T I G A B E L A S

5.5K 340 67
                                    

Tolong tandai jika ada kesalahan kata atau kalimat:)

Maura membuka matanya dengan perlahan, pandangan pertama yang ia lihat adalah cahaya terang. Ia tidak ingat apapun apa yang terjadi padanya yang ia ingat adalah saat ia diseret dimobil dan matanya ditutup dengan kain.

Maura mencoba menggerakkan tangannya namun tidak bisa, ia terkejut saat melihat kedua tangannya sudah terikat dikedua sudut ranjang. Ia menggerakkan tangan dengan kasar mencoba melepaskan ikatan tersebut namun nihil hingga suara langkah kaki membuatnya tersadar bahwa ia tidak sendiri diruangan ini.

"Calm dear" suara yang terdengar serak itu membuat menelan ludahnya dalam dalam, ia menyipitkan kedua matanya memberikan perlawanan melalui matanya

"Don't keep moving baby, it's useless. You're only going to make your hands hurt honey" Ken duduk disamping Maura matanya tak lepas memandangi gadis itu. "Aku tidak akan menyakitimu,jika kamu menjadi gadis baik sayang" ucap Ken dengan membelai wajah Maura.

Maura menggelengkan kepalanya menghindari belaian tangan Ken "Sinting! Lepasin tangan gue brengsek! Lo ga usah ngarep buat jadi cowok gue, karena gue ga sama cowok manja kaya Lo!"

Cuih

Maura meludah dengan tepat mengenai wajah tampan Ken, Ken mengusap wajahnya yang mengenai air ludah Maura dengan gusar. Menarik nafas dalam dalam percaya lah ia sedang menahan amarahnya sekarang.

"Bitch!" Ucap Ken sebelum ia melangkah pergi meninggalkan Maura.

Maura yang melihat Ken pergi meninggalkannya berteriak dengan kencang "Woy, mau kemana Lo! Lepasin gue dulu! Woy! Yaaaaaaaaa!" Teriak Maura dengan terus menggerakkan tangannya.

"Anjim banget tuh cowok! Dasar cowok manja sialan!" Ucap Maura dengan kesal.

**********
Ken melangkah kan kakinya memasuki kamarnya, memandangi wajahnya yang sudah memerah karena amarah.

Bruk

Satu tonjokan melayang menghancurkan kaca itu dengan berkeping-keping. Darah mengalir dari gempalan tangannya, nafasnya naik turun seiring dengan jantungnya yang berdetak dengan kencang.

Ucapan Maura terngiang-ngiang di kepalanya, ia menggeram marah. "Sialan! Siapa dia berani banget bicara seperti itu!"

Ken mengambil ponsel didalam kantongnya, mencari kontak seseorang lalu memanggilnya.

"Sam, cari tahu semua tentang Maura selama ia di Korea. Apapun itu bahkan dari hal kecil sekali pun! Aku mau semuanya terkumpul nanti malam!" Ken mematikan panggilannya tanpa menunggu jawaban dari orang yang ia panggil tersebut.

Ken memandangi tangannya yang sudah mengeluarkan banyak darah bahkan terdapat beberapa pecahan kaca di luka tersebut. "Oh shit " ucapnya saat ia merasakan rasa perih di tangannya. Ken berjalan mencari kotak obat untuk mengobati lukanya.

"I can't do it shit " ia melempar kotak obat itu dengan kesal.

Ken kembali mencari kontak seseorang untuk dia panggil "Sam, datanglah ke kamarku sekarang!" Dan lagi lagi ia mematikan panggilan tersebut tanpa menunggu jawaban.

Sam yang sedang berapa di cafe membanting ponselnya dengan kesal, mengapa tuannya itu selalu saja bersikap semaunya "Jerk" ucap Sam lalu dengan cepat ia pergi meninggalkan cafe tersebut tanpa meminum minuman pesanannya.

Tak selang berapa lama suara ketokan pintu mengintruksi ruangan yang bernuansa hitam putih itu.

Tok tok tok

Suara pintu terbuka pun membuat Ken melihatnya, Ken melihatnya dengan tatapan tanpa ekspresi.

Sam berjalan menghampiri Ken dan betapa terkejutnya dia saat melihat darah dimana mana, ia melihat wajah Ken yang sudah pucat. Fiks Ken ke habisan darah ini mah:)

"Astaga, apa yang terjadi?" Tanya Sam kepada Ken.

"Simpan pertanyaan mu, sekarang obati aku dulu!" Sam menganggukkan kepalanya lalu dengan segera mengobati luka Ken dengan teliti.

Hanya butuh 10 menit untuk menyelesaikannya, Sam sudah membersihkan luka tersebut dan membalutnya dengan kasa. "Sudah selesai tuan, tapi sepertinya tuan harus tetap ke rumah sakit. Wajah tuan sangat pucat"

Ken tidak menghiraukan ucapan Sam, ia berjalan menuju ranjangnya dan menghempaskan diri untuk rebahan. "Bawakan jalang itu makanan, dan lepaskan ikatannya." Ucap Ken sambil memejamkan matanya.

"Baik tuan"

"Dan jangan lupa kau kunci kembali kamarnya" itu ucapan terakhir Ken sebelum ia tertidur. Sam menganggukkan kepalanya lalu segera keluar dari kamar tuannya.

**********
Maura yang sedari tadi terdiam karena sedang memikirkan bagaimana caranya ia bisa kabur menjadi menatap waspada saat ia mendengar suara pintu terbuka.

Ia melihat seorang pria membawakannya makanan, ia menatap dengan intens memerhatikan wajah yang asing tersebut.

"Siapa kau?" Tanya Maura kepada pria itu.

Sam hanya diam tanpa mau menjawab.

"Budek ya Lo? Gue tanya lo siapa?" Lagi lagi pernyataan Maura tidak mendapatkan jawaban.

Sam menaruh makanan tersebut lalu membukakan ikatan tangan Maura. "Diam dan makanan, jika kamu tidak mau ibumu mendapat masalah dari Ken. Jadilah gadis baik" hanya itu yang diucapkan Sam.

"Gausah ngatur gue. Sekarang Lo bawa lagi itu makanan, dan bilang sama tuan Lo kalo gue gabakal makan apapun selama dia ga melepaskan gue" Maura memalingkan wajahnya dia sangat malas menatap wajah pria kurang ajar seperti pria didepannya.

Sam menaikkan bahunya "Whatever" ucap Sam sebelum meninggalkan Maura.

Maura yang melihat Sam berjalan keluar setelah mengucapkan perkataan itu membuat Maura kesal dan ia pun melemparkan nampan tersebut ke arah Sam, namun tidak mengenainya. Hanya makanan saja yang berantakan dibawah.

"Gila! Kenapa si cowok di tempat ini pada modelan kaya gitu semua! Go to hell" ucap Maura sambil memamerkan jari tengahnya.

Maura melihat makanan untuknya yang sudah berserakan di bawah menatap kasihan kepada dirinya. "Gue laper! Bodoh banget si gue pake lempar itu nampan segala. Terus sekarang gue makan apa" ucapnya sambil mengelus perut ratanya.


**********
Hai semua, aku terharu banget karena kalian. Sumpah deh:' aku terharu banget karena banyak banget yang nungguin cerita ini padahal aku udah lama banget menghilang tanpa jejak:') thank you guys:) sekarang aku akan usahakan untuk terus update untuk kalian:) dan maaf jika cerita ini tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan. Semoga kalian suka ya:)

Selamat membaca:)

Salam hangat dari aku untuk kalian

Follow my Instagram @sheila_slsblp

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang