12. Christmas

841 123 9
                                    

Barangkali ada yang mau ngasih saran tentang Noctem, komen di sini! 😊

....

[Now. Toronto, Ontario. Canada]

Kedua pasang tungkai itu melangkah santai seolah ia tidak ingin menghabiskan malam berharga barang sekejap. Aroma keju yang menyatu dengan adonan menguar dari toko roti yang dipenuhi pengunjung, tak sedikit dari mereka menarik sudut bibir dengan rona bahagia. Si kecil berbaju merah terlihat begitu bersemangat menyantap Pizza yang baru saja di bawa pramusaji.

Di sisi lain tepatnya di sebelah toko roti−toko kelantong tengah mengadakan diskon besar-besaran menyambut hari natal lengkap dengan beberapa Souvenir khas Canada. Santa claus sibuk memberi hadiah kepada bocah yang tengah melompat riang untuk mencapai sebuah kado dari pria berkumis godrong berwarna putih  tersebut, raut wajah si kecil berkulit gelap kian cemberut karena kado terakhir baru saja di ambil oleh bocah laki-laki bertudung santa beberapa detik yang lalu sebelum bocah itu berlari.

Min Yoongi kian mendekat ke arah bocah tersebut, ia sedikik berjongkok menyamakan tinggi badan dengan si cilik berkulit gelap itu. Kedua tangannya memegang bahu si gadis, mata monilid hangatnya beradu dengan mata hijau gadis tersebut.

“Aku rasa raut wajahmu ini tidak bisa di terima di malam yang spesial ini.”

Gadis itu menghela napas bagaimana ia tidak cemberut kalau saja ia tidak akan menerima hadiah natal dari paman santa. “Aku tidak mendapat kado hari ini, sir.”

Pemuda Min itu menglas senyum seraya merogoh saku coat hitam yang ia kenakan. Dua bar coklat yang ia dapat dari saku coatnya lantas diberikan kedua makanan manis itu kepada si gadis. Wajah polosnya tersenyum riang setelah kedua bar coklat itu ada di tangannya. “Thanks you, sir.”

“Anytime, whats your name?”

“I’m Gail alviskh,”

“Marry christmas, Gail.”

Gail tertawa sebelum mengecup pipi pemuda asing yang baru saja ia temui. “Marry christmas, sir.”

Gadis itu pergi dengan langkah riang dengan sedikit melompat-lompat. Sementara Min Yoongi tengah tersenyum melihat presensi gadis kecil yang menurutnya sangat menggemaskan.

Tanpa ia sadari kehadiran gadis berambut coklat legam kini tengah berdiri tepat di belakang dengan tangan yang dilipat di dada⸺Kina sedikit melangkah berupaya untuk lebih dekat dengan Min Yoongi yang masih setia berjongkok. “Tadi itu manis sekali tuan Min.”

Yoongi sedikit terkesiap mendengar suara halus yang sangat ia kenali. Pemuda itu bangkit kemudian ia memasukan kedua tangannya ke dalam saku sebelum mengajak gadis itu pergi. Kina hanya mengkor dengan sedikit dengusan jenuh yang terdengar di telinga Yoongi. Kalau saja ini bukan karena kakek Sam yang menyuruhnya menyusul Yoongi untuk membeli hiasan natal mungkin saat ini Kina sudah menggantung kaus kaki merahnya di dekat perapian setelah itu tidur lalu menunggu esok pagi dengan kado yang menumpuk di bawah pohon natal, sayang sekali semua itu harus di tunda setidaknya beberapa menit.

“Begini lebih baik.”  Kina sedikit terkesiap saat tangannya sudah ada di gengaman Min Yoongi. Pemuda itu hanya tersenyum sedikit terhibur dengan raut terkejut milik kekasihnya itu.

Aroma coklat yang baru saja di panaskan memenuhi rongga hidung. Aroma yang manis dan sangat menggiurkan cocok sekali ada di tengah-tengah meja. Kalau saja Kina memiliki waktu untuk sekedar duduk dan mengobrol di salah satu meja Amor Caffe mungkin itu akan menambah gairah semangat natal tahun ini. Di tambah lagi lagu yang di nyanyikan para penyanyi jalanan kian bertalu dengan halus di telinga, sempurna.

Once Upon a Spring • MYG  [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang