Tandai Typo.•••••
"Kina, jangan lupa bagi bahagiamu denganku."
Daegu masih berselimut hujan setelah beberapa menit berlalu dan Jeon Jungkook masih mengigit es lilin ketika mengatakan itu. Di ujung helai rambutnya tergantung tetes air hujan, bibirnya lembab, pemuda itu tetap memakan es lilin dengan tenang, lengan jaketnya yang basah dia bawa untuk meraba rinainya yang kian deras.
"Kenapa?" tanya Kina, masih menjilat beberapa bagian yang terlihat mencair, dia mengabil es krim cone.
Dikatakan aneh saat memakan es di kala suhu dingin pun tidak bisa, karena memang sebelum bel sekolah berbunyi dan keduanya berjalan santai-membicarakan acara mingguan mereka, memakan tteobokkie di kedai bibi Jo-hujan turun begitu saja. Berakhir di toko kelantong yang jaraknya masih jauh dengan kedai, tak ada pilihan selain memakan es krim dan menunggu bus yang akan membawa mereka pulang, tak ada kue beras mereka hanya akan masuk angin kalau tak cepat berganti pakaian.
Dia tersenyum, tahi lalat di bawah bibirnya terlihat begitu kontras saat dia menarik kurva bibir. "Karena aku senang kalau kau terlihat bahagia, seperti sekarang, kau habis apa sampai pipimu memerah begitu. Habis ciuman, yah?"
Mungkin jika Jeon Jungkook masih ada di sisinya kini dia akan bilang kalau pipi yang bersemu di pukul dua siang bersamaan dengan rintik hujan itu benar. Kemarin dia ciuman-dicium-Yoongi.
Hujan sudah mereda beberapa menit lalu setelah dia menyalakan lilin aromateraphy bersamaan dengan lantunan music klasik terputar dalam piringan hitam, Yoongi membelikannya beberapa hari yang lalu.
"Kak, mau teh hangat tidak?"Kina bermanuver melihat si calon pengantin yang beberapa hari lagi akan melepas masa lajangnya. Haru berdiri di ambang pintu kamar dengan nampan berisikan dua gelas cangkir teh dan beberapa camilan ringan beserta buah-buahan. "Kalau sudah disiapkan begini mana mungkin aku menolak?"
"Hallo bayi, ini tante Haru," sapanya.
"Kau sudah mengatakan itu tadi pagi."
"Kak Kina, aku melakukan itu agar dia tidak menagis ketika aku peluk."
Kina menggeleng-glengkan sambil mengangkat secakir teh hangat berisikan sakura yang mengambang di permukaan. "Ada-ada saja."
Haru mengangkat kepala, menggaruk kuduknya terlihat malu-malu untuk utarakan kalimat yang menggantung di lidah. "Itu..."
"Kenapa malu-malu begitu? Biasanya juga memalukan."
"Ish, bagaimana rasanya berjalan di altar?"
"Aku tidak akan memberitahu kau bisa merasakannya nanti. Ingat ya, calon penganting yang dua hari lagi melepas masa lajang jangan bertemu dengan Taehyung dulu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon a Spring • MYG [Discontinued]
FanfictionJika saat hari itu tiba. Aku hanya ingin bersamamu. Jika saat itu aku tidak menepati janjiku. Maka kau harus menepati janjimu. Jika aku hilang untuk selamanya maka panggil namaku, aku akan datang walaupun pada saat itu mungkin kita sudah berbeda. S...