Dia adalah....
🏀🏀🏀
Tak banyak yang bisa dilakukan oleh sebagian siswa-siswi Bimasakti hari ini, terutama kelas Halley dan kelas Jupiter yang memang tidak mempunyai jadwal pelajaran. Beberapa dari mereka tampak asyik bercengkerama di gazebo dan duduk-duduk cantik di kantin. Sedangkan untuk kelas Hoba dan guru-guru saat ini berada di aula sekolah untuk penyambutan siswa baru.
Ace memejamkan matanya, menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya yang selalu memancarkan raut dingin. Cowok itu sengaja tidak bergabung dengan teman-temannya yang sedang bermain kartu remi dengan heboh. Ace hanya ingin menyendiri sambil menikmati semilir angin sekaligus memikirkan kembali pertemuannya dengan mantan sahabatnya, Dava Ferdianyah.
Cowok itu merogoh kantung celananya untuk mengambil saputangan bewarna merah yang ia tukar dengan paksa. Ace baru sadar kalau saputangan itu punya ukiran-ukiran yang indah walau sudah terkontaminasi dengan spidol dan tanda tangan yang menurutnya merusak nilai estetika. Pinggiran sapu tangan itu dijahit dengan sangat rapi dan telaten seolah-olah kesalahan terkecilpun tidak boleh menodai. Dengan sekali lihat, Ace tahu kalau Dava menjahit sapu tangan itu dengan tangannya yang kasar karena terlalu lama bermain basket.
Menurut Ace, Dava sama sekali tidak berubah.
"Ace senyum dong. Kamu kalau gitu kayak orang yang lagi nahan kentut," kata seorang cewek yang sedang mengangkat ponselnya tinggi-tinggi supaya empat manusia itu terabadikan dalam bentuk foto.
"Aku diem aja udah ganteng. Gak usah senyum-senyum entar dikira orang gila," kata Ace cuek.
"Hei sontoloyo. Kita ini lagi selfie, mana ada orang yang anggap kita gila. Kamu tuh yang aneh." Dava tertawa mengejek lalu detik kemudian menjerit kaget karena Ace menggoyang-goyangkan kepalanya dengan brutal.
"Wani kowe karo aku!"
"Wong edan! Wong gendeng!" Dava membalas sengit berusaha meraih leher Ace tetapi malang karena tenaga cowok itu lebih kuat darinya. Alhasil, cowok itu hanya bisa mengumpat.
"Hei, berhenti cowok-cowok lemah! Malu-maluin aja," kata si cewek sambil memukul pantang Ace dan Dava kencang sedangkan Fiona yang berprofesi sebagai penonton hanya bisa tertawa cekikikan.
Bukannya berhenti, umpatan Dava beralih menjadi tawa orang gila karena si pelaku alias Ace menggelitik perutnya membuat Dava nyaris saja bergulingan ditanah. Fiona dan si cewek hanya bisa tersenyum malu karena beberapa orang yang lewat melihat mereka berempat dengan bingung.
"Bandel ya kalian!" Kata Fiona gemas seraya menjewer telinga mereka. Keduanya mengaduh kesakitan dan hanya bisa pasrah ketika cewek itu menggiring mereka ke tempat yang jauh lebih sepi.
"Nah, disini bagus juga. Ace, kamu harus senyum ya. Awas kalau gak senyum!" ancam si cewek sambil melotot garang. Ace yang melihatnya hanya mampu tertawa kemudian mengangguk sedangkan Dava sudah berpose layaknya model terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Lose Memories 🔚
Teen Fiction[BIMASAKTI SERIES] Halley Ver. #1 Mereka menyebutnya tragedi 3 tahun. Tragedi yang membuat Fiona mengalami amnesia karena trauma. Sedangkan, Ace berusaha menutupi masa lalu Fiona mati-matian, ia tidak ingin gadis itu mengingat kejadian itu lagi. Ber...