The Past: Spring Break [2]

654 89 8
                                    

Sorry for typo.

____________________

Daegu 2014

Hari kedua

Sajauh ia memakan pahitnya kehidupan selama itu juga Yoongi belum pernah mendengar anak Sma berani memukul pria dewasa sepertinya. Untuk ukuran tubuh Jeon Jungkook adalah bibit unggul dan Min Yoongi adalah bibit yang gagal. Jungkook datang dengan kesetanan dan meniju wajahnya, coba katakana di mana letak sopan santun dari bocah seukuran Jeon Jungkook?

Untuk sekarang Yoongi hanya berusaha untuk tidak membuka bibirnya terlalu lebar selain sakit plester yang tertempel disudut bibir agaknya sedikit menganggu. Suara derap langkah terdengar di sana min haru tengah berlari dengan gaun tidur baby dool dan rambut yang mengembang seperti singa juga bekas air liur yang masih membekas di pipi. Eww, melihatnya saja Yoongi ingin muntah. Tapi sayang itu adik sendiri jadi bagaimana?

Semoga yang menjadi jodoh Min Haru baik-baik saja nantinya. Ketidak sukaan Min Yoongi mulai menjadi saat Min Haru dengan polosnya duduk di hadapan menyambar roti yang sudah di olesi selai ke dalam mulut. Hah, sepertinya rasa hormat tidak lagi berlaku di dunia ini.

"Bibirmu kenapa, kak?" atensi lain mulai menatap kea rah Yoongi.

Min yoongi mengambil roti lain, meletakkannya di atas piring lalu memoles lagi permukaan roti tersebut dengan selai coklat. "Menurutmu?"

Masih dengan ekspresi berpikirnya. Haru menjeda sebelum kembali menyeruput satu gelas susu vanilla yang tersedia di atas meja. Hanna masih setia di dapur hanya untuk menyiapkan bekal makan siang Haru dan Min Jaehwan. "Kena pukul pacar orang?"

....

Kina masih terbaring malas di atas ranjang dengan ponsel yang berada di atas perut kesadarannya semakin hilang sejak kemarin pria bermarga Min itu menciumnya. Tanpa sadar ia meraba bibirnya sendiri Kina tidak tahu bagaimana rasanya kemarin ia terkejut jadi agak sedikit lupa rasanya bibir Yoongi menyatu dengan bibirnya. Look, Kina you like a pervet. Bukannya dia ingin kembali berciuman dengan Yoongi– sama sekali Kina tidak ada niatan untuk itu kedua kalinya. Tetapi untuk ukuran seorang yang baru saja mendapat ciuman pertama tentu saja Kina menginginkan yang berkesan dan tahu rasanya bagaimana.

Apa seperti stoberi, vanilla, atau sampah?

Rasanya jahat sekali kalau mengatai bibir sendiri itu sampah–maksudnya bibir mereka berdua. Kina mendengus sebal, kenapa juga Yoongi tiba-tiba menciumnya? Tambah kesal saja. Tidak mau tahu pokoknya harus membuat perhitungan kepada Min Yoongi.

Ponselnya bergetar di atas perut, kina mengerjap bangun. Satu pesan masuk yang tertera di layar home.

Jeon: tidak mau tahu besok kau harus ke rumahku!

Kina mendengus, matanya memutar menahan kesal sebelum mengetik beberapa kata untuk si pemaksa bernama Jeon Jungkook. Pemuda yang kerap kali di juluki Bad Boy itu teman sekelasnya dan sialnya lagi si Jeon pemaksa itu menganggunya hanya karena sepatu yang terkena saus di kantin. Dramatis memang, tetapi entah kenapa bagi si Jeon sepatu terkena saus sedikit saja seperti kehilangan satu helai bulu ketek. Sensitive setengah iblis.

Kina: tuan pemaksa, maaf ya aku ada janji dengan pacarku.

Centang dua biru. Jungkook tidak membalas. Baguslah.

Namun detik berikutnya Kina hampir saja melempar ponsel pintar tersebut ke lantai berakhir dengan retakan di layar. Jeon Jungkook melakukan panggilan suara. Namun siapa peduli biarkan saja, lelaki otoriter seperti Jeon Jungkook harus diberi pelajaran sesekali.

"Kina, temanmu menunggu di bawah." Suara Sohwa terdengar dibalik pintu.

"Girl or boy?"

"Boy, dia tampan. Namanya Jeon Jungkook,"

Oh, crap!

...

Terakhir kali yang Yoongi lihat dari balkon Jeon Jungkook pergi bersama Song Kina. Mereka benar-benar pacara, ya?

Memang sih dalam segi manapun Jeon Jungkook menang dalam berbagai aspek kesempurnaan; tinggi yang ideal, wajah yang tampan (pengecualian, bagi Yoongi dia itu sedikit terlihat cantik) dan badan yang kekar. Berotot, tidak kerempeng seperti pemuda yang saat ini meyesap kopi yang sudah dingin di atas balkon.

Well, Yoongi memang kurus tetapi kalau kalian tidak tahu orang kurus bukan berarti lemah. Contohnya saja salah satu superhero Marvel yang paling kurus— itu adalah Peter Parker alias Spiderman. Bagaimana dengan Ironman? Tubuhnya memang sedikit kurus namun kekar, dia juga berlindung di baju besi tidak seperti Spiderman yang hanya bermodalkan kain ketat. Jangan salah. Peter Parker itu gentel, cerdas dan pantang menyerah.

Ibaratkan saja Yoongi juga seperti Peter Parker. Selama keinginanya belum tercapai dia akan terus berjuang tetapi tentu saja kita sebagai manusia pasti akan menemukan titik temu di mana kita akan berhenti berjuang seperti Min Yoongi yang memiliki batasan hidup.

Jadi untuk kali ini saja biarkan Yoongi membakar sepeda Jeon Jungkook untuk yang pertama kalinya.

Beberapa menit setelah Jungkook membawa Kina, saat itu juga Yoongi mengikuti mereka dengan sepeda Min Haru yang berwarna pink. Ya, memalukan. Yoongi mengambil botol yang berisi minyak, menuangnya secara percuma kepada sepeda yang tersandar rapi di dinding rumah, berikutnya kobaran api mulai menelan sepeda tersebut. Ia sedikit menjauh meneliti lebih jauh kearah jendela. Yoongi mengambil kerikil berukuran sebesar kepalan orang dewasa. Napasnya terasa sesak melihat Jeon Jungkook yang menaikan satu alis dibalik jendela ke arahnya sembari mencium Song Kina. Bajingan!

Suara pecahan kaca mulai terdengar. Yang Yoongi lihat si Jeon itu kini tengah berlari kesetan menuruni tangga bersipu tatap dengan jendela dapur yang pecah. Iris pemuda itu melebar mencium bau tak lajim dari luar rumah. Seribu langkah yang dia ambil untuk membuka pintu. Ia menatap sepedanya yang kini sudah berubah warna hitam arang. Sepedanya terbakar.

Yoongi masih di sana melihat semuanya. Dia masih menyangga sepeda dengan satu kaki yang tertapak di tanah dan kaki lainnya sudah ada di atas pengayuh. Sepeda merah muda dengan keranjang yang berpita itu kini melaju setelah si pemilik mengacungkan jari tengah kearah Jungkook yang menatap kesal. "Pecundang!!" teriak pemuda Jeon itu.

"Dasar tidak punya nyali sini hadapi aku!" Jungkook masih berteriak keras dengan tangan yang terkepal.

Yoongi berhenti mengayuh sepeda. Suara bising yang berasal dari botol plastic yang terjepit di belakang ban belajang itu kini berhenti. "Maaf tapi aku tidak ingin menunjukan kejahatan di depan gadisku," lanjut Yoongi kembali mengayuh suara sepeda yang seperti motor drag itu kini kembali terdengar.

Well, kasus membakar sepeda dan memecahkan kaca orang lain itu bukan kejahatan, ya?

Once Upon a Spring • MYG  [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang