(Rayhan's POV)
" Ok semuanya, kita bagi kelompok buat bedah katak minggu depan." Ucap Pak Anton, guru biologi.
"Pak, saya nggak ikut." Ucapku seraya mengangkat tangan dengan biasa.
"Kamu lagi Rayhan? Bapak tau alasan kamu tapi kamu harus tetap ikut,kamu nggak perlu jadi yang bedah nya kamu cukup liat aja." Ucap pak guru.
' ribet banget dah..'
Namaku Rayhan Meraldi, kelas 11. Aku anak IPA dan aku pengidap penyakit Hemofilia.
Pas pulang sekolah..
"Woy, Ray lu kagak ikutan mulu dah tugas kelompok." Ucap Joe temanku.
"Malas gue." Balasku bohong.
" Lu udah tau IPA banyak praktek, ngapain masuk IPA coba." Balas Joe.
" Salah pilih jurusan gue." Balasku.Yang tau kondisiku hanya pihak sekolah dan keluarga + pekerja rumah.
Menjadi rahasia bukan karna alasan apapun hanya saja merepotkan."Eh, liat deh dia liatin lu lagi." Ucap Joe melirik kearah perempuan yang duduk dipojok kelas sambil melihat kearahku.
"Oh...emang dia siapa?" Tanyaku.
"Sumpah lu nggak tau?! Dia si Fasya lyanda yang dapat nilai terbagus se anak IPA! Anak kelas sendiri juga!" Ucap Joe rada lebay.
" Oh, mungkin gara-gara gue ganteng kali." Ucapku seraya membawa tas lalu berjalan keluar kelas.
"Ray,lu mau kemana?!" Teriak si Joe dari pintu kelas.
"Berisik lu!pulang gue!" Balasku. Melewati anak lain yang lagi main Sama teman-temannya ada yang lari dilorong juga sedangkan aku hanya pergi ke tempat parkir. Mobil yang menjemputku sudah menunggu lalu kupulang.Sesampainya dirumah..
"Mas Ray, mau makan tidak?" Tanya salah satu pembantu.
"Gue capek,ntar kalau bunda sama papa udah pulang kasih tau ya." Ucapku seraya naik ke lantai atas ke kamarku.Keluargaku kaya akan uang dan status terkenal. Demi melindungiku satu-satunya pewaris perusahaan, rumahku ini sudah seperti bentengku yang melindungiku dari luka apapun.
' kalo gue ingat-ingat lagi, gimana gue tau penyakit ini gara-gara gue bantuin seseorang..'
"Udah ah." Ucapku seraya mencoba tidur.
*****
(Fasya's POV)
"Mama,menu malam ini apa?" Tanyaku seraya duduk dikursi.
"Ayam goreng Sama kangkung." Jawab mama.
"Yes,ayam." Ucapku senang."Fafa,kamu tau kan papah kamu kena PHK?" Tanya mama memastikan.
"Tasya tau kok, memangnya kenapa?" Balasku.
"Teman papa Ada yang mau bantu papa cari kerja,tapi di eropa." Ucap mama.
"Eropa?! Waah.. temen papa hebat." Ucapku."Tapi,besok mama ikut sama papa bareng sama temennya kesana. Kamu mama titip dirumah temen papa nggak apa-apa?" Tanya mama khawatir.
"Nggak apa-apa kok." Jawabku sambil tersenyum lembut.
"Makasih Fafa.." ucap mama yang tiba-tiba menangis seraya memelukku.
"Mama jangan nangis..Fafa bakal jaga kesehatan kok." Jawabku memastikan.Selesai makan malam,aku masuk kedalam kamar lalu duduk dimeja belajar dan belajar untuk materi esok Hari.
******
(Rayhan's POV)
"Ray,lu makan nggak?" Tanya Joe menghampiriku.
"Makan." Ucapku menunjuk ke bekal yang sudah diatas meja.
"Lu bawa bekal mulu, nggak mau coba jajan dikantin?" Tanya Joe.
"Kantin sedia alat makan plastik nggak?" Tanyaku seraya bertopang dagu."Lu bercanda ya?kali kantin nyediain gituan." Jawab Joe.
"Kalau gitu malas gue. Kalau lu mau jajan,jajan aja Sana." Ucapku.
"Yaudah lah, gue duluan ya." Ucap Joe langsung keluar kelas dengan teman-temannya.Saat kubuka bekalku, terdapat ayam bakar dengan nasi. Akan tetapi tulang yang terdapat di ayam sudah dibuang sebelum dibakar.
"Waah..Ray dijaga banget ya.." ucap seorang perempuan yang berdiri disampingku sambil menatap bekalku.
"Lu yang liatin gue mulu!" Ucapku asal ceplos karna lupa namanya.
"Fafa juga punya nama.." ucapnya.
"Lu nggak makan?kelas udah sepi juga. Jajan gih." Ucapku.
" Fafa mau ngomong bareng sama Ray." Ucapnya.
" Fafa itu nama lu?" Tanyaku bingung.
"Iya." Jawabnya seraya mengangguk."Lu manggil diri lu sendiri make nama gitu?" Tanya gue balik.
"Iya, memangnya kenapa?" Tanyanya.
" Saran buat lu,mending stop aja kayak gitu kesannya lu sok imut." Ucapku sambil makan.Ia menatapku sejenak lalu tersenyum manis.
"Ray,orang yang baik."ucapnya.
"Jadi, balik ke tadi. Lu mau ngomong apa sama gue?" Tanyaku.
"Fafa tau rahasia Ray." Ucapnya.
"Rahasia apa? Kalau gue alergi makan keju?" Ucapku tersenyum palsu.
"Ray pengidap Hemofilia Kan?" Ucapnya menatapku datar.
"Oh..itu,emang rahasia ya?" Jawabku tidak peduli."Tapi nggak ada yang tau kan? Kalau.."
"Jadi, kalau nggak ada yang tau kenapa? Lu mau blackmail gue? Silahkan aja, anggap aja gue hama antar kalian." Potongku.
☆☆☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood within
RomansaSemua manusia Sama. Setidaknya itu yang kudengar. Hemofilia adalah kutukan yang ditimpa kepadaku. Perlindungan yang selalu kudapat sepanjang hidupku. Status dan uang bukanlah suatu masalah bagiku. Hidupku dapat dikatakan sempurna. Tapi.. Saat ia dat...