"Hmm Fan, gua duluan ya. Bang Patrick udah di parkiran soalnya, lain kali aja ya barengnnya." Ujar Jess dan Hi five dengan Fano. Fano masih terdiam melihat ke pergian Jess. Setelah punggung Jess sudah tidak terlihat dia berdecak.
"Ckk, gagal lagi."
Jess pulang dengan aman bareng Bang Patrick. Membuat seseorang kembali menelfon Satyr untuk melaporkan bahwa Jess sudah aman dari gangguan kutu liar.
======================================
Sudah empat hari Satyr tidak ada kabar, Jess tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa walaupun ada yang kurang. Karena, tidak ada yang menjahili,melarangnya untuk melakukan sesuatu. Hari ini Jess akan menghabiskan waktu bersama abang tersayangnya. Keluarga yang sangat sibuk membuat Jess sedikit sulit untuk Family Time.
Abangnya yang mulai ikut terjun di bisnis papanya, membuat Jess semakin sulit untuk sekedar mengobrol dengan abangnya sendiri. Jika dia mempunyai kesempatan, dia tidak akan mensia-siakannya, persetan dengan Satyr yang belum ada kabar.
Setelah menunggu lama, Gavin tidak sabar dan meneriaki adikya dari bawah. Gavin tidak suka dengan menunggu, dan Jess tumben sekali lama dalam hal bersiap.
"Nona Althaf!!" teriak Gavin dari ruang keluarga.
"Ya Mrs.Althaf!!!" teriak Jess menyahuti abangnya yang tak kalah kerasnya. Gavin yang mendengar itu hanya bisa terdiam, ya the power of woman.
Jess menuruni tangga dengan membenarkan penampilannya. Gavin memperhatikan outfit adiknya hari ini, baju lengan panjang dengan hotpants dan sepatu converse. Sedangkan outfitnya dia Celana chino dan kemeja lengan panjang yang dia gulung.
"Jess, are serious?" tanya Gavin, karena dengan outfit mereka yang sekarang. Membuat Gavin terlihat seperti om-om yang sedang membawa anak SMA untuk di ajak berkencan.
"Come on brother, bang Gavin yang harus ganti outfit. Jangan kaya papa ya abangku, ganti outfit yang lebih santai." Yakali, abangnya mau ke mall aja pakai kemeja.
"Hmm, okay tapi kamu yang cariin aku outfit." Gavin menarik tangan adiknya agar mengikutinya ke kamar, untuk memilihkan outfitnya.
Jess tidak kesulitan untuk memilihkan Gavin sebuah outfit, karena memang Jess adalah seorang Fashion Stylest keluarganya. Jess memilihkan Gavin sebuah kaos polo berwarna hitam yanng di padukan oleh celana chino dengan motif kotak-kotak merah.******Skip*******
Mereka berdua sudah sampai di salah satu mall ternama di bilangan Jakarta. Mereka menjadi pusat perhatian semua orang, karena mereka lebih terlihat sebagai pasangan kekasih dibandingkan sepasang kakak beradik.
"Kita mau ngapain hari ini de?" tanya Gavin dengan menggambar sesuatu di telapak tangan Jess. Jess terlihat memikirkan apa yang ingin dia lakukan hari ini.
Gavin sudah berjanji akan menuruti setiap kemauan adik kecilnya, karena sebentar lagi Gavin sudah tidak bisa memanjakan Jess seperti ini."Hmm pertama kita ootd dulu,abis itu aku mau beli novel, terus mau nonton film, terus mau makan ice cream,dan mau ke pasar malam, mau ke it... mphht." Mulutnya di bekap oleh Gavin. Gavin akan menuruti semua keinginan Jess, tapi tidak semuanya dilakukan hari ini.
"Sttt.. kita akan melakukan yang bisa di lakukan di sini aja ya." Rayu Gavin, dengan mengelus puncak kepala Jess. Jess mengerti kesibukan abangnya itu, jadi Jess tetap bahagia walaupun tidak semua hal dapat di lakukan.
Hal pertama yang mereka lakukan, masuk ke sebuah pusat pembelanjaan yang ada kaca ootd dan mereka ber ootd. Hal gila bagi Gavin dan bukan hal baru bagi Jess, karena Jess pernah melakukannya beberapa kali dengan Satyr.
"Jess, kayanya kita harus beli baju yang tadi kita pakai ootd deh." seru Gavin agar Jess mau mengikuti keinginannya. Tapi Jess tetap pada pendiriannya, Jess tetap tidak mau untuk membeli outfit yang tadi mereka pakai ootd. Bagi Jess, jika membeli barang yang tadi dia pakai ootd jadi kurang menantang.
"No, Gavin tenang saja. Sekarang aku mau nonton bioskop." Ajak Jess menarik tangan Gavin. Mereka berlari sampai bioskop, seperti mendapatkan uang kaget saja.
Gavin mengantri untuk memesan tiket, dan Jess mengantri untuk memesan snack. Sambil menunggu antrian tiket Gavin mengepost fotonya bersama Jess yang sangat cute menurutnya. Setelah mendapatkan dua buah tiket, Gavin menghampiri adiknya yang selalu kecil untuknya."Jess, what are you doing?" tanya Gavin dengan mengambil alih snack yang ada di tangan adiknya.
"Nothing, teater berapa bang?" bukannya menjawab perkataan sang abang, tapi malah menanya balik.
"Teater 3 princesa, kamu nunggu kabar dari Satyr ya? ya kan?" goda Gavin dengan mengeluarkan benda pipih yang ada di sakunya. Melihat akun instagramnya ada sebuah pesan dari Satyr.
Satyr Widiatmaja.
Gavin lu ajak kemana Jess?
Lu jangan kasih dia pake dress pendek kaya gitu!!,pake cium cium lu segala.
Gavin hanya tertawa membaca DM dari Satyr yang sangat possesive degan adiknya. Jess yang melihat Gavin tertawa , hanya memandang heran Gavin yang menurutnya seperti orang gila.
"Kenapa sih lu bang? tawa-tawa kaya orang kurang waras." Ujar Jess dengan memegang dahi Gavin. Gavin hanya tertawa melihat muka kesal dari Jess, udah punya pacar gak ngabarin selama empat hari dan jalan dengan Gavin malah kaya orang gila.
"Gapapa dek, yuk ah masuk teater. Udah di buka tuh." Ajak Gavin dan beranjak dari duduknya. Gavin masih menahan tawanya sejak tadi, karna smartphonenya masih bergetar menandakan beberapa pesan masuk yang pasti dari Satyr.
Biarin ajalah,biar Satyr ngerasain apa yang Jess rasain. Lagian ngerjain Satyr sedikit gapapa heheh, batin Gavin.
------------
Apa kabar guys? Semoga baik-baik saja. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan cara vote dan coment.
Klik tombol bintang dibawah.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟Selamat membaca.
Terima kasih 😊.
![](https://img.wattpad.com/cover/170487027-288-k917902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Boyfriend
General FictionSepasang anak adam dan hawa yang memulai hubungan hanya karena permainan ToD dan persahabatan kedua orangtuanya, Jess dan Satyr. "Jangan kemana-mana disini aja, kalo kamu pergi aku mogok makan! " ujar Satyr yang membuatku selalu tidak bisa berkuti...