Ah, baru beberapa jam Felix berpisah dari Roxanne, dan ia sudah merindukannya. Sudah siang. Ia menghentikan pekerjaannya sebentar dan istirahat. Ia membayangkan apa yang sedang dilakukan Roxanne sekarang. Tadi pagi, katanya Roxanne akan ke kafe. Hm, jadi sedang sibuk sepertinya. Felix tidak ingin mengganggunya kalau begitu.Tiba-tiba saja pintu diketuk dan sekretarisnya datang dengan tersenyum. Ia mengatakan jika ada seorang wanita yang ingin bertemu dengan felix. Felix mengerutkan dahinya. Siapa? Apa Roxanne?
Ia beranjak dari kursinya dan masih berdiri di tempatnya. Seketika, ia menutup telinganya ketika seorang wanita itu masuk dan berteriak.
"Sepupu tampan!!!!! Apa kabar!!!" bahkan Felix merasa itu bukan sebuah pertanyaan. Wanita itu langsung menghambur memeluk Felix dengan senang dan bergelantung seperti monyet.
"Aamber, astaga, aku bisa mati muda jika kau seperti ini," Felix berusaha melepaskan pelukan dari wanita yang bernama Aamber itu.
"hehe, maafkan aku, sepupu tampan," Aamber melepas pelukannya dan tersenyum cengengesan.
"Oh, berhentilah memanggilku seperti itu karena aku tidak merasakan adanya pujian di kalimatmu itu," kata Felix.
Aamber tampak cemberut. "Baiklah, Felix. anyway, apa kau sibuk?" tanya Aamber kemudian. Ia bergelayut manja di lengan Felix. Felix bisa mencium wangi parfum yang menusuk hidungnya itu. Astaga, apa ia baru saja mandi dengan cairan parfum?
"Tadinya. Sebelum sekretarisku mengatakan ada wanita gila yang ingin bertemu denganku," Felix menyindir halus Aamber. "Lagipula ini sudah jam makan siang, Aamber," katanya kemudian.
"Bagus. Ayo kita makan bersama! Sudah lama kita tidak jalan bersama," Aamber terlihat semangat mengajak Felix makan siang bersama. Ia bahkan menghiraukan Felix yang mengatainya 'wanita gila'. Felix hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sepupunya ini.
"baiklah, aku akan membereskan mejaku dulu, tunggu ya," felix melepaskan kaitan tangan Aamber di lengannya itu dan segera membereskan mejanya.
Selesai beres-beres, Aamber kembali menggandeng lengan Felix dengan manja. Mereka jalan berdua keluar ruangan. Sekretaris Felix yang melihatnya kemudian menatap risih Aamber yang terlihat manja pada bosnya itu.
Di lobi pun, banyak mata yang menatap aneh Aamber yang bergelayut manja pada Felix. Felix yang sadar akan tatapan para pegawainya hanya menghela napasnya.
"Aamber? Ada apa denganmu?" tanya Felix kemudian. Ia mengenal Aamber, tentu saja. Sejak kecil. Aamber memang wanita yang manja. Tapi, ia tidak pernah semanja ini padanya.
"Hm? Ada apa apanya? Aku baik-baik saja," jawab Aamber sambil tersenyum menunjukkan gigi-giginya.
Aamber memaksa Felix menggunakan mobilnya dengan supirnya. Jadi, sekarang mereka sudah berada di mobil Aamber bersama supirnya itu.
"Aku hanya terlalu merindukan sepupu tampanku ini, apa tidak boleh?" Aamber membuka suara. Ia terdengar seperti merengek.
"Bukan begitu, Aamber. Aku rasa kau terlalu berlebihan. Kau tidak seperti ini biasanya," Felix mengedikkan bahunya.
"Aku hanya ingin, hehe," kata Aamber menunjukkan senyum dan giginya lagi. Felix hanya manggut manggut, walaupun ia masih tidak nyaman dengan kelakuan Aamber yang terlalu berlebihan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[EBOOK PUBLISHED] Chasing You (COMPLETED)
Romance#The Heirs series (1st) Felix Jullian Herbert, apa yang diinginkannya setelah melihat wanita itu hanyalah satu. Cintanya. Memperjuangkan cintanya hanya untuk mendapatkan 'kepercayaan' wanita yang ia percayai sebagai wanita pertama dan terakhirnya. B...