D U A B E L A S

5.6K 414 100
                                    

Bruk!

Larinya berhenti saat ia menabrak sesuatu yang keras didepannya. Maura menatap sesuatu yang keras itu dari bawah sampai atas. Nafasnya tersengal-sengal melihat siapa yang berapa didepannya, Aura menakutkan menyelimuti pria itu.

"It's enough to play baby" suara serak itu tampak masih sama seperti dulu namun beda suara itu terdengar lebih dalam dan tegas.

Maura melihat kesamping kanan dan kirinya, tampang frustasi nya semakin bertambah saat ia melihat pria² gendut itu sudah mengelilinginya.

"time to go home baby, you've played enough. now it's my turn to start the game."  Ken menatap Maura dengan pandangan ya tak bisa diartikan, penuh dengan sebuah rencana didalam raut wajahnya.

Maura menatap pria didepannya dengan tatapan penuh amarah. "Cowok Brengsek!" Ucap Maura sambil berjalan maju menghampiri Ken. " Lo tau, Lo itu cowok paling brengsek yang pernah gue temuin!!" Ucap Maura dengan nada penuh amarah.

Ken menatapnya tanpa ekspresi "dan Lo cewek paling sialan  dari semua cewe yang pernah gue temuin"

"Cih! Dimana ibu Jane? Lo apain dia brengsek!" Maura semakin berani dengan menarik kerah baju Ken, meskipun ia haru berjinjit untuk menarik kerah baju pria itu.

Ken tersenyum mengejek melihat tingkah berani Maura yang masih saja sama seperti tiga tahun lalu " Menarik" Gumam Ken sambil tersenyum.

Maura melihat senyuman di wajah Ken semakin membuatnya bergidik ngeri. " Duh ga waras nih kayanya orang, dengar ya pria tua brengsek gue udah punya cowok jadi Lo ga usah cari cari gue lagi dan lupain semua masa lalu sialan itu. Gue ga punya salah sama Lo jadi please berhenti cari cari gue lagi."

Ken menarik nafasnya dalam dalam, menahan emosinya agar tidak keluar. "Bawa jalang ini ke mobil!" Ucap Ken dengan penuh perintah kepada anak buahnya.

"Baik bos" dengan sigap mereka langsung menarik Maura pergi.

"Heh heh, apa apan ini. Woy cowok sialan lepasin gue. Anjim banget lo! Lepasin guee! Yaaaaa!" Ken menutupi telinganya saat mendengar teriakan Maura menatapnya dengan tajam lalu pergi mendahului Maura.

"Aish gue harus gimana ini" suara penuh dengan keputus asaan serta rasa takut yang menghampirinya. Dia tidak tahu mengapa Ken sangat menginginkannya, dia tidak melakukan kesalahan apapun dulu yang ada Ken yang melakukan kesalahan dengan membakar Panti Asuhahnya sehingga ia dan adik-adiknya terpisahkan.

"Ahjussi, aku mau dibawa kemana?" Ucapnya pada kedua pria gemuk yang sedang menariknya.

"Diam lah, kamu akan tahu nanti" ucap pria gemuk itu sambil terus menariknya.

"Bisa ga nariknya gausah pake otot, gue ga bakal kabur anjim. Lagian juga kalo gue kabar Lo semua pasti bakal menahan gue lagi." Dua pria itu saling bertatapan tidak mengerti apa yang di katakan oleh Maura.

Maura dimasukin kedalam mobil hitam dalam keadaan mata yang ditutup "woy gelap banget, gausah ditutup juga kali mata gue. Gue ga bakal kabur." Maura terus menggerakkan badannya memberikan perlawanan.

"DIAM!" Suara bentakan itu berhasil membuat Maura terdiam takut. Bahkan ia hampir menangis.

"Ampun bang jago" ucap Maura.

Mobil itu melaju dengan kencang meninggalkan Bandara dengan suasana mengerikan bagi Maura tetapi berbeda dengan Ken yang sangat bahagia didalam mobilnya.

"Yes dad, aku akan kembali dalam 2 hari" ucap Ken dengan tersenyum.

"Apa kamu sangat bahagia Ken?"

"Very Dad, but I don't know if mom will be happy or not." Ucap Ken sambil menatap keluar jendela.

"Don't worry my son, mom mu biar Daddy yang urus. Kamu hanya perlu kembali secepatnya dan membawa gadis itu"

"Thank you Dad" Kenzie sangat bahagia memiliki sosok ayah seperti Andrian, dia selalu mendukung apapun yang Kenzie lakukan walaupun Andrian tahu apa yang Kenzie lakukan itu salah. Tapi itu adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya dan itu tidak salah maybe.

Kenzie mematikan panggilannya, hati sedang gembira sekarang. "You are mine now!"

Sam yang sedang menyetir menatap wajah Ken melalui kaca, dia bergidik ngeri melihat senyuman menakutkan Ken.

Ken yang sadar ditatap oleh Sam akhirnya menengok "mengapa kau terus menatap ku?"

"Ah tidak tuan" ucap Sam dengan gelagapan.

"Apa kamu sudah mencari semua permintaan adikku?"

Sam meneguk ludahnya sendiri saat menyadari bahwa ia lupa dengan masalah itu "Maaf tuan, saya akan mencarikan itu besok"

"Okay, beli saja semua album dan apapun itu kalau perlu kamu beli dengan orang orangnya" ucap Ken dengan tersenyum.

Sam yang melihat Ken tidak marah hanya terheran heran "Maaf tuan tapi kita tidak bisa membeli mereka, tapi tuan bisa membeli saham agensi mereka jika tuan mau"

Ken menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan Sam "okay, beli sahamnya atas nama adik ku."

"Tuan serius?" Tanya Sam tidak percaya.

"Apa aku sedang kelihatan bercanda!?" Sam segera menggeleng kan kepalanya dia ingin main aman saja.

Ken kembali melihat keluar jendela, membuka kaca jendelanya membiarkan angin masuk. Ia sangat bahagia hari ini. "I wish every day was today"






*****
Maaf banget karena lama lanjutnya. Aku udah lama banget ga nulis jadi ga tau apa ini masih sesuai dengan selera kalian atau tidak.

Salam hangat dari aku:)

Follow my Ig @Sheila_slsblp

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang