O6 - Retreat 0.2

2.3K 508 40
                                    

Sekitar jam setengah 10 malem, acara mulai diambil alih oleh pembicara. Mereka jumlahnya sekitar berlima.

Banyak banget yang diomongin. Dari sabang sampai merauke dibahas semua. Dari yang umum sampai ke detail juga dibahas.

Aku udah ngantuk luar biasa. Mana udara juga makin dingin aja. Untung aku udah bawa sweater.

"Oh iya, supaya kita makin fokus dan iman kita benar-benar dibangun melalui acara ini. Kakak mohon supaya kalian semua mengumpulkan handphone atau alat komunikasi yang kalian bawa," ujarnya.

Kami semua langsung ngumpulin.

"Sekali lagi, tolong hp dikumpulin. Yang hpnya dikamar, bisa diambil dulu," katanya.

Beberapa anak langsung lari-lari ke kamar. Soalnya dikasih waktu dua menit buat ambil hp.

Padahal tadi aku sempet denger ada yang mau ngumpetin hpnya di lemari kamar.

Oh iya, pembagian kamar itu random ya. Aku sekamar sama anak kelas 11 dua orang, dan sama chaeyeon. Hehe.

Setelah acara pengumpulan hp, kakaknya masih aja bahas banyak hal.

Aku nyandarin punggung ke tembok lalu ngecek jam.

Udah jam setengah 12 malem.

Mataku bener-bener rasanya udah berat banget. Tapi, acara kayaknya juga masih panjang. Gak tau ini bakal sampe jam berapa.

Lalu acara puncak adalah jam 12 malem. Kami semua diminta buat berdoa.

Tapi, doa ini bukan cuma duduk lalu merenung. Doa ini kita diwajibkan buat doa di 14 perhentian. Alias, kita doa sambil jalan nyariin perhentian atau posnya.

Malem, dingin, ngantuk. Ini kalo langsung tidur kayaknya enak.

Tapi, kami semua menurut.

Kami doa dengan khusyuk dan juga sepenuh hati. Rasanya, memang doa kali ini lebih khusyuk dari doaku setiap harinya.

Aku yang tadinya ikut rombongan depan mendadak jadi jalan di belakang, bareng anak-anak cowok.

Jalanku makin lemes aja, karena semakin malem dan makin ngantuk.

Akhirnya, sewaktu sampai di tempat ke 6, aku mulai jalan di belakang bareng yangyang, renjun, jaemin, guanlin, dan Iwung. Masih ada beberapa orang lagi dibelakangku, tapi aku juga gak tau mereka siapa.

"Disini, kakak mau bertanya. Ada yang membawa rokok? Minuman? Atau apapun itu yang sifatnya duniawi?" tanya kakak pembicara.

Kami semua diem.

"Sekali lagi kakak tanya, ada yang membawa rokok?"

Aku menyenggol yangyang. "Bawa gak?" ujarku berbisik.

Yangyang menggeleng. "Enggak lah. Gue gak ngerokok"

"Beneran?"

"Iya. Sumpah"

Akhirnya aku diem. Badanku ini agak oleng ke samping, karena ngantuk. Untung aja oleng ke yangyang. Jadi langsung ditepok jidatku. "Heh, jangan tidur"

"Sekali lagi kakak tanya. Ada yang bawa rokok? Gak usah berbohong, kakak gak akan marahin kalian"

Lalu hyunjin dan sanha angkat tangan.

"Bawa kemari rokoknya"

"Gak saya pake kok kak," jawab hyunjin.

"Bawa kesini!"

Hyunjin diem. Aku bisa liat dia lari-larian ke kamar ngambil rokoknya.

"Kamu, mana rokoknya?" ini tanya ke sanha.

Hearain ✔ Yangyang [Au]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang