S E P U L U H

12.9K 608 92
                                    

Sudah seminggu Ken berada di Korea, dan tak henti hentinya Salsa menelpon dirinya setiap hari.

"Kenzie, kapan kau akan pulang nak. Kau tidak lupakan Minggu depan adalah acara pertunangan mu."

"Aku akan pulang bila semua urusan ku disini telah selesai mah"

"Iya mamah tau. Tapi kapan? Mamah ga mau tau sebelum acara pertunangan mu mamah mau kamu sudah kembali kesini" sambungan terputus secara sepihak. Ia tau bahwa mamahnya sedang marah sekarang.

Ken semakin yakin bahwa Maura berada disini, dengan sikap Mamahnya yang selalu menelpon dirinya setiap hari untuk menyuruhnya cepat pulang. Biasanya Mamahnya tidak akan menyuruhnya untuk cepat pulang saat dirinya sedang dalam perjalanan bisnis. "Aku yakin mah, mamah pasti membawa Maura kesini. Hingga mamah begitu khawatir bahwa aku akan menemukannya" gumam Ken.

Tok tok tok

"Masuk"

"Tuan, saya membawa orang yang tuan minta" pria itu mendorong seorang wanita paruh baya untuk masuk kedalam.

Ken tersenyum melihat siapa yang telah di bawa oleh pria itu. Sungguh, tidak sia sia dirinya untuk membayar mahal pria itu dengan kerja yang sangat bagus dan indah.

"Sudah lama sekali rasanya bukan, bagaimana kabarmu ibu Jane?" Ucap Ken dengan tatapnya yang tajam.

Ken beranjak dari kursinya, menghampiri wanita yang sedang duduk tak berkutik dibawah, dengan tangan yang terikat serta wajah yang dipenuhi dengan memar.

"Aku akan sangat berbaik hati dan menghormati mu karena kamu telah merawat gadisku dengan sangat baik ibu Jane. Jadi dimana gadis itu?"

Ibu Jane menatap Ken tatapan tak bersahabat "sampai kapan pun aku tidak akan pernah memberi tahu dimana Maura kenapa Monster seperti mu"

Plak

Satu tamparan mendarat di wajah wanita itu, terdapat darah disudut bibirnya.

Ken menatap ke arah Sam "Cepat bawa wanita tua sialan ini" Sam menganggukkan kepalanya mengerti kemana ia harus membawa wanita ini. Sam sempat tak percaya apa yang telah di lakukan oleh Ken, tapi mau tak mau ia harus lakukan semua perintah dari tuannya itu.

"Sam" panggil Ken

Sam yang sedang memegang wanita itu pun segera memberikan ke anak buahnya untuk dibawa.

"Ada apa tuan?"

"Atur pertemuan ku sekarang juga dengan komisaris besar polisi di Seoul" ucap Ken sambil melemparkan sebuah amplop coklat. "Dan berikan uang tambahan itu kepada orang yang membawa wanita tua itu" Sam menganggukkan kepalanya mengerti, lalu beranjak pergi meninggalkan ruangan Ken

"Aku harus bisa menemukan Maura sebelum mamah tahu"

***********

Maura duduk dengan gelisah di dalam kamar asramanya, beberapa saat lalu ia mendapat pesan dari ibu Jane bahwa Ken menemukan mereka.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang, tidak mungkin aku pergi tanpa ibu Jane" Maura menatap sekeliling nya mencoba menemukan sebuah jalan dari semua masalahnya.

Mata Maura menatap sebuah laci yang ia ingat disana tersimpan uang yang cukup dari mamah Ken yang selalu mengiriminya uang. "Baiklah, untuk saat ini aku harus pergi dulu dari Korea. Setelah itu aku akan menelpon Tante Salsa" putus Maura.

Maura memasukan baju dan barang pentingnya ke dalam tas ransel, ia menatap foto dirinya dan ibu Jane "ibu,maafkan aku. Aku janji aku akan kembali selamatkan ibu, aku harus mencari bantuan terlebih dahulu bu"

Untuk saat ini ia tidak bisa menghidupkan ponselnya karena ia yakin Ken pasti akan melacak keberadaannya jika ia menyalakan ponselnya. Entah apa yang ia takutkan, tapi saat ini ia benar benar takut  dan khawatir.

**************

"Bagaimana?"

"Maaf kan saya Tuan Kenzie. Tapi saya tidak bisa melakukan apa yang anda minta,ini Korea anda tidak bisa seenaknya melakukan sesuka anda." Ucap komisaris polisi itu sambil menatap Ken dengan risau.

Ken memberikan isyarat kepada Sam, Sam yang mengerti segera meletakan sebuah koper dihadapan komisaris itu dan membukanya. "Seperti yang ku tahu, katanya putra mu lulusan Manajemen Universitas Harvard? Aku bisa memberikan lebih dari ini. Kau tau perusahaan pusat ku berada Amerika Serikat, dan aku bisa memberikan posisi yang menjanjikan kepada putra mu itu."

Komisaris polisi itu menatap ke arah Ken "siapa kau sebenarnya?"

"Aku? Kenzie Melviano Bagaskara pengusaha muda dan tersukses di tahun ini. Dan ya perlu kau tau aku pewaris semua aset kekayaan Bagaskara group." Ucap Ken dengan tatapan tajamnya. "Sudah jelas? Permintaan ku tidak sulit, aku hanya ingin kau mencari gadis ini dan buat surat pemindahan kewarganegaraan nya."

Komisaris itu menundukkan kepalanya dan menghela nafasnya "baiklah, aku akan melakukannya"

Ken tersenyum "jika kau menyetujui nya sedari tadi aku pasti tidak akan membuang buang waktu ku untuk menyombongkan diri. Baiklah, aku tunggu kabar baiknya" ucap Ken sembari melangkah meninggalkan ruangan.

Hati hati typo dimana mana
Hai gaes apa kabar
Gimana? Aku mau minta komentar kalian dong untuk part ini? Selain komentar NEXT hehehe

Yaudah selamat menunggu part selanjutnya sayang:)

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang