16. - Meminta Maaf dan Memaafkan

6 0 0
                                    

Sekarang aku sedang berdiri dan memegang banyak batang cokelat, boneka dan bunga. Tapi aku masih heran dengan satu orang yang memberikanku sebuah ipod dengan lagu Valentine didalamnya. Dia sangat berbeda dengan yang lain.

Aku sedang menunggu taksi online yang aku pesan dari 10 menit yang lalu. Aku merasa kakiku sudah mulai mengeluarkan kerumunan semut. Aku letih karena telah berpikir banyak dan berdiri lama. Aku merasa sangat lemah.

Penglihatanku mulai gelap. Dan tidak sadar aku sudah terjatuh.

💛💛💛

08.18 am

Aku merasa semua tubuhku sangat lemah. Aku tidak sanggup untuk bangun kali ini. Sesekali aku mengedipkan mataku untuk memperjelas penglihatanku. Aku berada di satu kamar yang sangat bersih. Melihat seorang wanita dengan rambut yang di kuncir, dia cantik, kulitnya bersih.

Tunggu dulu.. , aku rasa aku mengenalnya.

Aku langsung bangun dan menjauh darinya.

"Kak Heronika? " kataku dengan ketakutan

"lo kira gue makan orang? " katanya
"belum sih" katanya datar

Aku merasa tambah lemah kali ini. Aku merasa seluruh tubuhku kaku seketika.

"lo itu pingsan dan sekarang lo itu di kamar gue. " katanya

Kamarnya?..  Kalau aku dikamarnya sudah pasti aku sedang di...
Rumah..

Ini sudah sangat fix

Aku sedang dirumah Him.

Seorang laki-laki datang dengan membawa segelas susu ditangannya.

"Gak usah sok takut, gue cuma mau lo itu minum susu ini, dan tidur selagi gue latihan ngebunuh orang" katanya membuatku teriak.

AAAAAAAA.............

Aku terbangun dan aku melihat di sekelilingku. Aku susah untuk mengatur nafasku. Tubuhku dipenuhi keringat yang sangat banyak. Wajahku pucat dan jantungku berdegup sangat kencang.

Aku memegang dahiku dan bernafas lega. Karena aku sedang di kamarku sekarang. Kubulatkan mataku dan langsung memeriksa semua ruangan yang ada di rumahku. Aku sangat lega karena hanya melihat papaku yang sedang meminum secangkir kopi sambil bermain hp.

Aku turun menemuinya. Dia melihatku dan menaruh cangkir kopinya di atas meja.

"udah bangun Her. Sarapan gih. papa sudah buatin kue kesukaan kamu. Aku berbalik dan berjalan ke meja makan. Tapi aku terhenti karena papa  mengatakan sebuah kalimat yang membuatku tidak bisa bergerak.

"kamu gak bilang punya temen ganteng Her" ," udah baik, perhatian..  Pacar kamu ya? " katanya

"siapa pa? " kataku

"namanya itu...  him..  Iya Him.. " katanya membuatku membulatkan mataku.

"sekarang dia dimana pa?" kataku

"udah pulang, katanya mau jemput kakaknya" katanya

"ohh...  , tunggu dulu..  APA!!?? " kataku yang kemudian terkejut.

"iya mau jemput kakaknya" katanya

Aku terjatuh dan Naura menangkapku dari samping.

"Aku harus pergi.. " kataku sambil mencoba untuk berdiri.

"Kemana Her, lo itu lagi sakit" kata naura

"gue harus nyelamatin dia " sambil memakai jaket denimku. Dan langsung mengambil kunci mobil yang ada di gantungan kunci.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Him & HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang