Akhirnya setelah terjadi adegan peluk-pelukan di jalan. Aku mengajaknya ke rumahku, tentu saja karena aku tidak mau dipandang aneh oleh orang-orang yang mulai banyak melewati jalan itu.
Bukan sengaja aku mengajak dia untuk ke rumahku. Pertama, karena saat itu mulai banyak orang yang berlalu-lalang, kedua karena jarak rumahku terbilang dekat dari sana, dan ketiga Taehyung yang sebenarnya memaksaku untuk mengizinkannya berkunjung ke rumahku.
"Nih, masih panas" aku menyodorkan segelas coklat panas yang masih mengeluarkan uap-uap hangat.
Taehyung menerimanya dan langsung meminumnya.
"Aw!" desisnya, dia menjulurkan lidahnya.
"Masih panas! Kan sudah kubilang!" aku mengomel dan segera mencari kain lap untuk membersihkan tumpahan coklat di baju Taehyung.
Tanpa kusadari, Taehyung malah tersenyum.
"Apa aku harus meminum coklat panas dulu agar kau kembali seperti awal?" ujarnya membuatku berhenti membuka laci-laci meja.
Aku menoleh.
"Jadi ini sengaja?" tanyaku sambil berkacak pinggang. Aku tidak sudi dipermainkan lagi.
Taehyung memgangguk. Lalu dia berkata.
"Habisnya kau jadi jutek seperti itu"
"Ckck"
Aku pun melupakan tujuan awalku untuk mencari lap dan duduk di hadapan Taehyung.
"Kau tidak mencari lap untukku?" Taehyung heran.
Aku menggeleng.
"Biar cepat, katakan saja tugasku selanjutnya, tidak usah basa-basi, Tae"
Taehyung berdeham.
"Aku tidak ingin mengatakannya"
"Katakan saja, jangan ragu-ragu"
"Tidak" Taehyung bersikukuh.
"Tae!"
"Tidak, Jisoo"
Glek!
Keras kepala sekali dia.
"Eugh, baiklah... Kalau kau tidak ingin mengatakannya, mengapa kau memaksa untuk berkunjung ke rumahku?" tanyaku lagi berusaha tenang.
"Aku hanya kesepian..."
Aku tidak tau harus berkata apa. Tiba-tiba Taehyung merubah suasananya menjadi sedih.
"Karena mantanmu sudah memiliki orang lain? Atau karena kau melihat dia berciuman secara langsung?" tanyaku sambil menatap dia sinis.
"Karena pada akhirnya, kau hanya menjadikanku tempat pelampiasan" lanjutku.
Taehyung tetap saja bergeming. Membuat ku kesal sendiri. Kalau diam seperti, tandanya semua perkataanku itu benar kan?
Sungguh kenyataan yang menyakitkan.
Drrrt!
Ponselku yang tersimpan di atas meja bergetar.
Aku segera mengambilnya. Chaeyoung menelepon.
"Ada apa, Chae?" tanyaku. Aku tidak peduli ada Taehyung dihadapanku yang mungkin saja bisa mendengar pembicaraanku.
"Aku ada di depan pintu rumahmu, tolong bukakan"
Alisku berkerut. Mengapa Chaeyoung datang ke rumahku?
"Kau ada di depan? Ada apa? Kenapa tiba-tiba ke rumahku?"
"Aku mau menginap, boleh kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Your eyes; Kth X Kjs
FanfictionMata kadang dapat menyiratkan semuanya. Tapi mengapa matamu tidak bisa ku baca? Aku, Kim Jisoo, mahasiswa jurusan Psikologi dihadapkan dengan seorang lelaki dari jurusan yang sama, Kim Taehyung. Semoga semua berjalan lancar. Pic by @v.jisoo