BAB 22

4.5K 222 11
                                    



Ada yang kangen?

Ada yang kangen?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

22. Tak paham

Suara ketikan laptop masih terdengar di kamar Kayla. Lampu kamar Kayla yang berada di atas pun masih menyala, menandakan bahwa si pemilik rumah belum tidur.

Kayla merenggangkan persendiannya yang tegang akibat terlalu lama duduk di bangku. Selama empat jam setelah menutup kafe Kayla langsung mengerjakan revisi skripsinya dan akhirnya semuanya beres.

"Laper banget, tapi emang jam segini masih ada yang jualan ya?"

"Coba deh cari aja, itung-itung olahraga."

Kayla berjalan menyusuri jalan sekitar rumahnya, dia mencari setidaknya satu penjual nasi goreng yang masih berjualan. Untung saja masih ada satu gerobak yang buka, walaupun dia sudah bersiap pulang Kayla tetap memaksa dengan bujukan-bujukannya.

Akhirnya jadi satu nasi goreng untuk makan malam Kayla. Gadis itu berjalan dengan senang, menggunakan sendal rumahan dan Hoodie kebesaran miliknya, gadis itu hampir saja tertabrak motor yang lewat.

Kayla jatuh terduduk di pinggir jalan, si pengguna motor besar itu turun dan menghampiri Kayla tanpa melepaskan helmnya. Kayla berdiri dengan bantuan pria itu.

"Heh, Lo kalo mau jalan tuh liat-liat bentukan jalananya!"

"Maaf."

Kayla tertegun, suaranya sangat familiar ditelinga Kayla. Dia mencoba mengingat-ingat suara itu, sampai satu nama yang menjadi jawaban keheranan Kayla. Dia menepis tangan pria itu dengan kasar dan menatap tajam padanya.

"Lo..,"

Pria itu melepaskan helm full facenya. Kini jelas sudah siapa indentitasnya.

"Cih, mas Adip ngapain bisa disini?"

"Lewat."

"Oh."

Suasana menjadi canggung.

"Kamu baru makan?" tanya Adipati yang melirik kantong plastik berisi sebungkus nasi goreng yang sudah benyek itu.

"Hm, tapi kayaknya nggak jadi."

"Kenapa?"

"Ya liat aja sendiri! Masa iya makan nasi goreng benyek!"

"Yaudah, biar sa-,"

"NGAK USAH!" tukas Kayla dengan ketus.

"Kay, nggak baik tidur dengan perut kosong."

"Ya terus mas mau apa?"

"Makanya dengerin saya ngomong dulu."

Kayla berdecak sebal, gadis itu bersedekap tangan di dada dengan wajah kesal. Adipati mengambil sesuatu dari jok motornya. Itu adalah bungkus plastik supermarket.

Be Mine|✓ [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang