Akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkannya sampai tuntas, karena hati tak sampai tega membuat mereka menderita dengan kisah yang menggantung. Dan si kecil El yang lucu mengharapkan kehadiran ayahnya yang sering diceritakan oleh ibunya.
Biarin ini akan menjadi cerita lanjutan dari salah satu cerpen, soalnya saya ini penyuka happy ending. Karena saya tak sejahat itu memisahkan mereka apalagi berpura-pura bahagia tanpanya, tapi pada kenyataannya hatinya ikut teriris melihat kebahagiaan orang yang dikasihinya dimiliki oleh orang lain. 😁
🍁🍁🍁
🍁Kerrel & Laras
With His Son 🍁Kerrel mengepalkan kedua tangannya, meredam rasa amarah nan sakit hatinya. Marah dengan dirinya sendiri, karena ia terlalu lemah hingga membuat orang yang ia cintai pergi meninggalkannya dan juga buah hatinya. Buah cintanya bersama Laras, fakta yang baru ia ketahui setelah kepergiannya.
Ia memejamkan matanya erat, kenapa baru sekarang? Kenapa?!! Ia kira waktu satu Minggu bukanlah waktu yang lama untuk menjemputnya. Mencarinya di kontrakannya, mendatangi rumah tempat tinggalnya, orang-orang terdekatnya namun nihil dia tak ada. Hanya kekosongan yang ia dapatkan, puncaknya saat ia tahu dari tetangganya yang mengatakan beberapa hari yang lalu Laras bunuh diri dengan menyayat tangannya, darah yang berceceran dimana-mana lalu dilarikan ke rumah sakit. Setelahnya tidak ada kabar, keluarga Laras bungkam dan pergi entah kemana.
Di rumah sakit menjadi saksi betapa hancurnya ia, mengetahui bahwa sehari sebelumnya mereka telah pergi entah kemana. Dirinya terlambat, itu yang membuatnya marah pada dirinya sendiri kenapa dia tak mencegah kepergian Laras dan lebih memilih hidup sederhana bersama dengannya ketimbang kemewahan yang ditawarkan oleh keluarganya. Mengakui semuanya dan bersikap pria jantan dihadapan kedua orangtuanya bukan menjadi pengecut yang hanya diam karena sebuah ancaman.
Harusnya ia membela Laras dan melakukan apapun untuknya sekalipun keluarganya mati-matian membuat mereka hancur, ia tak peduli itu. Tapi lagi-lagi ia lemah dengan ancaman mamahnya yang akan melihatnya mati di depan matanya dan itulah yang membuatnya lebih memilih diam sembari melihat punggung kekasihnya menghilang dihadapannya.
Pasalnya ancaman itu pernah ia rasakan, mamahnya benar-benar melakukannya ketika dia tahu hubungan dirinya dengan Laras dan itu salah satu yang membuatnya pergi meninggalkan Laras sementara. Ia tak mau melihat Laras menderita karena mamahnya, tapi lihatlah sekarang Laras hancur lebur karena perbuatannya.
Ia meninggalkan pelataran rumah sakit dengan gontai, mengendarai mobilnya dengan pikiran berkecamuk. Dia tak bisa memikirkan hal lain selain Sarah dan keadaannya. Apa yang harus ia lakukan? Ya tuhan! Bagaimana dengan kandungannya? Anaknya? Apa mereka baik-baik saja? Ataukah...
Suara bantingan dan lengkingan suara membuyarkan pandangannya yang ia ingat hanya tentang Laras dan mengabaikan rasa sakit yang mulai mendera disekujur tubuhnya. Ia berharap semuanya hanya mimpi, tapi saat ia membuka matanya pasca ia kecelakaan hanya kekecewaan yang ia dapat. Semuanya nyata, Laras meninggalkannya pergi bersama dengan buah cintanya.
Ia menangis tergugu mengingatnya, kenapa harus sesakit ini? Ingin sekali ia mencari mereka, tapi itu tak semudah yang dibayangkan. Belum lagi dengan keluarganya ia tak menjamin atau lebih parahnya jika ia menemukannya. Keluarganya pasti tertawa bahagia melihatnya seperti ini, merayakan kemenangan mereka atas kepergian Laras yang selama ini ia yakinkan pada keluarganya tapi mereka menolaknya mentah-mentah. Iya pasti begitu.
Ia benar-benar berubah menjadi pria yang cengeng dan amat lemah, ah bukankah ia memang lemah jika berhadapan dengan keluarganya? Percuma saja jika ia hanya menangis dan tidak bertindak apapun, jika ia hanya diam Larasnya tak akan bisa kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerbung
RomanceONE SHOOT - COMPLETED Beberapa cerita pendek yang aku buat bersambung, temanya sih romantis walaupun begitu aku akan bikin yang nyesek-nyesek. Tapi aku gak sejahat itu kok, aku akan buat mereka menemukan kebahagiaannya dengan atau tanpanya. Maklum k...