"Eugh..." Taehyung melenguh saatku usap lukanya dengan kapas yang sudah diberi obat.
"Tahan sebentar..." aku terus saja mengusap lukanya dengan telaten.
Sungjae benar-benar keterlaluan. Dia membuat Taehyung babak belur hanya karena Taehyung tidak mengerjakan tugasnya? Lagipula itu kan tugasnya, bukan tugas Taehyung, Taehyung tidak perlu mengerjakannya.
Sedari tadi Taehyung selalu meringis pelan membuatku semakin perhatian padanya. Aku bingung, sebenarnya aku benci padanya, dia memanfaatkan kebaikanku untuk membuat mantannya cemburu, tapi sekarang aku malah membantunya? Memang benar, hati cepat berubah.
"Sudah..." aku segera membereskan obat-obat dan menyimpannya di lemari UKS.
"Terimakasih..." Taehyung menatapku. Aku hanya mengangguk sebagai balasan.
Setelah itu, aku mengambil tas dan buku tebal ku yang tergeletak di dekat kursi yang diduduki Taehyung.
Sebelum aku melangkahkan kakiku untuk keluar dari UKS, Taehyung menahanku.
"Kau akan pergi begitu saja?" tanya Taehyung.
Aku kembali mengangguk.
Seketika dia mengunciku diantara tangannya yang kekar, sedangkan tubuhku sendiri sudah menghimpit tembok.
"Kau kenapa? Aku mau keluar" aku berusaha berbicara baik-baik.
Taehyung tetap diam. Dia sepertinya sedang menilik-nilik wajahku. Apa wajahku aneh?
"Kau... Cantik"
Butuh beberapa detik otakku menerima kata-kata itu. Seketika wajahku memerah dan memanas.
Pandangan ku dan Taehyung terkunci sekitar satu menit.
Entah mengapa, sekarang Taehyung terlihat sangat tampan. Dia melepaskan kacamatanya saat aku mengobatinya tadi, alhasil aku bisa melihat matanya secara langsung tanpa ada halangan.
Matanya yang hitam gelap. Dan tatapannya yang dalam. Aku mencoba membaca tatapannya.
Tapi tidak bisa...
"Tae, ada apa? Kenapa kau mengunciku seperti ini? Aku ingin keluar" aku terus berkata pada Taehyung.
Tapi Taehyung seakan-akan tuli, dia terus-terusan menatap mataku tidak mau berpaling.
Ah, wajahku pasti merah saat ini.
Cup!
Taehyung secara tiba-tiba mencium bibirku. Tentu saja aku kaget bukan main. Aku berusaha memberontak, tapi semua sia-sia, tenaganya lebih kuat dari pada aku.
"Mmph--" erangku.
Sontak Taehyung melepaskan ciumannya. Kulihat wajahnya memerah. Hal yang sangat-sangat jarang terjadi padanya.
Aku menghirup nafasku dalam-dalam. Apa yang barusan aku lakukan dengan si cupu di depanku ini? Berciuman!
Walau itu ciuman singkat, tapi tetap saja itu ciuman!
Aku segera menggeleng-gelengkan kepala berusaha menghilangkan pikiran itu.
Segera ku langkahkan kaki secepatnya keluar dari UKS agar dapat menghindari Taehyung.
Sial, dia menahan tanganku lagi. Sungguh hal yang menyebalkan. Aku segera menoleh.
"A-aku antar pulang..." ucap Taehyung.
...
"Seokjin... Ayo kita jalan-jalan dengan mobilmu!" Joohyun berseru ceria sambil mengepalkan tangannya ke udara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your eyes; Kth X Kjs
FanfictionMata kadang dapat menyiratkan semuanya. Tapi mengapa matamu tidak bisa ku baca? Aku, Kim Jisoo, mahasiswa jurusan Psikologi dihadapkan dengan seorang lelaki dari jurusan yang sama, Kim Taehyung. Semoga semua berjalan lancar. Pic by @v.jisoo