Holla, Migos! rindu aku kah? atau rindu Satyr dan Jess? hmm, atau malah kangen Fano? :))
(i know, you miss this story right?)Happy reading :))
_______---_______
Jess menatap Satyr dengan penuh selidik. Hmm, biasanya Satyr selalu tidak mau untuk ikut acara seperti itu, batin Jess. Tapi, Jess menganggukan kepalanya tanda mengerti.
Akan ku selidiki sendiri, batin Jess.
Satyr mengecup pipi Jess dengan singkat, karena takut sang empunya marah. Jess mengelap pipinya dengan kasar, membuat Satyr tertawa terbahak-bahak.______________________
Kemarin, Satyr benar-benar mengajak Jess pergi dan quality time untuk melepas rindunya. Semalam Satyr menginap di rumah Jess.Pagi ini, saat Jess membuka matanya, ia terkejut melihat Satyr yang sedang duduk memperhatikannya dengan teliti. Jess, sudah biasa dengan suasana seperti ini.
Jangan kalian fikir kalo Jess dan Satyr sudah sering dengan suasana menginap di rumah Jess ya. Tapi Jess terbiasa , karena Satyr senang jika menjemput Jess ke kampus dan langsung membangunkan Jess.
"Pagi honey." Sapa Satyr dengan mengelus dahi Jess dengan sayang. Jess, tersenyum hangat menikmati elusan tangan Satyr.
"Pagi juga bepss." Sahut Jess dengan membawa tangan Satyr yang ada di dahinya menuju pipinya. Sesekali gapapalah manja ke Satyr, fikir Jess.
Satyr tersenyum penuh arti, sudah lama dia tidak melihat gadisnya seperti ini, maksudnya bermanja-manja dengannya."Sarapan yuk, aku laper." Ujar Jess dengan mengelus perut dan memajukan mulutnya, huh menggemaskan sekali.
Satyr terkekeh melihat Jess, "As you wish honey." Satyr memeluk pinggang Jess dengan possesive, ketika menuruni tangga.Jess yang melihat dua pria yang di cintainya berada di meja makan pun segera melepaskan tangan Satyr dan berlari.
"Jess jangan berlari!" seru Satyr ketika melihat Jess berlari ke arah papa mertua dan abang iparnya."Daddy, abang, Jess rindu kalian." Ujar Jess dengan sendu, berada di tengah-tengah dua pria itu dan memeluk lehernya.
"Uluh-uluh princess daddy, maaf ya sayang daddy jarang ada waktu untuk kamu." memeluk Jess dengan sayang dan mengelus rambut sang anak dan sesekali mengecupnya.Satyr yang melihat Jess sepertinya sangat bahagia, walaupun melihat air menetes di pipi sang gadis tapi itu adalah air mata bahagia. Satyr mengerti mengapa Jess seperti ini.
*****
Setelah selesai sarapan bersama dan acara bertukar rindu, Satyr menerima panggilan dari Pak Sabi dosen pembimbingnya. Satyr sedang berbincang dengan benda pipih yang berada di tellinganya, tapi bukan berarti Satyr gila ya berbicara dengan benda. heheh:)
Berbeda dengan Jess yang sedang melanjutkan bermanja-manja dengan papa dan abangnya. Ketika sedang asik berbincang dan melepas rindu, Jess teringat dengan Satyr yang sedang menerima telfon yang ia tidak tahu dari siapa.
"Pah, Satyr kemana ya?" tanya Jess kepada papahnya yang di hadiahi sebuah kecupan ringan di puncak kepalanya.
"Sepertinya di taman belakang, tadi papa liat Satyr ke arah sana." Ujar papanya dengan senyum yang merekah di wajahnya. Rupanya Jess sudah tidak bisa jauh dari Satyr, ucap papa Jeno dalam diam.
"Kenapa hem? kangen dengan pangeranmu princess?" goda Gavin kepada adik kecilnya dengan senyum jahil yang menghiasi wajah tampannya.
"Ishh, apasih abang! enggak tau." sahut Jess dengan memukul lengan Gavin dan berlalu menuju taman belakang.
"Heyy! benarkan kamu kangen prin, heheh.." Teriak Gavin yang di hadiahi juluran lidah yang sangat konyol dari Jess dan di sahuti kekehan oleh Papa Jeno dan Gavin.Jess melihat punggung kokoh kekasihnya, ya Jess rasa pria itu masih berbincang dengan seseorang melalui benda pipihnnya. Jess mendekati Satyr dan mengaggetkan Satyr dengan menepuk bahu pria itu.
"Dorrr!!!!!!!!" seru Jess.
"Ehhh, ayam-ayam.." ujar Satyr dengan spontan, karena di kageti oleh Jess. Jess terkekeh melihat ekspresi Satyr yang amat sangat lucu baginya dan Satu lagi seorang pria tampan, berbadan atletis itu latah dengan mengucapkan ayam. Omg, sepertinya followernya Satyr akan hilang, jika mendengarnya latah seperti itu.Satyr pun segera menuutup telfonnya untuk memberikan hukuman pada gadis nakal yang sudah menganggetkannya.
"Mohon maaf pak, tapi terima kasih informasinya." Ujar Satyr dan memutuskan sambungan telfonnya.
Satyr menatap Jess yang terkekeh dengan tatapan menyeringai , membuat Jess menghentikan kekehannya.
"Ada apa?" tanya Jess dengan polosnya.
"Kamu harus aku hukum gadis nakal, yang sudah membuatku latah seperti tadi." Sahut Satyr dengan menyeringai. Jess segera berlari dan berkata.."Baiklah, jika kau bisa menangkapku, wleee." seru Jess dengan nada meledek Satyr yang berusaha mengejarnya dan mendapatkannya.
Dan terjadilah berlari dengan saling mengejar seperti film india. Akhirnya, Satyr berhasil mendapatkan Jess yang sudah kehabisan tenaga untuk berlari.
"Hushhh, bentar aku cape" ujar Jess berusaha mengatur nafasnya.
"Tetap saja, kamu sudah tertangkap honey jangan mencoba lari kembali" sahut Satyr dan mengajak Jess untuk duduk di gazebo taman.Jess membaringkan kepalanya di paha Satyr, melihat Satyr dari bawah sekarang menjadi favoritnya dan Jess tahu penyebab Satyr suka memandangnya dari bawah.
Satyr mengelus rambut Jess dengan sayang, namun di tepis oleh Jess yang membuat Satyr mengerutkan keningnya."Whats wrong honey?" tanya Satyr menatap manik mata Jess.
"Gak usah sayang-sayang gitu kalo ujung-ujungnya kamu akan ngehukum aku." ujar Jess dengan nada merajuk yang membuat Satyr mencubit pipinya."Heheh, honey aku gak akan hukum kamu sekarang, justru aku akan kasih kamu kabar bahagia." Jelas Satyr yang membuat Jess ingin beranjak dari posisinya. Namun, baru saja mengangkat kepalanya Satyr sudah menahannya membuat Jess kembali berbaring.
"Jangan beranjak hon, aku suka melihatmu seperti ini, manja denganku. " ujar Satyr membuat semburat merah pada pipi Jess.
"Ciee, blushing tambah cantik deh" Goda Satyr dengan mengelus pipi Jess dengan lembutnya."Ishh udah aku malu, cepat aku mau denger kabar baiknya saja." pinta Jess dengan nada manja yang membuat Satyr tersenyum gemas.
"Jadi kabar baiknya itu.. Aku akan segera sidang untuk wisuda lusa honey." Seru Satyr yang membuat Jess beranjak dari tidurnya dan segera memeluk pria itu dengan sangat erat.
"Selamat ya sayang." ucap Jess dengan nada sedikit sedih yang membuat Satyr bingung.
"Heyy kenapa sedih?" tanya Satyr dengan membingkai tangannya di wajah Jess.
"Hanya sedih tidak ada yang akan mengantarku ke kampus, karena kamu akan pergi ke kantor nantinya." Jelas Jess yang di jawab kekehan oleh Satyr."Heheheh, honey sampai kapanpun aku akan mengantar jemputmu." Ujar Satyr.
"Beneran?" tanya Jess untuk meyakinkan perkataan Satyr sekali lagi yang di balas anggukan kepala oleh Satyr.
Jess memekik senang dan kembali memeluk Satyr erat dan di balas lebih erat lagi oleh Satyr."Setelah ku sidang aku akan membawa jauh lebih bahagia honey." bisik Satyr yang membuat Jess bingung dengan perkataan Satyr yang masih abu-abu.
_______________________________
Hola guys! mohon maaf , jika ku update sangat lama dan mudah-mudahan aku bisa update 2 part minggu ini, aamiin.
Dont forgrt to tap icon star ..
Terima kasih , i <3 u.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend
General FictionSepasang anak adam dan hawa yang memulai hubungan hanya karena permainan ToD dan persahabatan kedua orangtuanya, Jess dan Satyr. "Jangan kemana-mana disini aja, kalo kamu pergi aku mogok makan! " ujar Satyr yang membuatku selalu tidak bisa berkuti...