11. - Surat tersembunyi

6 1 0
                                    

Malam ini aku di undang makan malam dengan mamanya Him. Aku sangat gugup. Aku tidak tahu akan memakai baju apa. Aku hanya terkejut dengan undangan yang baru aku terima. Ini sangat mendadak, sampai aku tidak tahu akan berpenampilan seperti apa.

Aku berdiri diam menatap bajuku di depan lemariku yang terbuka. Akan kubuang jauh-jauh gengsiku. Aku menarik baju dress selututku. Aku memakainya dan langsung mengepang rambutku. Aku harap ini sudah bagus. Hpku bergetar dan melihat pesan dari Him.

Him:
Gue udah didepan.

Aku membulatkan mataku dan langsung cepat-cepat untuk mengambil tasku. Aku memakai sepatu high heelsku dan langsung turun menemui Him. Aku terkejut ketika mendapati dia sedang berbincang dengan ibuku.

"wah itu dia" kata ibu sambil terlihat heran.

Kulihat mata Him yang tidak bisa berkedip dan ibuku juga.

"kenapa?  Apakah aku jelek? " kataku

"Oh ti-tidak" kata mereka kompak

"ibu hanya heran, baru pertama kali kamu seperti ini" sambil memegang tanganku.

"ya udah tante aku duluan. " sambil mencium tangan ibuku.

"jaga Her ya.. " kata ibuku

"aku pergi bu" kataku lalu pergi.

Didalam mobil aku hanya berdiam-diam dengan Him. Sesekali dia melihatku.

"kenapa? " tanyaku

"gak" ... "lo beda aja" katanya

"beda gimana maksud lo? " ucapku

" ya beda, makin jelek" ucapnya

"oh. Makasih" ucapku sambil meremas dressku.

Dia hanya tersenyum dan kembali fokus pada jalan.

🍴🍴🍴

Aku sudah duduk di meja makan dan menunggu Nadine datang. Tidak lama kita menunggu Nadine datang dengan menggunakan dress dan kursi rodanya. Dia sangat cantik.

"Selamat malam tante" ucapku sambil berdiri

"Malam Her terima kasih sudah mau datang. " ucapnya sambil tersenyum.

"Tante cantik banget, aku mah kalah " membuatnya tersenyum. "duh apalagi kalau lagi senyum" lanjutku

"Tapi sekarang udah tante udah terkalahkan" ucapnya

"sama siapa tante? "

"sama kamu" membuatku tersenyum malu.

"Tante bisa aja, ak-" ucapan ku terpotong karena Him.

"Udah Her lo emang cantik, jadi terima aja." sambil kembali duduk "gue laper mau makan, kalau muji-muji terus kapan makannyaa?? " sambil melipatkan tangannya

"Him malu tuh Her karena udah keceplosan bilangin kamu cantik" kata Nadine

Aku hanya tersenyum malu sambil melihatnya yang sedang menutup matanya. Aku tidak sadar pipiku sudah memerah.

"udah malu-malunya? Pipi lo udah merah tuh" sambil diam

Aku langsung memegang pipiku yang ternyata sudah memerah. Aku sangat sensitif terhadap perasaan. Kalau di giniin dikit tuh aku gak bisa.

Nadine yang melihatku jadi tertawa, aku tersenyum malu. Kita melanjutkan kegiatan kita yaitu makan malam.

"kamu tau gak Her, Him itu takut loh sama kucing" ucap Nadine sambil makan

Him & HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang