MPP 22

2.9K 96 0
                                        

Hola amigos!!

Happy reading!

*************

"Setelah ku sidang aku akan membawa jauh lebih bahagia honey." bisik Satyr yang membuat Jess bingung dengan perkataan Satyr yang masih abu-abu.

*************

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa untuk Satyr, karena hari ini adalah hari dimana dia harus sidang dan selangkah lebih dekat dengan rencana melamar Jess.

Meskipun hari ini dia akan sidang, tetap saja dia menjemput Jess terlebih dahulu. Dia tidak akan mau melihat Jess membawa motornya untuk pergi ke kampus, ataupun di supiri orang lain selain orang kepercayaannya. Lebay?, iya memang lebay tapi memang ini adanya.

Jess menuruni tangga dan menghampiri Satyr yang sudah duduk untuk sarapan bersama keluarga Jess. Jess menyapa tiga pria itu dan mencium pipi papa dan abangnya.

"Pagi semuanya" sapa Jess kepada ketiga pria yang tersenyum hangat kepadanya.
Cupp , Jess mencium papanya yang dibalas ciuman di pipinya, begitu pun Gavin yang membalas ciuman adik tersayangnya.

"Jadi aku gak di cium nih?" tanya Satyr dengan nada merajuk, Jess tersenyum mendengarnya dan hanya mengacak-ngacak rambut Satyr.
"Ckk, aku minta di cium bukan di acak-acak honey. Aku sidang hari ini dan kamu harus tata rambut ku lagi!" ujar Satyr dengan menata rambutnya sedikit agar tidak terlihat seperti orang gila.

"Yayaya bawel" sahut Jess dengan mengedikan bahunya dan memulai sarapannya.

Mereka sarapan dengan sangat khidmat dan sesekali tertawa karena celotehan Gavin dan Satyr yang konyol. Sudah saatnya Satyr dan  Jess pergi ke kampus, namun sebelum itu Jess harus merapihkan tatanan rambut sang bayi besar.

"Honey, yang benar masa rambut aku ke atas gini, kaya anak sapu" Satyr memegang rambutnya yang terlihat seperti rambut anak yang suka berada di jalanan, terlebih lagi Jess yang menertawainya.

"Heheh, ok ok sini aku benerin." Jess kembali merapikan tatana rambut Satyr dengan benar.

"Seperti ini jauh lebih baik." ujar Satyr dengan senyum lebarnya , karena tatana rambutnya lebih baik sekarang bahkan jauh lebih baik di bandingkan tatana tadi pagi.

"Hmm aku tau itu, lebih baik kamu berhenti berkaca dan kita ke kampus sekarang, kamu gak mau telat sidang kan sayang" Jess menekan kata sidang agar Satyr ingat bahwa dia akan menghadapi sidang pagi ini.

Satyr berbalik menatap Jess dengan seksama, "Aku tau itu honey, bilang saja kamu gak mau jika aku terlihat lebih gantengkan?" tanya Satyr dengan tingkat percaya diri yang over.

Jess memutar bola matanya dan tidak mau berdebat dengan Satyr yang hanya akan membuatnya telat ke kampus.

"Terserah kau saja, jika masih ingin berkaca aku pesan ojol saja." Jess mengeluarkan smartphonenya, namun baru saja menggenggamnya smartphone itu sudah beralih ke Satyr.

"Baiklah tuan putri seperti yang kamu inginkan, mau di gendong kah?" goda Satyr yang membuat Jess berlalu, menurut Jess terlalu banyak drama pagi ini. Satyr segera menyusul Jess dengan berlari.

Jess bingung dengan sikap Satyr pagi ini, sangat bahagia dan itu sangat dominan yang membuat semua orang yang melihatnya akan merasakan seperti itu.

Satyr menerbar senyumnya di sepanjang jalan akan ke kampus dan selalu menanyakan Jess tentang hal yang sangat aneh menurutnya.

"Honey,nanti abis aku sidang kita akan liburan."
"Kamu mau liburan kemana, honey?" belum sempat Jess menjawab dia kembali bertanya, "Tak usah di jawab honey, aku ingin mengajakmu ke Sevilla, oh jangan honey kita akan ke barcelona saja atau kita pergi ke paris lagi, mau ka,, mphhthhh"  Jess membungkam mulut Satyr dengan tangannya.

"Stop satyr, kamu salah makan ya?" Tanya Jess yang di balas sebuah gelengan oleh Satyr.
"Lalu? , ini masih pagi loh kamu tumben banget ngomong terus dan senyum terus dari tadi. Seharusnya kamu lagi gugup sekarang karena kamu akan sidang skripsi sayang , jadi stop ngomongin jalan-jalan."

Jess sudah muak mendengar celotehan Satyr, sebenarnya Jess suka Satyr banyak bicara dan sering senyum namun ini bukan waktu yang pas mengingat Satyr akan sidang hari ini.

"Hey honey, are you okay? seharusnya kamu senang aku lebih sering senyum , karena aku sedang bahagia dan satu lagi aku gak gugup sama sekali. Hati aku akan berdetak jauh lebih cepat hanya karena kamu di samping ku dan ketika aku akan melamar dan menikahi mu nanti honey."  Jelas Satyr mengusap puncak kepala Jess dengan sayang.

"I know, tapi aku takut kamu ada kendala nanti. Kamu gak prepare apapun untuk sidang nanti."  Jelas Jess dengan menundukan lesu, Satyr tersenyum hangat melihatnya.

"Honey trust me, aku sudah menguasai materi ku nanti kamu gak perlu khawatir." Jess menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.

"Yuk turun honey" ajak Satyr mengelus rambut Jess dan keluar dari mobil. Jess mengikuti Satyr, namun Satyr mensejajarkan posisi mereka dan menyatukan tangannnya dengan tangan Jess.

Satyr menghantarkan Jess ke kelasnya sebelum akhirnya menuju ke tempat sidang.

***

Sidang skripsi Satyr berjalan dengan sangat lancar tanpa suatu kendala apapun. Satyr pun keluar dari ruangan itu dan mendapati seorang gadis yang sedang menunggunya, Satyr tersenyum hangat melihat gadis yang sedang menunduk itu. Satyr berjalan ke belakang gadis itu dan berbisik.

"Tak usah cemas honey, semuanya lancar." bisik Satyr yang melewati bangku itu untuk duduk di sebelah wanita itu.

"Kamu serius? kamu tuh ya dari tadi santai banget sih!" sahut Jess dengan menepis tangan Satyr yang mencoba mengelus rambut Jess.

"Heheh iya sayang, udahlah orang sudah selesai ko dan semuanya lancar honey" Satyr mencium pipi Jess dan berlalu menuju kantin untuk makan siang.

Jess pun berlari mengejar Satyr dan berteriak "Satyr sialan!". Ketika Jess sedang mengejar Satyr, Jess tersandung sesuatu yang membuatnya terjatuh.
"Aishh" Jess meringis melihat lututnya yang mengeluarkan darah segar.

"Maaf ya aku gak sengaja buat kamu jatuh" ujar seseorang yang membuat Jess melihat ke arahnya. Yap, seorang gadis cantik yang Jess yakin dia orang yang sama dengan masalah tempo hari di toilet kampus.

Satyr mendengar suara Jess meringispun segera berlari menghampiri Jess.
"Honey, kamu gapapa? apa yang sakit? ko bisa gini? kamu mau aku gendong aja?" tanya Satyr tanpa sengaja mengenai lukannya.

"Aishhh, bantu aku bangun aja tyr." Sahut Jess. Satyr segera membantu Jess untuk berdiri sampai suara mengintrupsinya.

"Kamu Satyr Atmaja kan? Berlin high school?" tanya gadis itu kepada Satyr yang masih merengkuh pinggul Jess.
"Iya" ucap Satyr dengan dinginnya, bukan karena Satyr tidak mengenal gadis itu , justru Satyr mengenalnya.

Satyr membantu Jess dan berjalan menjauhi gadis itu, membuat Jess mengerenyitkan dahinya.
Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua,batin Jess.

_____*_____

Hola Amigos! semoga kalian suka dengan cerita ini ya...

dont forgrt to tap icon star ..

Terima kasih , i <3 u.

My Possesive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang