Trippy

26 4 0
                                    

*BUK

"Eh maap gak sengaja... Loh Naera?!" ...

Kuseduh teh hangat yang ada di depanku ini. Rumah nya, wangi nya, poros badan nya mengingatkan ku dengan masa lalu yang ku alami bersama Yeonjun.

Yeonjun  adalah sahabat masa kecilku. Lalu kita berpisah hanya karena ibu Yeonjun memiliki pekerjaan di luar negeri. Maka ia dengan keluarganya terpaksa ikut dan mulai kehidupan barunya di sana.

*flashback on

Enaknya bermain di taman ini sendirian. Di umurku yang ingin beranjak 6 tahun bagiku bermain itu sangat menyenangkan. Angin sejuk menerpa rambut ku sehingga terkibas. Tidak nyangka aku terlalu hype aku terjatuh.

Dengkulku terasa nyeri namun aku tak sadar jika tubuhku sedang di angkat oleh seseorang.

"Kamu gak apa-apa kan? Sini aku obatin itu lukanya lumayan dalem loh."

Aku dibantu berjalan dengannya ke suatu kursi taman terdekat. Lalu ia mengobati lukaku ini. Sungguh perhatian. Oh ya aku belum tau namanya.

"Eh.. aw sakit." Percobaan pertama gagal sebab ia secara tiba-tiba mentotol lukaku.

"Eh maap sakit ya?"

"Shh gak apa-apa kok. Oh ya nama kamu siapa?"

"Nama aku Choi Yeonjun. Panggil aja Yeonjun biar akrab. Kalo kamu siapa?"

"Nama aku Lee Naera. Call me Naera."

"Ok missy."

Sejak kejadian itu, aku dan Yeonjun mulai bermain bersama sampai-sampai orang tua kita saling kenal bahkan sudah akrab.

Kita bagaikan keluarga jauh yang dipertemukan secara tidak sengaja. Kami begitu akrab walau umur Yeonjun denganku itu beda satu tahun. Meskipun kami berbeda umur aku tetap suka menjahilinya hingga ia kapok.

Kita tidak pandang umur. Jadi kita hidup bahagia. Tetapi momen semua itu hancur karena kita harus berpisah. Yeonjun akan pergi ke Kanada mengikuti ibu nya.

Disaat aku membutuhkannya dia menghilang. Aku beritahu ya. Sejak ia pergi aku tidak nafsu makan sama sekali dan tidak ingin keluar kamar. Aku hanya menangis dibawah bantal.

Aku sempat berpikir jika kita tidak akan bertemu lagi.

*flashback off

"Woi jangan bengong mulu. Minum tuh keburu dingin." Acara lamunanku di hancurkan dengan suara berat nan keras nya Yeonjun makhluk astral kasat mata.

Karena aku sangat amat rindu dengannya tak segan aku memeluk tubuh tinggi nya itu dengan erat. Yeonjun sempat kaget dengan apa yang kulakuakan sekarang ini tetapi dengan perlahan ia mulai membalas.

"Gue kangen sama lo. Jangan ninggalin gue lagi." Dengan tak sadar pun aku menangis di pelukan hangat ini. Bisa kalian simpulkan betapa rindunya momen ini.

"Wah udah gak ngomong aku-kamu lagi nih ya. Panggil aku kamu aja ya jangan gue-elo. Gak seru."

"Ya. Eh tapi kamu belum ada pacar kan. Nanti ketahuan lagi sama pacar kamu lagi pelukan."

Latte| KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang