L I M A

14.1K 689 30
                                    

"KENZIE!!" Teriakan Salsa menggema di seluruh Rumah.

"Sayang, tidak usah berteriak seperti itu!" Tegas Andrian.

Salsa menatap Andrian dengan tatapan tak mengerti "Bagaimana kamu bisa sesantai ini Andrian. Anak kita telah melakukan kesalahan besar!"

"Bukan begitu sayang. Dengar Salsa untuk mendapatkan Ken bukan hal yang mudah, apa kamu ingat butuh waktu satu tahun untuk membuat Ken hadir diantara kita, dan karena hal kecil seperti ini kamu sampai memanggil putra kita dengan teriakan seperti itu?"

Salsa menatap Andrian dengan tidak percaya "Hal kecil kamu bilang. Membakar tempat tinggal seseorang adalah hal kecil menurut mu Andrian? Astaga. Aku tak percaya ini! Yang Ken bakar Panti Asuhan Andrian. Tempat dimana anak anak yang tidak mempunyai orang tua untuk tinggal. Bagaimana bisa kamu MENGATAKAN ITU ADALAH HAL KECIL ANDRIAN!!"

Rahang Andrian mengeras saat mendengar perkataan Salsa, tangannya siap untuk dilayangkan kepada Salsa hingga sebuah suara yang membuat tangan itu tidak jadi dilayangkan.

"PAPAH!" Suara tegas Ken mengintruksi saat ia melihat Andrian hendak memukul Salsa.

"Jangan pernah memukul Mamah! Aku tidak akan diam saja jika Papah berani menyentuh Mamah" Ken menatap mata Andrian dalam-dalam hingga membuat Andrian menurunkan tangannya. Ken berbalik badan menghadap Salsa yang sudah menatapnya dengan marah dan kecewa.

Plak!!

Suara tamparan keras menggema di seisi ruang.

"Salsa!!" Bentak Andrian saat melihat Salsa yang sudah menampar Ken.

Salsa tidak mendengarkan ucapan Andrina. Salsa hanya menatap Ken dengan rasa kecewa yang sangat amat. Ia merasa gagal sebagai orang tua saat mengetahui Ken sudah bertindak sangat jauh hanya demi seorang wanita. "Mamah benar benar kecewa kepada mu Ken! Mamah tidak percaya kamu akan melakukan hal seperti ini!"

Ken menundukkan kepalanya "Maafkan Ken mah" ucap Ken.

"Maaf?Maaf kamu bilang? Segampang itu kamu bilang maaf Ken? Astaga!!" Salsa terjatuh terduduk dilantai Sakin ia merasa sangat kecewa kepada putra satu satunya itu.

"Ken masuk ke kamar mu! Biar ini papah yang urus!" Ucap Andrian.

Ken menatap Andrian dengan seksama "Tapi pah"

"Masuk papah bilang Ken!" Ucap Andrian dengan Tegas. Ken langsung berbalik badan dan berjalan keatas untuk kekamarnya. Andrian menatap punggung Ken yang sudah mulai menjauh.

"Sayang sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan. Biar aku yang mengurus ini semua"

"Bagaimana aku bisa tenang Andrian, putra kita- Astaga aku merasa gagal sebagai orang tua Andrian" ucap Salsa sambil menangis.

Andrian menatap Salsa lalu memeluk istrinya tersebut,memberikan ketenangan bagi Salsa. "Ajak Ken bersama kita Andrian, aku tidak akan membiarkan Ken berbuat lebih jauh lagi" ucap Salsa.

"Iya sayang iya, kita akan mengajaknya." Ucap Andrian lalu mengecup kening Salsa.

"Aku ingin bertemu dengan Gadis itu Andrian"

"Untuk apa sayang? Biar aku yang mengurus ini semua"

"Aku harus meminta maaf kepada gadis itu Andrian biarkan aku menemui gadis itu"

Andrian menghela nafasnya dengan pelan "Baiklah baiklah, besok kita akan menemui gadis itu, lebih baik sekarang kita masuk ke kamar aku yakin sekali kamu pasti sangat lelah sayang" ucap Andrian sembari membantu Salsa berdiri dan menentunnya untuk kekamar.

*********

Salsa dan Andrian menghampiri meja yang sudah terdapat seorang gadis cantik yang sudah menunggu mereka disana.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang