MPP 12.

3.7K 136 1
                                        

"Jangan kaya gitu lagi honey aku gak suka kamu sebut nama Fano, kamu gak beneran punya nomer Fano kan?" Tanya Satyr.

"Enggak tyr, hehe"

Mereka berdua selalu seperti itu bertemu,mesra,bertengkaran, dan bercanda.
---------------------------------------------------------------

"Sudah selesaikan makannya?." Tanya Satyr kepada Jess yang sedang berjalan ke dapur untuk menaruh piring yang bekas
di pakainya.

"Hmm sudah, kamu gak pulang aja? , aku kan gak kenapa-napa." Sahut Jess yang membuat Satyr merasa di usir.

"Oh kamu ngusir aku?, kamu gak suka aku kesini honey?." Tanya Satyr kepada Jess dengan nada mengintrogasi.

"Heheh bercanda, baper banget si kamu." ujar Jess dengan mencubit pipi Satyr.

"Gak lucu tau, kamu kalo mau aku pulang yaudah aku pulang aja." tutur Satyr dan beranjak dari duduknya yang membuat Jess menahannya dengan memeluk Satyr.

baperan banget si anak, batin Jess.

Hahah kena kan kamu aku kerjain, siapa suruh tadi jahilin aku, Satyr membatin dan tersenyum licik.

"Jangan pulang aku mau kamu disini." Ujar Jess dengan nada lesuh, karena dia mau Satyr tetap berada di rumahnya sebab dia tidak mau sendiri.

"Lalu?." sahut Satyr dengan singkat yang membuat Jes melepaskan pelukannya.

"Gak tau, udah kamu pulang aja nyebelin!." tutur Jess dan melakahkan kakinya menuju ruang tamu yang diikuti oleh Satyr.

"Uluhh..uluhh, jangan marah Jess. Aku bercanda ko." ujar Satyr dengan mendudukan dirinya di samping Jess, dan mengelus tangan Jess.

"Aku gak marah, aku cuma gak mau sendirian di rumah."

Mendengar apa yang di ucapkan Jess, membuat Satyr merasakan kesepian yang Jess rasakan.
Sebenarnya Satyr juga seperti itu, tapi Satyr masih punya Bunda Bella.

"Hey honey, kamu gak sendirian dong kan aku. Satu lagi kamu beruntung loh, karena di temani oleh pria setampan aku." tutur Satyr yang membuat Jess tertawa, karena tingkat percaya diri Satyr yang menurut Jess sangat over.

"Heheh kamu jelek, siapa yang bilang kamu ganteng." sahut Jess sambil mengacak rambut Satyr.

"Oh jadi menurut kamu aku pria jelek honey?." tanya Satyr kepada Jess dengan menampilkan smirk-nya , membuat Jess memundurkan diri, bergeser menjauh dari Satyr.

"Ehem kamu jelek."

"Baik, pria jelek ini akan menggelitik mu." ujar Satyr dan menggelitik perut Jess,sampai membuat suara tawa Jess memenuhi ruangan.

Melihat Jess tertawa lepas adalah kebahagiaan bagi Satyr, dan sebaliknya melihat Jess sedih adalah kesedihan baginya.
Satyr tidak akan membuat Jess bersedih, dan berjanji menjaga Jess meskipun nyawa taruhannya.

Jess bahagia mu adalah Kebahagiaan ku, tidak akan ku biarkan seseorang merusak kebahagiaan mu, suara batin Satyr, ketika melihat Jess tertawa dengan lepas dan terlihat cantik.

"Hmm Jess, aku mau ajak kamu ke rumah." Jelas Satyr.

"Kalo aku bilang enggak mau,pasti kamu akan bilang itu pernyataan bukan pertanyaan, jadi aku mau."

"Heheh tau aja sih." sahut Satyr, mencubit pipi Jess.

"Huh, yaudah aku ganti baju dulu." Ucap Jess dan beranjak dari duduknya.

Tidak butuh waktu lama untuk Jess mengganti bajunya. Dia pun sudah siap dengan memakai hotpans dan kaos yang bertuliskan "Conteam".

Baru saja Jess sampai di hadapan Satyr, tapi Satyr menyuruhnya untuk kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian bawah.

"Honey, gak ada ya kamu pake hotpants keluar rumah. Kembali ke kamar dan ganti dengan yang lebih baik atau kita gak jadi ke rumah!." Tegas Satyr yang membuat Jess berlari ke kamarnya untuk berganti.

Aku ini tameng buat kamu Jess, tidak akan ku biarkan kamu menjadi pusat perhatian dari semua pria, batin Satyr.

Lain hal dengan Jess yang masih bergumam, karena ulah Satyr yang membuat dia harus berganti lagi. Menurut Jess tidak ada yang salah dengan pakaiannya tadi.

"Jess kamu ganti atau kita gak jadi ke rumah, bla bla blaa." gumam Jess di depan kaca dan menirukan Satyr ketika mengancamnya.

"Bisanya hanya mengancam saja" gumam Jess.

Setelah berganti menjadi Skinny Jeans, Jess pun mendekati Satyr dengan wajah yang musam.

"Hey , aku seperti ini juga demi kebaikan mu Jess." ujar Satyr dan menepuk puncak kepala Jess dengan sayang.

"Hmm, ayukk buru" ajak Jess dan menarik Satyr agar cepat masuk ke mobilnya.

Mereka sudah berada di dalam mobil Satyr. Setelah memakaikan Jess seatbell, Satyr melajukan mobilnya menuju rumahnnya.

******
Hola, Amigoss!
Semoga kalian suka ya dengan part ini..
I ❤️U.

My Possesive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang