My Secret Identity 3

5.3K 414 30
                                    

Kemarin nggak up ane lagi sakit🤧

👇👇👇
Saya ucapkan terimakasih banyak atas partipasi kalian yang setia nunggu cerita ini, saya harap kalian nggak bosen apa yang aku tuangin disini. 😘😘😘

Kalau aku update cepat berarti part-nya dikit kalau lama itu berarti sebaliknya, tapi aku usahain banyak. Sekali lagi aku ucapin terimakasih...😍

📌

"Nyawa dibayar dengan nyawa. Anak saya telah menyelamatkan nyawa kamu, seharusnya kamu mau dong menemani acara pertunangannya nanti malam." Sindirnya.

Selalu begitu, mengungkit-ungkitnya dengan dalih nyawa dibayar nyawa, masa hanya hal seperti ini saja tak bisa! Ya itu hal biasa baginya menuruti semua kemauannya, balas Budi yang tak bisa ditukar dengan uang.

Kinara menangis dalam pelukan bundanya, kata-kata itu terus terngiang dalam kepalanya. Nadia ibu Alia selalu mengingatkannya tentang lima tahun yang lalu dimana Alia mendonorkan darah untuknya. Yang memang golongan darahnya susah untuk dicari. Mengingat darahnya sama dengan ayahnya, yang meninggal paska kecelakaan yang menimpanya. Waktu itu Alia rela berkorban memberikan darahnya untuk menyelamatkan nyawanya, tapi apakah harus begini? Selalu diungkit-ungkit? Dan itu sebabnya mereka tak bisa pergi dari keluarga Rudyatmo yang telah membantunya.

"Maafkan Nara Bun, Nara nggak bisa menjadi anak yang baik, nggak bisa membahagiakan bunda malah mempermalukan...." Salma sang bunda hanya mengelus rambut putrinya.

Sedih tentu saja, mana orang tua yang tidak sedih melihat anaknya hancur seperti ini? Ini kelalaiannya yang tak bisa mendidiknya menjadi anak yang lebih baik lagi. Ia tak ingin menyalahkan anaknya, wajar putrinya merasakan jatuh cinta hingga menyerahkan mahkotanya kepada pria yang dicintainya. Itu adalah bukti dari cinta tapi hanya saja salah dalam penempatan waktunya.

"Sudahlah nak, semua sudah terjadi. Sekarang kamu bersiap-siap untuk acaranya."

Kinara menggelengkan kepalanya tak sanggup. "Aku nggak bisa Bun datang untuk memenuhi permintaan nyonya, bagaimana mereka terus-menerus menuntut permintaan dari Kinara? Apa karena Alia mendonorkan darahnya hingga bisa melakukan semena-mena padaku? Kenapa waktu itu mereka membantu dan tidak membiarkan Nara mati saja! Jika hidup Nara harus berada di bawahnya dan terus mengatasnamakan kejadian itu?!!!"

"Nara! Kamu nggak boleh ngomong begitu. Allah sudah merencanakan semuanya, kamu tidak boleh berfikir seperti itu! Ingat buang-buang jauh pikiran kotormu itu." Kinara hanya semakin tersedu-sedu.

Bagaimana ia akan sanggup bertemu dengan El Alba beserta keluarganya dalam acara tunangannya dengan dirinya yang akan menemani Alia. Apakah mereka tidak puas melihatnya hancur seperti ini? Hatinya sudah tak berbentuk lagi bagaimana ia akan menghadapinya nanti?

Apalagi yang akan dimintanya nanti? Menukarkan nyawanya? Ia akan melakukannya asalkan hutangnya lunas.

🌵🌵🌵

"Harusnya kamu dari dulu nurut apa kata mama, lihatlah kamu akan menjadi nyonya besar dari dua keluarga kaya raya." Siapa lagi kalau bukan El Alba cucu dari konglemerat terkenal Pandhito dan Anthonius, yang kini menjadi satu.

Alia hanya diam mematung, pandangannya kosong. Melihat pantulan dirinya di cermin membuatnya ingin pergi sejauh-jauhnya hingga tanpa seorang pun yang mengenalnya. Dirinya sudah tak berharga lagi, diperkosa oleh kekasihnya sendiri yang ternyata selama ini menipunya dengan buaian semu. Meninggalkannya seorang diri dalam keadaan hancur setelah mendapatkan apa yang diinginkannya.

Kumpulan CerbungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang