S E B E L A S

10.4K 593 160
                                    

Maura berjalan dengan sangat cepat memasuki Bandara internasional Incheon, dengan hoodie, topi dan masker hitamnya. Ia berjalan dengan waspada, ia tidak boleh sampai ketangkap oleh Ken.

"Jang Nara-ssi" Maura segera melihat sumber suara, didepan sana terdapat seseorang pria yang sedang melambaikan tangannya.

"Oh Hyung Sik, mana tiketnya?" Ucap Maura, pria yang bernama Oh Hyung Sik itu memberikan sebuah tiket dan password kepada Maura.

"Apa kau harus pergi seperti ini? Jang Nara, situasi mu kali ini berbeda. Kau sekarang sedang berada di Korea dan aku yakin negara pasti akan melindungi mu sebagaimana hak warga negara"

"Kamu ga kenal siapa dia, kamu juga ga tau seberapa berkuasanya dia. kalo aku sampai ketangkap kamu juga yang akan kena imbasnya." Maura memasukan password beserta tiketnya kedalam tas kecil miliknya.

"Aku akan baik baik saja sayang, percayalah. Jangan pergi Maura aku janji akan melindungimu!" Hyung Sik menatap Maura dengan tatapan sedihnya "Aku enggak perduli siapapun orang itu, aku akan pastikan untuk melindungi mu. Tapi aku mohon, kamu tetap disini jangan pergi, kita hadapi semua nya bersama ya?" Hyung Sik terus saja mencoba membujuk Maura tapi Maura menggeleng kan kepalanya menandakan bahwa keputusan nya sudah final.

"Maafkan aku, aku tidak bisa membuat mu dalam bahaya hanya karena ingin melindungiku!" Maura melepaskan tangan Hyung Sik. "Aku janji kita akan bertemu lagi, kita akan seperti dulu lagi. Tunggu aku sampai aku bisa menyelesaikan semua masalah ini! Hem?" Ucap Maura dengan yakin.

Hyung Sik mengangguk kepalanya "kau berjanji?"

"Iya aku berjanji,tapi sekarang aku harus segera pergi dari sini." Maura mendekatkan badannya kepada Hyung Sik lalu mencium pipinya. Ia segera membalikkan badannya dan berlari menjauh.

Hyung Sik menghela nafas frustasi nya saat melihat wanita yang sangat ia sayangi pergi menjauh. Ia benar benar tidak berguna sampai sampai kekasihnya saja tidak mempercayai nya.

Hyung sik pergi meninggalkan tempat itu, disaat ia berjalan keluar,ia melihat segerombolan orang berbadan besar masuk ke dalam bandara dengan terburu-buru. "Siapa mereka?" Ucapnya dengan penasaran "siapa pun mereka aku berdoa,semoga mereka tidak menemukan apa yang mereka inginkan!"

Hyung Sik menatap bingung saat mobil polisi dan pasukan khusus datang dengan persenjataan yang lengkap.

"Mohon maaf untuk semua penumpang, kita akan tunda semua penerbangan beberapa saat. attention. We apologize to all passengers, because we will delay all flights for a while."

Hyung Sik membuka ponselnya lalu memeriksa media sosial untuk mencari tahu ada apa sebenarnya.

"Seorang narapidana telah melarikan diri beberapa saat lalu, info terkini dari kepolisian bahwa narapidana tersebut berada di Bandara internasional Incheon. Saat ini kepolisian sedang mencari narapidana tersebut dengan menutup bandara untuk beberapa saat"

Setelah melihat artikel itu yang ada didalam pikirannya adalah "Maura" ia segera berlari untuk masuk kedalam namun tidak. "Biarkan aku masuk, wanita ku berada didalam. Biarkan aku masuk!"

"Maafkan kami tuan, ini semua demi keselamatan anda, anda tidak boleh masuk untuk saat ini. Mohon ikuti arahan kami demi keselamatan anda" ucap salah satu polisi itu.

"Tidak!biarkan saya masuk! Biarkan saya masuk!"

"Jika anda terus seperti ini, anda akan kami bawa ke kantor" polisi itu memerintahkan anak buahnya untuk membawa Hyung Sik pergi.

"Tidak!tidak!tidak! Aku tidak mau" Hyung Sik terus saja meracau hingga dia terpaksa diseret dan dimasukan kedalam mobil.

Disisi lain, Maura yang berada didalam sedang sangat khawatir akan Ken yang akan menemukannya. "Apa yang harus ku perbuat?" Maura menatap kesana kemari hingga pandangan melihat segerombolan pria berbadan besar sedang berlari menuju kearahnya.

"Ais sial!" Maura dengan segera berlari meninggalkan koper nya begitu saja.

"Hyaa berhenti!!" Mendengar teriakan dari pria itu membuat tubuh Maura terasa lemas.

"Gila serem banget tuh suara" racau Maura dengan terus berlari.

Maura terus berlari dengan kencang dan selalu menengok kebelakang hingga ia tidak memperhatikan bahwa didepan ada pria yang selama ini ia hindari.

Bruk!

Larinya berhenti saat ia menabrak sesuatu yang keras didepannya. Maura menatap sesuatu yang keras itu dari bawah sampai atas. Nafasnya tersengal-sengal melihat siapa yang berapa didepannya, Aura menakutkan menyelimuti pria itu.

"It's enough to play baby" suara serak itu tampak masih sama seperti dulu namun beda suara itu terdengar lebih dalam dan tegas.

Maura melihat kesamping kanan dan kirinya, tampang frustasi nya semakin bertambah saat ia melihat pria² gendut itu sudah mengelilinginya.

"time to go home baby, you've played enough. now it's my turn to start the game."




Please jangan hujat akuuu, ia aku tau aku lama banget update maafkan akuuuuu😭 aku kecanduan drakor selama ini,ditambah banyak drakor yang baru dan seru seru. Dari bangun tidur sampe tidur lagi kerjaannya nonton drakor selama covid ini, sampe lupa kalo aku punya kewajiban buat nyelesai cerita ini hehe maaf ya semuanya

Btw kalian lebih milih Ken sama Maura atau Maura sama Hyung Sik?

#janganlupavote:)

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang