BAB 06

6.3K 305 7
                                    

Bab 06—Bolos Sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bab 06—Bolos Sekolah

Adipati harus kembali ke SMA tempat Kayla bersekolah karena ada beberapa hal yang harus dia sampaikan kepada kepala sekolah sebagai perwakilan dari danton taruna, sekedar mengucapkan terimakasih dan meminta beberapa dokumentasi kegiatan kemarin pada anak-anak OSIS yang bertugas sebagai Pokdekdok.

Kali ini dia memakai seragam loreng miliknya lengkap dengan beberapa bet di kanan-kirinya. Gagah dan tampan serta manis menggambarkan sosok Adipati kali ini. Walaupun jarang tersenyum tapi semua orang tau jika sekali saja pria itu tersenyum bahkan setipis benang jahit sekalipun, tetap akan terlihat manisnya. Baru melewati beberapa kelas, tiba-tiba saja dia dihadang oleh segerombolan siswi kelas 11 dengan niat yang sudah Adipati bias tebak. Salah satu gadis itu mengulurkan ponselnya pada Adipati.

Hai, kak. Aku Selena kelas 11 Mipa 5, boleh minta nomer kakak? ujarnya.

Adipati menatap heran pada gadis itu, bias-bisanya dia berani meminta nomer Adip. Padahal menurut Adip wajahnya tidak terlihat ramah untuk dimintai nomer atau lainnya, lalu kenapa gadis berbando ini berani?

Jika saya memberikannya padamu, apakah berguna untuk saya?

hah? Eung.. enggak sih, tapi-,

Adipati pergi meninggalkan gadis itu, berjalan ke ruang osis. Terdengar dari jauh ternyata gadis itu merutuki Adipati dengan umpatan-umpatannya. Adip hanya terkekeh miris melihat generasi dibawahnya itu. Ditengah perjalanan menuju ruangan osis yang terdapat di belakang sekolah, Adipati melihat beberapa siswi mencoba memanjat tembok sekolah, berusaha bolos di jam kedua mereka.

"Cepet Ren," ujar Kayla si gadis yang salah satu siswi itu. Gadis itu sedang membantu temannya yang bernama Rena itu untuk naik ke atas tembok melewatinya agar bisa kabur.

Tiba saatnya Kayla yang naik dan yang lainnya menunggu di balik tembok sekolah karena Kayla yang paling akhir naik. Baru Kayla meraih ujung tembok, tiba-tiba saja dia oleng dan jatuh. Untung saja Adipati cepat menangkap gadis cantik itu agar tak jatuh ke tanah.

"Kay, lo baik-baik aja?" tanya Sani dibalik tembok.

Kayla yang masih kaget dengan kehadiran Adipati, memberi jawaban pada Sani agar teman-temannya tak khawatir padanya. "Gue baik-baik aja kok, kalian duluan aja. Gue harus ngurus sesuatu dulu, bakalan lama."

"Nggak bisa gitu dong, kan kita bolosnya bareng-bareng. Ya kali kita ninggalin lo," sanggah Mila.

"Gak apa-apa, udah sana duluan perginya. Nanti gue kabarin lagi,"

"Yaudahlah, kita duluan yah. Janji ceper nyusul lo!"

Kayla menarik Adipati ke semak-semak saat melihat guru BK datang berpatroli seperti biasa. Di semak-semak Kayla sesekali mengintip disela-sela daun. Berbeda dengan Adipati yang terus menatap Kayla dengan tatapan aneh. Keduanya berada dalam keadaan jongkok dan saling berhadapan. Merasa ditatap terus menerus, Kayla yang risih akhirnya menatap protes pada Adipati yang sialnya hari ini pria itu nampak dua kali lipat lebih gagah.

Be Mine|✓ [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang