MPP 23

2.4K 96 14
                                    

Hola amigos!!

Happy reading!

*************

"Kamu Satyr Atmaja kan? Berlin high school?" tanya gadis itu kepada Satyr yang masih merengkuh pinggul Jess.
"Iya" ucap Satyr dengan dinginnya, bukan karena Satyr tidak mengenal gadis itu , justru Satyr mengenalnya.

Satyr membantu Jess dan berjalan menjauhi gadis itu, membuat Jess mengerenyitkan dahinya.
Ada apa sebenarnya dengan mereka berdua,batin Jess.

**************

Satyr membawa Jess menuju cafetaria kampus, dan membersihkan luka Jess dengan kotak p3k yang di ambilnya dari mobil.

Jess meneliti raut wajah Satyr, menurutnya Satyr sekarang sedang merasa khawatir,marah dan bahagia. Namun, bahagia itu tertutup dengan rasa khawatir dan marahnya yang terlalu besar.

"Kamu kenal sama gadis tadi?" tanya Jess memecah suasana. Satyr mengangkat kepalanya dan menatap Jess, namun tatapannya mengatakan bahwa dia tidak mau membahas ini.

"Tidak" ujar Satyr dengan tangan yang masih membersihkan luka di lutut Jess. Jess hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Setelah selesai membersihkan luka Jess, Satyr memesankan makanan untuk mereka berdua.

Ketika mereka sedang asik berbincang dan tertawa di sela-sela makannya, ada seorang gadis yang datang menghampiri mereka.
Ya, gadis yang sama dengan yang menabrak Jess.

"Boleh aku duduk di sini?" tanya gadis itu, namun belum sempat Jess menjawab dia sudah duduk di samping kiri Satyr.
Satyr menghentikan makannnya dan berkata "Punya etika gak sih?, lu ganggu makan gua sama calon istri gua!"

"Disini banyak meja yang lain dan lu bisa makan disana!" seru Satyr tanpa menoleh sedikitpun ke arah gadis itu. Gadis itu dengan santainya hanya menunduk dan memulai makannya.

Satyr geram dengan sikapnya ingin meledakkan semua amarahnya, namun Jess memegang tangannya. Satyr mengalihkan pandangannya ke arah Jess yang mengisyaratkan Satyr untuk tidak marah marah.

Satyr mendorong makannya ke sisi Jess dan berpindah duduk di samping Jess.
Gadis itu berdecih dan mengangkat kepalanya.
"Ck, nama ku Eslyn" dengan mengulurkan tangannya yang disambut oleh Jess dan berkata " Jess".

Pelit suara sama dengan Satyr, tapi Satyr lebih tampan sekarang, batin Eslyn.
Suara dering handphone Satyr mengalihkan pandangan mereka berdua, Satyr melihat handphonenya dan berbisik kepada Jess.

"Honey aku angkat telfon dari John dulu, dan kamu hati hati ya honey." Satyr mencium pipi Jess dengan singkat dan berjalan keluar kantin dengan banyak pasang mata yang mengikutinya.

"Satyr romantis ya, dahulu dia tidak seperti itu saat bersama ku" celoteh Eslyn yang membuat Jess menatapnya dengan bingung.
"Maksud kamu?"

"Oh jadi Satyr gak pernah bilang ya sama kamu kalo aku mantan pacarnya yang paling dia sayang?!" ujar Eslyn dengan berteriak membuat semua orang yang ada di kantin tertuju ke meja mereka.

"Buat apa cerita masa lalu dengan masa depannya" sahut Jess dengan santainya. Perkataan Jess membuat Eslyn naik pitam dan berdiri dari duduknya.

"Masa depan yang akan menjadi masa lalu, karena masa lalunya akan menjadi masa depannya!!" ujar Eslyn dengan nada yang keras.
"Persetan dengan masa lalu!, dasar bibit unggul pelakor" Jess beranjak dari duduknya dan berlalu begitu saja.

Satyr melihat Jess berlalu di hadapannya tanpa menoleh menuju parkiran membuat Satyr bingung. Satyr kembali ke cafetaria untuk mengambil backpacknya, namun dia mendengar Eslyn di perbincangkan membuat Satyr mengerti apa yang terjadi pada Jess.

"Dasar pelakor" ujar seseorang dengan sakarsme membuat semua orang di cafetaria mulai membicarakannya.

"Ko bisa ya dia jadi mantannya Satyr"
"Pakaiannya aja kaya kurang bahan gitu"
"Cantik sih tapi tetap aja kalah cantik sama Jess"
"Dasar mimi peri"

Satyr mendekati Eslyn setelah mengambil backpacknya dan berkata,"Jangan pernah ganggu gua lagi jalang! atau terima akibatnya!" ujar Satyr dan berlalu pergi.

"Arghhh!!" teriak Eslyn.
"HUHHHHH!!" teriak pengunjung cafetaria yang membuat Eslyn pergi meningalkan cafetaria.


_____*_____

Hola Amigos! semoga kalian suka dengan cerita ini ya...

dont forgrt to tap icon star ..

Terima kasih , i <3 u.

My Possesive Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang