.
.
"Kak, mau tambah daging ayamnya lagi tidak?"Suara Min Haru mengintrupsi sang Kakak yang masih terfokus pada lembaran koran yang ia baca. Yoongi meletakan koran tersebut setelah haru meletakan bubur ayam itu di meja. Yoongi memandang adiknya dengan seksama hanya sedikit berubah Haru terlihat lebih kurus dari yang terakhir kali dia lihat. Rambutnya yang di cat coklat gelap menambah kesan manis padanya, Min Haru memang benar-benar luar biasa kalau saja dia tidak urakan seperti pria.
Gadis itu meniup ramen yang baru saja ia angkat dari panci, satu piring kecil yang bersisi Kimchi, sosis dan kornet ayam menambah kenikmatan surgawi. Yoongi hanya menatap adiknya itu biasa saja, bukan hal baru bagi Min Yoongi kalau porsi makan Haru begitu besar.
"Oh, iya, Kak. Ibu panik tahu kau datang mendadak begini, apa semua baik-baik saja?"
"As you can see, i'm fine." Yoongi menjawab dengan tenang sembari melahap bubur buatan adiknya yang lumayan enak.
Terhitung sudah tiga hari semenjak Yoongi meninggalkan Canada dan melakukan travel dadakan dengan pulang ke kampung halaman karena perusahaan yang berpusat di Seoul sedikit bermasalah. Kondisinya yang sedikit menurun memudahkan ia terserang demam saat ia tiba di Korea. Hidung tersumbat dan tenggorokan yang gatal, hal yang paling tidak di inginkan oleh semua orang. Yoongi cukup beruntung karena Haru meluangkan waktu liburnya datang ke Seoul untuk dirinya.
"Oh, Dana tahu kalau kau pulang dia menekan bel dengan nada bicara manja begini: ' Hai! Haru, aku membuat Pie Apple dengan penuh cinta, jangan di buangnyah ini untuk kakakmu'. Ck, padahal aku tahu pegawai Cherry Bakery mengetuk pintunya beberapa menit yang lalu." Ia berseru kesal.
"Nanti sore kau ke sana, yah?"
Haru memaku tatap pada sang kakak yang masih menyantap bubur dengan lahap. "Kenapa aku? Kak Hosi saja, deh."
Yoongi menyimpan sendok di atas meja, meyanggah wajahnya dengan tumpuan tangan. "Dia sibuk, Sua akan membantumu di sana. Juga siapa tahu kau dapat jodoh, kan?"
Min Yoongi sangat tahu apa yang di sukai Haru dan apa yang tidak di sukainya. Seperti yang baru saja Yoongi ucapkan, topik Jodoh memang bisa membuat haru menjadi ayam agresif dalam sekejap. Toyoran di kepala dengan gulungan koran memdarat di kepala jenius Yoongi. "Aku tidak mau kalau begitu."
"Ayolah, kau hanya perlu datang dan berbincang dengan Robert Tomphson untuk bekerja sama. Sambil bertemu Taehyung di sana."
"Taehyung?"
"Ya, calon suamimu itu juga membuka cabang di sana."
"Kak, aku pastikan kak Kina tidak akan menerima cintamu." Mendengar kata itu Yoongi sedikit tersendak ludah sendiri. Ia mengusap tenggorokan pelan dengan tatapan yang biasa santai. Doa Haru terdengar jahat, sangat malah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Spring • MYG [Discontinued]
FanfictionJika saat hari itu tiba. Aku hanya ingin bersamamu. Jika saat itu aku tidak menepati janjiku. Maka kau harus menepati janjimu. Jika aku hilang untuk selamanya maka panggil namaku, aku akan datang walaupun pada saat itu mungkin kita sudah berbeda. S...