🏀 PROLOG 🏀

1.2K 140 227
                                    

Pelangi ... pelangi ...

Alangkah indahmu

Merah, kuning, hijau

Dilangit yang biru

Pelukismu agung

Siapa gerangan

Pelangi ... pelangi

Ciptaan Tuhan

🏀🏀🏀

Mereka berempat tidak tahu bahwa mereka akan selalu terikat kuat dengan warna-warna yang membaur dengan langit.

Merah, kuning, hijau, dan biru.

Lagu ‘pelangi’ ciptaan A.T. Mahmud, menjadi pondasi yang kokoh untuk persahabatan mereka. Lagu yang menyimpan kenangan indah, harapan, dan penuh warna kebahagian.

Keempat bocah itu sedang menaiki sebuah bukit yang jauh dari kota. Bukit yang dapat mengabulkan permohonan jika keempatnya dapat melihat indahnya senja dengan warna pelangi dilangit. Sebuah kombinasi yang langka maupun unik.

Keempatnya percaya.

“Cepat! Waktu kita hampir habis,” teriak seorang cewek berbaju merah kepada cowok gembul berbaju kuning yang berada di barisan paling belakang.

Langkah kaki kecil dan bersemangat itu lantas berhenti hanya untuk menunggu langkah lain yang berada di belakangnya.

“Capek ....”

Cowok itu tidak bisa melanjutkan perkataannya karena kelelahan, tetapi langkah kakinya terus berjalan pada tanah yang kian menanjak. Keringatnya bahkan sudah membasahi setengah baju berwarna kuning kesukaannya.

“Kita istirahat dulu,” kata seorang cowok berkacamata yang berada pada barisan paling depan. Kemeja biru yang dipakainya berkibar-kibar karena angin, mengakibatkan perutnya yang datar terlihat. Tidak ada yang menarik soal perut itu.

Si cewek berbaju merah menggeleng keras sambil melotot kearah si cowok berbaju biru. “Enggak boleh! Kita harus sampai di atas sebelum pelangi hilang dan mengucapkan permohonan. Kesempatan enggak datang dua kali."

“Kelihatannya capek banget, dia bisa saja pingsan,” ucap cewek berbaju hijau yang sedari tadi diam. Dia menatap teman laki-lakinya dengan khawatir.

Cowok bermata empat tersenyum jahil. "Benar. Bahaya kalau tiba-tiba dia jatuh terus nggelundung ke bawah kayak bola. Kita bertiga bahkan enggak bisa menggendongnya. Dia 'kan berat dan aku bukan Dilan.”

Si cewek berbaju hijau langsung menyentil bibir cowok itu dengan kekuatan ekstra dan mengakibatkan cowok itu berseru heboh sambil memegangi bibirnya yang berdenyut-denyut sakit.

“Ayo kita naik, aku enggak akan pingsan. Jangan lupa kalau aku punya banyak sekali cadangan lemak dibandingkan kalian bertiga.”

Akhirnya, mereka berempat sampai dipuncak bukit beberapa menit kemudian. Pemandangannya lebih indah jika dilihat dari atas, hamparan sawah yang hijau dengan latar pegunungan, sungai yang jernih, bahkan suara jangkrik saling bersahutan bersahutan. Angin-angin berhembus menemani hari yang mulai gelap. Udara yang lembab karena hujan masih dapat dirasakan.

Dingin namun menyenangkan.

Hal yang terindah yang pernah dilihat adalah ketika langit berwarna jingga lembut bertemu dengan  pelangi tujuh warna yang tampak indah dan mewah. Fenomena langka yang akan terjadi ketika hujan turun disore hari.

Mereka berempat bersiap membuat permohonan.

Cewek berbaju hijau menyatukan tangannya siap mengucapkan permohonannya yang paling tulus. “Aku berharap kita berempat selalu sehat, bersemangat, dan berguna untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan juga negara.”

Dilanjutkan dengan cowok berbaju kuning yang kelihatannya tidak mau kalah, dia berpikir kalau pokoknya permohonannya adalah yang terbaik. "Aku harap kita berempat bahagia dan ceria untuk selamanya, saling melempar senyum tanpa beban dan tekanan. Pokoknya senyum aja terus sampai gigi kering.”

“Aku harap kita berempat terlepas dari bahaya dan ketakutan. Aku ingin kita merasa aman, nyaman, dan selamat. Aku juga ingin kita saling mempercayai satu sama lain,” tambah cewek berbaju merah dengan semangat membara.

“Terakhir, aku berharap kita berempat tetap bersama saling mengingat satu sama lain, mengingat hal-hal yang pernah kita lakukan bersama-sama. Aku ingin kita akan mengulang kenangan-kenangan indah itu dimasa depan," tutup cowok berbaju biru dengan senyuman lebar.

Mereka berempat melihat pemandangan indah itu dengan senyuman kebahagian, sebuah rasa yang murni, polos, dan juga naif. Rasa yang membuat siapa saja dapat membuat kupu-kupu terbang tebas.

Namun, siapa sangka permohonan mereka berempat sama sekali tidak terkabul.

Persahabatan mereka hancur.

Tidak ada cara untuk kembali kemasa lalu.

Hanya tersisa kenangan buruk yang terlupakan.

* Ending Prolog *

Halo sahabat Bimasakti, masih simpan cerita ini 'kan?

Ada kabar baru nih untuk kalian, Lose Memories akan hadir dalam versi baru yang lebih kompleks karena setelah kubaca lagi masih banyak kekurangan di cerita ini.

Apa versi baru ini bakal sama seperti versi lama?

Jawabannya adalah 50% cerita bakalan beda dari versi lama. Aku akan rombak semua chapter dan kalian bisa baca dengan tenang karena cerita revisian ini lebih minim typo.

Visual karakter masih sama dengan sebelumnya, gak ada yang ganti karena aku udah nyaman sama visual karakternya. Kalau kalian lupa, bisa cek daftar karakter di cerita Journalistic Secret bagian DAFTAR PEMAIN.

Aku masih bermain yang namanya misteri guys.

Cerita sebelumnya diikuti dalam tantangan 300 days challenge kak rachmahwahyu. Kalau kalian kesulitan untuk jadi penulis, kalian bisa mampir ke akun 300 days challenge karena di sana terdapat tips kepenulisan yang seru dan kalau beruntung kalian bisa daftar jadi membernya.

Info Author

Mungkin ini saatnya buatku untuk berkenalan secara resmi (sebelumnya sok kenal banget haha).

Namaku Fiby jodoh Lee Jeno. Kelahiran 2000 lebih muda dua hari dari Haechan NCT. Ultahku barengan sama JR Nuest dan Jinhyuk UP10TION. Tapi aku lebih suka jika kalian manggil aku Presiden :v

Sebelumnya, aku adalah author genre fantasi yang nekat mencoba genre teenfic-misteri ala-ala detektif.

Ceritaku minim romance jadi kalian yang gak suka bisa skip baca.

Udah dibold semoga dibaca :)

Jadi, selamat datang di Bimasakti Primus Inter Pares.

Presiden Bimasakti🐝

Fiby Rinanda
1 February 2019
Revisi 28 September 2020

[1] Lose Memories 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang