My Secret Identity 1

10.6K 519 18
                                    

🦋El Alba & Kinara🦋

"Nara...?" Teriak seorang gadis nan cantik yang kini berlari menuruni tangga rumahnya. Memanggil Kirana yang sedang membersihkan halaman belakang rumah mewah milik keluarga Rudyatmo.

Gadis cantik itu tergesa-gesa mencari keberadaan Kinara, ini darurat. Ia harus melakukan ini, meminta tolong pada Kinara atau hidupnya akan tamat.

Kinara yang mendengar suara anak majikannya segera mendatanginya. Dengan kening berkerut Kinara menghampiri Alia yang kini sedang mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Saling berhadapan menatap wajahnya yang kini pucat entah kenapa. Ia terkejut ketika tangannya digenggam erat Alia yang meremas jemarinya membuatnya semakin kebingungan.

"Nara aku minta tolong samu kamu, tolong bantu aku. Please ini darurat." Kinara hanya menganggukkan kepalanya.

"Ada apa mbak?"

"Kamu tahukan aku ini udah punya kekasih? Hari ini aku akan bertemu dengannya. Tapi ayah dan ibuku menyuruhku untuk datang menemui seseorang, dan seseorang itu yang akan dijodohkan denganku. Aku belum siap menemuinya sekarang dan aku tidak mau. Tolong kamu menggantikan aku, sungguh aku tidak mau dijodohkan apalagi orang yang tidak aku kenal. Aku janji setelah itu kita bisa membuatnya langsung memutuskan hubungan itu, karena ia tak menyukaiku. Aku mohon kamu bersikap aneh padanya hingga membuatnya tak nyaman padamu." Jelasnya menggebu-gebu. Tentu saja ia sudah memikirkannya matang-matang.

Mata bulat jernihnya membola mendengar penuturan Alia yang menurutnya tak masuk akal, kenapa harus berbuat seperti ini. Jika ia bisa melakukannya sendiri?

"Mbak kan langsung bisa ngomong sendiri berbicara baik-baik sama orang tua mbak. Mba bisa mengulurkan waktunya?" Alia menggeleng.

"Aku sudah sering melakukannya dan ini tidak bisa karena mamah tahu rencana ku. Mamah sudah buat janji dengan pria tua mesum itu!" Kinara bergidik ngeri pantas anak majikannya menolak mentah-mentah.

"Mbak mohon bantu mbak. Mbak belum siap menikah karena pria tua mesum itu sedang mencari calon istri bukan sekedar main-main. Kamu tahukan cita-cita mba masih banyak kan? Belum ingin membina rumah tangga, mbak pengin bebas Ra. Dan mamah memaksa mbak untuk menerimanya." Yang menurut Alia akan merepotkan nya di usia muda yang lagi manis-manisnya harus mengurus suami dan anak.

"Tapi mbak-"

"Please Nara...?? Mbak dulu pernah menyelamatkan hidup kamu, apa kamu mau membiarkan cita-cita dan hidup mba musnah hanya karena perjodohan ini?" Kirana menghela nafas pelan dadanya sakit saat mendengar kata-kata itu yang membuatnya semakin merasa bersalah. Betapa tak tahu terima kasih dirinya itu?

Kinara menganggukkan kepalanya, Alia langsung memeluknya erat lalu membawa gadis yang satu tahun dibawahnya itu ke atas ke kamarnya. Mendandaninya seapik mungkin.

Alia tersenyum puas melihat hasil karyanya di hadapannya, melihat Kirana yang amat menawan menggunakan salah satu koleksi gaunnya. Ia terkikik senang melihat wajah Kirana yang amat berbeda dengan kesehariannya yang tanpa make up.

"Apa mbak yakin aku bisa melakukannya?" Alia mengangguk semangat.

"Iya. Kamu harus bisa! Membuatnya menderita karena tingkah konyolmu itu. Biasanya orang kaya kebanyakan akan merasa tak nyaman saat melihat tingkah laku yang menurutnya konyol."

Alia memberikan instruksi apa yang harus dilakukan untuk membuat pria itu merasa jengah dengan tingkah laku Kirana. Gadis kampungan pada umumnya.

"Ayo, ini sudah mendekati dari jam yang dijanjikan." Ucapnya semangat.

Kumpulan CerbungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang