1. Sesal

16.2K 534 39
                                    

Happy reading

***

Seorang gadis terbaring lemah di ranjang kostnya dengan berlinang air mata penyesalan dan kesedihan.
Bukan, sekarang ia bukan seorang gadis lagi sejak malam itu. Malam di mana ia kehilangan kesuciannya oleh pria yang belum ia kenal dekat sebelumnya.

Andai, jika, kalau dan kata-kata lain yang menghiasi kalimat sesalnya atas kejadian kelam yang menimpa dirinya waktu itu selalu terbesit dalam pikirannya saat ini.

Farizza Indah Nurmala adalah nama yang di berikan orang tuanya dua puluh empat tahun yang lalu saat ia terlahir di dunia ini.
Orang tua, saudara, ataupun teman dekatnya biasa memanggilnya Izza.
Ia berhasil menyabet gelar sarjananya dua tahun yang lalu, kini ia bekerja sebagai asisten HRD manager di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang industri elektronik di Jakarta.
Semuanya tak luput dari doa dan dukungan dari kedua orang tuanya.
Ibunya bekerja sebagai tukang bersih-bersih dan dipercayai untuk mengelola rumah kost yang ia kerjai saat ini bersama suaminya karena suaminya juga bekerja sebagai security di rumah kost yang terletak di tengah kota Yogyakarta.
Mereka harus hidup terpisah karena keadaan yang mengharuskan demikian. Orang tuanya sudah dari dulu bekerja di rumah kost itu untuk membiayai ketiga anak mereka.
Izza adalah sulung dari tiga bersaudara. Adiknya bernama Rembulan Asih Wijayanti dan Aditya Ragil Hermawan.
Kini walaupun Izza sudah bekerja, namun orang tuanya tetap kerja keras membanting tulang untuk menyekolahkan Bulan yang duduk di bangku SMP dan Agil yang masih duduk di bangku SD karena orang tuanya tidak mau sekalipun membebani Izza untuk ikut serta membiayai kedua adiknya yang masih sekolah. Sekuat tenaga orang tuanya lakukan, semampu yang mereka bisa agar dapat menyekolahkan buah hati mereka hingga kelak mereka bisa bekerja dengan posisi yang bagus tidak seperti kedua orang tua mereka.

Izza turun dari ranjangnya menuju kamar mandi untuk membasuh muka sembabnya dan membenarkan letak kerudung yang ia kenakan.
Sudah seminggu kejadian kelam itu berlalu namun sampai sekarang masih terekam jelas di memorinya dan menari-nari bagaikan benang kusut di pikirannya.

***

Izza berjalan tanpa semangat menuju ruang kerjanya, banyak karyawan yang menyapanya namun hanya ia balas dengan sedikit senyuman. Banyak orang yang heran atas perubahannya dalam seminggu ini, pasalnya Izza adalah orang yang terkenal santun, ramah dan baik.

"Izza, saya perhatikan kamu berbeda ya akhir-akhir ini, ada apa Za kamu bisa cerita sama saya," kata Ayu sang HRD manager yang juga merangkap sebagai tempat berkeluh kesahnya selama ini.

Izza menggeleng lemah, "tidak ada kok Buk, saya baik-baik saja," sahut Izza lirih.

"Ya sudah, jika ada apa-apa jangan sungkan bicara sama saya, Za. Kamu sudah saya anggap seperti adek saya sendiri," kata Ayu pada Izza. Umur Ayu hanya terpaut lima tahun lebih tua dari Izza jadi tak heran jika mereka bisa sedekat ini. Padahal Ayu terkenal galak dan judes di antara para karyawan, sehingga tak sedikit orang yang takut untuk berurusan dengan Ayu.

"Iya Buk, saya kembali ke ruangan saya ya," kata Izza.

"Iya."

***

      .......bersambung....

Cerita ini akan saya lanjutkan jika banyak peminatnya, dan tentunya jika saya ada waktu luang. 😂✌✌

Sampai disini apakah ada yang tahu cerita siapa ini?
Pembaca setia saya pasti tahu😍😘

Sampai jumpa👋👋👋

Semarang, 3 Februari 2019

   - Silvia Dhaka -

Cerita ini akan saya repost setelah MENJADI WANITA KEDUA dan MENJEMPUT CINTA selesai aku repost ya. Jadi yang mau nunggu silakan masukin cerita ini di library kamu dulu biar nggak ketinggalan, atau kalau nggak sabar mau tahu jalan ceritanya, kamu bisa beli ebooknya atau bisa juga baca di aplikasi KBM.
Terima kasih.

MERAJUT CINTA HALAL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang