BAB 09

5.5K 325 24
                                    

Dapet niat nulis cerita ini setelah berminggu-minggu lamanya tak menulis Kayla-Adipati:'D

Kangen nggak sih?

Tapi bener deh aku ganti alur cerita ini besar-besaran, sebelumnya kan konfliknya berlebihan banget. Sekarang versi terbarunya bakalan lebih ringan dan manis hehe.


09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


09. Gombalan maut

Kayla menatap lurus pada Adipati yang sibuk memakan makanannya dengan wajah santai tak berdosa. Bisa-bisanya pria itu anteng aja setelah membuat hati Kayla berdebar-debar.

"Kamu nggak ngerasa canggung gitu habis kejadian tadi?" tanya Kayla.

"Kenapa harus gitu?"

"Ck, tadi tuh kamu nyatain perasaan kamu ke aku loh."

"Ya terus?"

"Ah tau lah, susah banget ngomong sama tembok!"

Adipati keheranan dengan sikap Kayla, padahal menurutnya kejadian tadi itu harusnya menghasilkan wajah ceria Kayla. Tapi ini malah berbanding terbalik dengan ekspektasinya.

"Kayla, kapan makanannya mau di sentuh? Mau saya suapin?"

Kayla menengok kanan-kiri, "Ih apaan sih, malu tau!"

Adipati makin dibuat heran, bisa-bisanya gadis ini berubah jadi pemalu setelah beberapa saat lalu marah padanya. Kayla memang paling beda.

"Makanya makan yang bener, jangan buat saya khawatir."

Pipi Kayla nampak merona, ah kalau seperti ini terus bisa-bisa Kayla jadi gurita rebus!

"Habis ini saya mau ngajak kamu main ke salah satu wahana bermain. Besok soalnya saya udah mau balik ke asrama, nggak bisa keluar gini lagi. Makanya saya mau ngajak kamu pergi seharian ini, biar saya ada kenangan."

"Sumpah kamu ternyata cerewet juga yah!"

"Bukannya cerewet, cuma mau ngejelasin aja biar gak bolak-balik nanya."

"Ih, gemes banget!" Kayla mencubit pipi Adipati dengan susah payah.

"Dek, jangan gini lah. Malu saya dilihat sama orang, harga diri saya jadi kurang nih."

"Masa gini doang jadi ngurangin harga diri?"

"Emang iya, tuh liat aja orang-orang pada senyum-senyum. Pasti mereka ngeledekin saya."

"Dih, geer banget!" Kayla tertawa lepas melihat wajah malu Adipati.

"Dek, liat kamu tawa kayak gini bawaannya mau bahagiain kamu lahir batin, bawaannya mau ngebangun rumah tangga bersama."

"Ih, kok berubah jadi pinter ngegombal gini sih?"

"Hahaha, iya saya baru belajar dari google."

"Si niat."

"Apapun saya lakukan demi liat senyuman adek."

Kayla semakin merona dibuatnya.

"Gimana?"

"Apanya?"

"Gombalan bersumber google itu? Gimana, udah sukses bikin jantung jedag-jedug?"

Kayla terkekeh, "Apaan sih, lama-lama bukannya jadi danton galak malah berubah jadi danton buaya!"

"Gak apa-apa, saya ngebuayanya cuma sama kamu doang kok, dek."

"Ih, kok manggilnya adek?"

"Ya nggak apa-apa, kan kamu manggil saya mas. Berarti kamu lebih muda dari saya."

"Iya deh yang tua."

"Tua-tua tapi mempesona."

"Ih, apaan sih sumpah ini dapet tingkat kepercayaan diri dari mana sih!"

"Dari senyumanmu."

"Sekali lagi aku tabok yah!"

"Tamparlah diri mas ini, asalkan jangan tampar hati mas yang rapuh ini."

"MAS ADIP!" teriak Kayla yang dibalas tawaan keras Adipati.

Hari itu restoran makan tempat Kayla dan Adipati dipenuhi tawa Adipati dan Kayla, serta beberapa kata-kata gombalan ala kadar dari seorang Adipati.

🍁🍁🍁

Pagi ini Kayla pergi sekolah dengan perasaan berbunga-bunga, bukan karena habis di beri uang jajan lebih oleh Rafsya, tapi karena kemarin setelah mengantar Kayla pulang, Adipati mengajak Kayla berpacaran.

Hidup memang benar-benar tak terduga, Kayla memang sebelumnya tak pernah membayangkan bisa berpacaran dengan seorang pria dingin seperti Adipati. Selain memang itu bukan tipenya, tapi kalau itu Adipati. Kayla nggak bisa nolak lah!

"Weh, keknya ada yang seneng nih abis jalan sama pak danton Akmil," ledek Mila.

"Rena ember bocor banget ya, padahal semalem gue udah ancem," keluh Kayla pada temannya yang nampak duduk diam di bangkunya.

"Jangan ngomong sama Rena, dia lagi cosplay jadi patung," kata Sani.

"Lah, Ren. Bukannya lagi seneng abis jalan sama Kak Dimas?"

"Lah, Rena juga? Ih gila, kok bisa sih kalian gercep gitu!"

"Iya anjir, kemaren aja Kak Surya minta ID Line gue aja langsung gue kabur, serem anjir dia."

"Mirip buaya gitu ya San?"

"Iya anjir, ah gak lagi gue deket-deket sama itu orang!"

"Ah nggak mau gelay!" ucap Mila memperagakan kata-kata yang sedang viral.

Kayla menatap bingung pada reaksi Rena, nggak biasa-biasanya cewek itu diam saja melihat tingkah absurd Mila dan Sani.

"Ren, lo nggak apa-apa?"

"Lo pacaran sama Kak Adip?"

"Hah?"

Ketiganya membisu dengan penuturan ketus dan mendadak dari Rena, kenapa dia kayak marah gitu? Apa jangan-jangan Rena suka sama Adipati?

Ah, Kayla belum siap patah hati secepat ini!

"Kenapa emang?"

Rena berdecak, lalu dia pergi meninggalkan kelas. Membiarkan ketiga temannya dibalut kebingungan, terlebih Kayla yang overthinking dengan sikap aneh Rena.

Cewek dengan bet bernama Rena itu berhenti di atap gedung sekolah yang lama, dia mengeluarkan ponselnya yang menunjukkan sebuah pesan singkat.

Mama : jangan lupa besok kamu datang ke acara keluarganya Dimas, kamu harus dapetin hati orang tuanya. Mama nggak mau tau kita harus jadi besannya dia.

"FUCK OFF!"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Spam NEXT disini, biar semangatnya bergelora^^

Be Mine|✓ [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang