The new person

27 4 0
                                    

"Ra, gue mau nanya deh sama lo."

"Hm."

"Kalo misalnya ada orang suka sama lo tapi dia tuh beda sekolah sama lo tapi dia udah nembak lo apa yang lo lakuin?"

"Ya gimana ya. Kalo misalnya gue emang udah cinta sama dianya juga ya gue terima aja sih."

"Kalo misalnya gue gimana ra?"

"Hah?!" Jujur hati kecil ku ini berdegup kencang dan sangat tidak beraturan. Ini pertama kalinya aku mempunyai teman laki-laki yang sedekat ini. Aku tidak tahu harus apa.

"Gak kok canda haha. Ups." Ucapnya dan ia berhasil membuyarkan lamunanku dan seenaknya saja ia menyolek pipiku dengan es krim.

"Ih apaansih. Upsie." Balas ku dengan sedikit banyak es krim.

"Naera. Udah ih nanti muka gue tambah manis."

"Ish. Jijiex. Eh udah jam segini. Balik yok. Lagian udah turun salju juga. Gue takut beku."

"Alay lo."

Aku menepuk pundak panjangnya dan tak sadar jika kita bersenang-senang. Tapi aku juga khawatir dengan abang. Dan juga mama yang lagi tidak ada di rumah. Mama bilang dia akan kerja lembur. Aku juga tidak tahu apa yang dilakukannya.

Akhirnya kita dalam perjalanan pulang bersama Taehyung. Dan tak lama tujuan yang ditunggu-tunggu pun sampai.

"Makasih ya tae udah mau nganterin."

"No big deal lah, ra. Baik-baik ya di rumah. See ya." Pamit Taehyung dan pergi menjauh dengan kendaraannya sampai tidak terlihat lagi.

Aku masuk ke dalam dan tidak menemukan Felix di depan TV. Mungkin ia sudah ke kamarnya. Lalu aku tidak memikirkannya lagi dan segera membersihkan diri.

Saat masuk kamar aku teringat sesuatu. Aku punya pr fisika yang susah nya itu sampai membuat orang berkata 'kacili' dan juga belum dikerjakan sama sekali. Mati sudah.

Malam ini sangat melelahkan. Sehabis pulang dari tempat bermain aku harus mengerjakan pr. Tapi untungnya itu sudah selesai semua. Akhirnya ada waktu juga untuk tidur.

Aku memandang poster Blackpink yang tertempel di depan kasurku. Dan aku bermimpi aku untuk bertemu dengannya sekali saja. Yang penting pernah bertemu. Aku adalah fans beratnya mereka sampai-sampai semua album miliknya ku beli semua.

Tanpa kusadari aku terbangun di pagi hari. Oh pasti kemarin aku keriduran. Tapi kok tumben ya aku bangun sendiri. Dan ini masih sangat pagi. Aneh.

Aku turun untuk mandi dan sarapan. Rupanya Felix sudah bangun duluan. Apa fungsinya dia bangun pagi walaupun kuliahnya dimulai agak siangan. Akhirnya aku berinisiatif untuk bertanya.

"Abang kok bangun pagi sih?"

"Tau nih gue kebangun sendiri. Lo kok juga bisa bangun sendiri. Pagi gini lagi."

"Iya gak tau nih. Kenapa ya?"

Setelah aku mengucapkan kalimat itu tiba-tiba lampu ruang tamu berkedip. Ada apa ini. Tidak biasanya kita mengalami ini.

Latte| KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang