D E L A P A N

13.1K 624 41
                                    

Bandara internasional Incheon Seoul.

"Tuan Kenzie." Panggil seseorang itu.

Ken membalikkan badannya untuk melihat orang yang sudah memanggilnya.

"Selamat datang di Korea Tuan, saya Sam yang akan menemani tuan selama tuan berada di Korea".

Ken hanya menganggukkan kepalanya, entah ia sangat sangat lelah. Perjalan dari Amerika ke Korea bukan perjalanan yang sebentar. Ini yang membuat Ken sangat malas jika ada perjalanan bisnis.

Ken melihat pemuda itu sedang mengangkat kopernya untuk dimasukan kedalam bagasi mobil. Lalu pemuda sekitar umur 21an itu membukakan pintu mobil untuk.

Didalam perjalanan menuju apartemen nya Ken hanya diam sembari memainkan Ponselnya. Melihat chat dari mamahnya 'cepatlah kembali Ken,kamu harus segera melaksanakan pertunangan mu.'

Ya, pada akhirnya ia mengalah demi mamahnya. Ia harus menerima perjodohan ini karena mamahnya selalu saja membawa bawa gadis sialan itu. Ahh jika berbicara tentang gadis itu membuat amarah Ken selalu memuncak.

Entah mengapa ia merasa selalu sangat marah jika mengingat kejadian 3 tahun lalu, saat dimana gadis itu pergi meninggalkannya. Itu membuat Ken sangat kesal.

"Huuh, aku lapar. Berhenti di restoran depan itu." Benar bener pembawa sial. Hanya memikirkan gadis itu ia menjadi sial, karena merasakan lapar.

Sam memarkirkan mobilnya di sebuah restoran kecil namun seperti makanan khas Korea.

Sam membawa Ken duduk lalu memanggil seorang pelayan untuk mencatat pesanan mereka.

"Apa yang ingin tuan makan?" Ucap Sam kepada Ken.

"Entah pesankan aku apapun itu." Balas Ken tanpa melihat kearah Sam.

Sam menghela nafas lalu kembali melihat menu tersebut. "Aku ingin Jajangmyeon satu dan Haejangguk. Dan tolong bawakan kami beberapa Soju."

Pelayan wanita itu mencatat pesanan tersebut lalu mengulang kembali agar tidak ada kesalahan.

"Saya ulangi ya, jadi Jajangmyeon satu, Haejangguk satu dan beberapa botol soju." Sam mengangguk kepalanya, lalu pelayan itu pun pergi meninggalkan mereka.

Sedangkan Ken terdiam saat mendengar suara pelayan itu, suara yang sama dengan gadis sialan itu. Ken mendongak kepala untuk melihat siapa pelayan tersebut namun ternyata pelayan tersebut sudah pergi meninggalkan mereka.

Ken hanya bisa menatap punggung dan rambut dari gadis itu. "Tidak mungkin itu dia, untuk apa dia ada disini? Tidak mungkin" gumam Ken.


Happy reading sayangg
Maaf ya sedikit banget tapi nikmatin aja ya:)
Aku cepetin up ini tuhhh
Seminggu sekali😅

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang