Awal

2.2K 272 2
                                    

"Kau gila ya? Si Taehyung culun itu memintamu untuk jadi pacarnya?!" Chaeyoung berteriak histeris.

Untung saja ini sedang berada di kamarku, kalau tidak, mungkin Chaeyoung sudah diamuk warga karena suaranya yang melengking itu.

"Lalu apa yang kau katakan padanya?" Lisa pun tidak kalah penasarannya dengan ceritaku barusan. Dia sedari tadi mencomot keripik singkong yang dibumbui balado sambil mendengarkan aku bercerita. Dasar perut karet!

"Aku belum menjawabnya, aku bingung... Ini pertama kalinya aku diminta menjadi pacar seperti itu..." aku berbicara yang sebenarnya. Selama ini belum pernah ada yang mengatakan hal itu kepadaku. Taehyung yang pertama kalinya. Dan saat ini aku bingung akan menjawab apa padanya. Makanya aku meminta usul kepada Chaeyoung dan Lisa.

"Jisoo-ya, hal pertama yang harus kau ketahui adalah keseriusan dia. Taehyung meminta tolong padamu untuk menjadi pacarnya dengan tujuan apa? Apa dia memang menyukaimu? Atau mungkin ada maksud lain?" Lisa mulai menjajaliku pemikiran-pemikirannya.

Ah, benar juga ya. Kenapa Taehyung memintaku untuk menjadi pacarnya? Apa dia benar-benar suka padaku? Atau ada alasan lain?

"Benar! Jangan sampai kau dimanfaatkan olehnya. Walaupun Taehyung culun, siapa tau isi hatinya itu jahat" Chaeyoung menimpali sambil mengemut jari-jarinya yang terbaluri bumbu balado.

"Baiklah, besok aku akan tanya alasannya dia meminta tolong padaku" ucapku akhirnya.

"Oke, kalau begitu sekarang kita langsung tidur saja, aku sudah mengantuk" Lisa segera menaiki ranjangku dan menarik selimutnya.

"Ya! Kalian jorok! Cuci tangan dulu sebelum tidur!"

...

Tadi malam, Chaeyoung dan Lisa menginap di rumahku. Sebenarnya aku yang meminta sih, karena aku butuh teman bercerita pada saat itu.

Tapi sungguh loh, aku masih tidak percaya, ada seseorang yang memintaku untuk menjadi pacarnya. Aku antara senang dan tidak juga sih, Karena Taehyung menembakku dengan kata-kata yang membuatku tidak mengerti. Mengapa harus minta tolong segala coba? Hal itu yang membuatku semakin bingung.

Ah, Jisoo... Jangan besar kepala terlebih dahulu, bagaimana kalau Taehyung menembakku karena alasan lain seperti yang Lisa katakan?

Kalau kupikir-pikir, Taehyung itu anak pendiam. Dia memakai kacamata bulat dan selalu membawa buku tebal kemana-mana, makanya dia sering dipanggil culun.

Tapi selebihnya, aku tidak tau siapa itu Taehyung. Aku hanya tau sifat luarnya saja.

Itu yang membuatku semakin berpikir. Taehyung memang sedikit misterius...

"Kau sudah lama menungguku?" tiba-tiba suara bariton yang tentu saja kukenali memasuki gendang telingaku.

"Tidak" aku menjawab cepat.

Taehyung duduk di sampingku. Lalu setelah itu dia membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit melorot.

"Jadi bagaimana?"

"Taehyung, aku akan menjawab jika kau menjawab pertanyaanku terlebih dahulu" Jisoo memosisikan badannya agar menghadap langsung pada Taehyung.

Taehyung menunduk. Sikap biasa bagi seseorang yang dicap culun.

"A-apa pertanyaanmu?"

"Mengapa kau memintaku untuk menjadi pacarmu?" Jisoo berkata.

"Aku..."

"Aku... Mencintaimu..."

"Kau bohong, kau lupa ya? Kita kan mahasiswa Jurusan Psikologi. Sudah jelas kalau kau berbohong padaku"

Taehyung terdiam. Beberapa detik kemudian, dia membuang nafas berat.

"Baiklah... Aku memintamu menjadi pacarku karena... Ingin membuat mantan pacarku cemburu" Taehyung berkata sambil terus menunduk.

Wth!
Aku tidak percaya itu jawabannya. Ternyata benar, Taehyung yang culun saja tidak mempunyai perasaan padaku, apalagi Seokjin sunbae yang notabene nya the most wanted?

Setelah mendengar itu, sebaliknya, aku yang terdiam. Bingung sekali.

"Mengapa kau meminta tolong padaku? Mengapa kau tidak meminta tolong pada yang lain saja? Kau tau? Aku yang baru pertama kali ditembak seperti itu merasa diterbangkan ke langit dan tiba-tiba dijatuhkan ke tanah dengan kasar... Jujur saja... Dalam hatiku, aku berharap kalau kau memang memiliki perasaan padaku...."

Aku berbicara panjang lebar. Perkataan semuanya tidak ada yang disaring, semua keluar begitu saja.

Taehyung melihatku dengan diam. Sepertinya dia juga merasa bingung harus menjawab apa.

"A-aku meminta mu karena kau... Gadis baik--"

"Gadis baik? Kau memanfaatkan kebaikanku?"

"Ah, tidak, bukan seper--"

"Sudahlah, aku mau pulang. Setelah kau mendengar kata-kata ku barusan, kau pasti sudah tau jawabanku"

Aku yang masih terbawa emosi langsung melenggang pergi. Rasanya aku sangat malu dan ingin menyembunyikan wajahku. Orang seperti Taehyung pun tidak suka padaku... Ah, Aku benar-benar menyedihkan.

Mengapa tadi aku meledak-ledak di depannya? Sungguh memalukan.

Aku mengacak-acak rambutku sendiri. Untung parkiran kampus tidak terlalu banyak orang.

Set!

Tangan seseorang mencegahku pergi lebih jauh, dan ketika aku melihat...

Dia Taehyung.

"Apa lagi?"

Kami bertatapan sebentar. Lalu setelah itu--

Cup!

Bibir kenyal Taehyung bertemu dengan bibirku. Taehyung sedikit melumat, tetapi aku menolak.

"Kau apa-apan sih? Mengapa tiba-tiba menciumku seperti tadi?!" Aku marah. Aku mendorong Taehyung agar menjauh dariku.

Taehyung benar-benar misterius.




....

Hayhayhay! Aku takut alur ini jadi berantakan, habisnya ceritanya kok aneh ya? Tapi emang sebenernya masih banyak yang belum keungkap // yaiyalah baru juga chapt 2//

Don't forget to vote and comment!

Your eyes; Kth X KjsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang