Aku duduk dengan baik di bangku itu, rasa canggung sudah menghilang dengan sendirinya."Hai... Perkenalkan namaku Aurora Chintya. Panggil aja Aurora" Ucap teman sebangku ku.
"Hai juga, namaku Elyza. Salam kenal." Ucapku kepada Aurora dengan tersenyum.
"Oh ya, nanti ikut aku yuk makan di kantin pas waktu istirahat." Ajak Aurora padaku.
"Oke" Jawabku secara singkat, padat dan jelas.
"Btw, jam pertama mapel apa? Tanyaku kepada Aurora
"Pelajaran Fisika, gurunya baik dan sabar lho. Namanya tuh Bu Sherly." Jawabnya kepadaku.
Pelajaran Fisika mulai berlangsung, teman-temanku semua fokus pada pelajaran Fisika yang diajarkan oleh Bu Sherly.
"Bagaimana anak-anak, apakah penjelasan ibu bisa kalian mengerti?" Tanya Bu Sherly kepada murid-muridnya.
"Alhamdulillah, mengerti Bu" Ucap beberapa murid sebagaian.
Ting... Tong... Ting... Tong...
Bel istirahat sudah berbunyi, aku dan Aurora membereskan buku yang ada di meja kami.
"Yok, kita ke kantin Za" Ajak Aurora padaku.
"Ayok... Eh bentar kalian duluan aja ya ke kantin nya gue mau ngurus data gue dulu di ruangan kepsek" Jawabku padanya.
Ternyata sekolah ku luas dan besar juga, aku segera ke ruang kepsek untuk memberikan data-dataku selama aku sekolah di Inggris. Tapi rasanya dibelakang ku ada orang yang sedang mengikutiku. Alhasil aku memutuskan untuk berhenti dan ada orang bidang dadanya menabrak ku.
"Bisa ga kalau jalan jangan berhenti mendadak. Kalau gini gue nabrak lo lagi." Ucap lelaki itu.
"Ya maaf lagian lo ngapain sih jalan dibelakang gue kan jadinya gue nethink gue pikir lo apa-apaain gue."
"Ga guna ngapa ngapain lo"
Cowo itu dia melangkah kan lagi kakinya dan meninggalkanku disana. Aku merasa sedikit kesal dan bersalah.
Akhirnya aku sudah sampai diruangan kepsek.Tok tok tok
" Permisi ibu, maaf ganggu waktunya sebentar saya Elyza mau memberikan ibu data-data saya selama saya sekolah di Inggris. Ini ibu datanya." Ucapku dengan sopan
"Baik Elyza Terima kasih, semoga kamu betah ya sekolah disini. Nanti akan ibuk cetakkan kartu siswi untuk kamu." Ucap Ibu kepsek kepadaku.
"Baik ibu sekali lagi Terima kasih sudah membantu saya."
Tok tok tok
Aku terkejut saat melihat yang masuk adalah cowo itu lagi.
"Permisi bu maaf telat datangnya, ada keperluan apa ya ibu memanggil saya?"
"Nak, ibu minta tolong untuk bereskan berkas berkas yang ada di perpustakaan. Nanti sepulang sekolah kamu jangan lupa bereskan jika ada surat penting silahkan letakkan diatas meja ibu ya."
" Baik ibu saya laksanakan."
"Baiklah kalian bisa kembali, silahkan istirahat."
"Baik bu" Jawab kami bersamaan
Aku sedikit terkejut karena kejadian tadi, aku langsung ke arah kantin.
Suasana di kantin sangat ramai, tapi mereka semua pada mengantri dan ada juga yang makan sambil berbincang-bincang. Aku dan Aurora memilih duduk di bagian pojok, karena disana bangku yang sepi. Aku ditinggal pesan makanan oleh Aurora.Tiba-tiba...
Brak....
"Heh, lo murid baru kan disini? Jadi cewek jangan sok kecantikan deh lo. Lo tahu nggak semenjak tadi pagi banyak cowok yang bicara in lo, memang ya lo itu sok cantik." Ucap cewek itu sambil menggebrak meja dan menatapku dengan sangat tajam
"Heh, lo apa-apan sih? Siapa yang sok cantik? Gue disini tuh mau belajar bukan tebar pesona" Jawab ku kepada nya sambil berdiri.
"Oh, berani ya lo jawab gue. Gue Bianca, siapapun yang berani lawan gue. Habis lho ditangan gue." Ucap Bianca padaku
"Terus, gue harus takut sama lo? Iya?!" Ucapku padanya dan aku sudah mulai marah pada Bianca.
"Nantang ya lo, guys jambak rambutnya sekarang! " Ucap Bianca menyuruh teman-temannya.
Mereka semua mendekatiku dan mulai menjambak rambutku.
"Aw sakit... Lo berani keroyokan" Ucapku sambil memegang kepala yang terasa sakit akibat jambakan.
"Heh, kalian masih belom puas bully orang? Lo itu apa-apaan sih, malu-malu in tahu." Ucap cowok yang menabrak ku tadi pagi.
"Eh, Kafa nggak kok kita nggak ngapa-ngapain... " Jawab Bianca gugup kepada cowok itu.
"Ohh, cowok itu bernama Kafa" Gumamku.
"Lo pikir gue buta?! Gue lihat tadi lo dan teman-teman lho ini jambak rambutnya Elyza! Nggak usah ngeles deh! Lebih baik lo pergi dari sini atau gue laporkan lo dan teman-teman lo ke kepala sekolah." Ucap Kafa kepada Bianca
"Ini semua gara-gara lo! " Ucap Bianca sambil mendorongku
Kepala ku mulai pusing, pandanganku kini mulai memudar. Aku hanya bisa merintis kesakitan, setalah itu aku tidak tau apa yang terjadi.
Aku memperjapkan mataku berkali-kali, aku hanya melihat dekorasi tembok bewarna putih. Aku masih merasa pusing.
"Gue dimana?" Ucapku sambil memegang kepala ku yang masih terasa sakit.
"Lo di UKS, tadi sempet pingsan. Mungkin efek jambakan dari teman-temannya Bianca" Ucap Kafa kepadaku.
"Thanks ya Kaf, udh nolongin gue" Ucapku kepadanya.
"Dari mana lo tahu nama gue? " Tanyanya kepadaku.
"Tadi sempet dengar Bianca manggil lo dengan sebutan Kafa" Jawabku kepada Kafa.
"Ohh, lo lebih baik di UKS aja dulu. Gue nanti yang ijinin lo" Ucapnya kepadaku.
Aku hanya mengangguk saja, karena aku sedang pusing.
"Gue balik ke kelas dulu." Ucapnya padaku.
Aku hanya mengangguk nya saja, dan tersenyum padanya. Sosoknya telah pergi dihadapanku. Entah mengapa aku merasa nyaman saat dia bersamaku, dia memang dingin tapi sepertinya tidak.
"Tragedi kantin ini tidak akan pernah aku lupakan" Itu yang ada di batinku, mungkin ini jadi sesuatu hal baik nantinya.
Kita sendiri tidak tahu, terkadang sesuatu yang terjadi itu hanya bisa menimbulkan kehangatan atau justru malapetaka.
Aku hanya menginginkan sesuatu terjadi bukan untuk mimpi burukku, melainkan penyembuh dari mimpi buruk itu. Kerap sering kali aku menganggap semua itu akan menimbulkan sesuatu yang baik namun sepertinya hanya sekali saja itu terjadi.
Gimana bagus tidak ceritanya? Kepo kan part selanjutnya bagaimana? Tunggu ya teman-teman. Jangan lupa coment and vote ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KAFEL
Teen Fiction"Kehadiranmu adalah alasan mengingatkanku kepada masa lalu yang sudah lama terkubur, dan kamu memberikan sesuatu hal yang membuat diriku takut akan kehilangan dirimu.~Kafa" "Setiap tindakan apapun yang aku lakukan bersamamu akan aku bawa setiap saat...