T I G A

15.9K 819 40
                                    

Ken membaca informasi gadis itu dengan saksama,tidak ada yang spesial dari informasi itu tapi ada yang menarik perhatian Ken "Ternyata anak Beasiswa!" ucap Ken dengan satu sudut bibir terangkat.

Ken mengambil sebuah telepon di meja kantornya untuk menghubungi seseorang.

" Adam,aku akan ke kampus sekarang,dan tolong panggilkan Maura Jasmine dari Fakultas Hukum untuk keruangan ku."

"Baik tuan"

Ken langsung mematikan panggilan tersebut lalu melihat kembali berkas yang menampilkan informasi gadis yang bernama Maura tersebut.  "kau sudah membangunkan singa yang tertidur lama sayang" ucap Ken sambil terkekeh.

Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, tapi yang jelas saat ini Ken tertarik kepada Maura. Gadis pertama yang berani kepadanya "Kau harus menerima balasan dari apa yang sudah kau lakukan sayang, mulut pedas mu itu harus diberi ku pelajaran!"

Ken mengambil jas yang ia sampirkan di kursi kerjanya, lalu mengambil kunci mobilnya di laci kerjanya.

*********

Maura memainkan ujung sepatunya dengan perasaan gelisah apalagi setelah ia mendengar dari seniornya bahwa lelaki yang ia lawan kemarin adalah anak pemilik kampus tempat dimana ia mendapat Beasiswa.

Pikirannya teringat kepada ucapan kak Retno seniornya " Minta maaf lah Maura, dan membungkuk kepadanya agar dia memaafkan mu" ucapan Retno selalu terngiang didalam pikirannya.

Maura mengacak ngacak rambutnya sambil mendesah kesal "Aiissshhhh! Gila! Duhhh mati gue!"

Suara denyutan pintu menyadarkannya, dengan segera Maura berdiri dari duduknya, tanganya sudah berkeringat dingin serta wajah yang tak berani ia tunjukkan.

"Maura Jasmine? Anak Beasiswa?" Suara tegas itu membuat hati Maura bergetar, entah apa yang ia rasakan saat ini.

"Tidak sopan! Apa kau tidak pernah diberita tahu oleh orang tua mu kalau tidak sopan menundukkan kepala saat orang sedang berbicara?" Ken melihat tubuh gadis itu seketika menegang mendengar ucapannya "Oh aku lupa, bukan kah kau tidak memiliki orang tua? Astaga Anak yang sial bahkan orang tua mu saja meninggalkan mu!"

Bagaikan ditusuk beribu pisau,air mata yang sudah 12 tahun tak ia keluarkan kira mengalir tanpa seijinnya. Maura mengangkat wajahnya menatap tajam wajah orang yang sudah menghinanya.

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi Ken "SIALAN!" bentak Ken.

Mata Maura menatap tajam "Tak usah membawa orang tua ku! Mereka meninggalkan ku atau tidak itu bukan urusan mu!" tegas Maura lalu pergi meninggalkan Ken

Ken menatap tajam Maura yang sudah menghilang dari hadapannya dengan kesal Ken membanting semua barang yang ada dimejanya.

"Perempuan Sialan! Lihat apa yang akan ku lakukan,ku pastikan akan menghancurkan semua kesombongan mu!" ucap Ken dengan tegas.

Ken mengambik Ponselnya yang berada di kantong celananya, mencari nomor seseorang.

"Cepat cari tau dimana panti asuhan Maura berada! Saya ingin malam ini juga!" tegas Ken kepada orang yang disebrang sana.

"Baik tuan."

Ken langsung mematikan sambungan tersebut,dengan dada yang masih naik turun ia duduk dikursinya.
"Sialan! Gadis sialan! Bisa-bisanya dia menampar ku, lihat saja Maura apa yang akan ku buat kepada mu! Aku pastikan kamu akan berlutut memohon maaf kepada ku!" Ken tersenyum licik dengan membayangkan apa yang akan ia perbuat kepada gadis malang itu.

******
Haiiii gaess i'm come back:)
I'm sorry gaes, karena jarang banget up. Aku sibuk dan tidak ada ide:' sedihhh deh:) tapi sekarang aku bakal usahain untuk up secepat mungkin:)

Kira-kira ada yang bisa tebak ga? Apa rencana yang ada dipikiran Ken?

Hehehe yaudah pokoknya jangan lupa vote cerita aku, coment juga, and share keteman-teman kalian:)

Ohh iya aku mau mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya:)

Okee see you soon:)

06 Mei 2019
Follow my ig : @Sheila_slsblp:)

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang