Hari ini nyatanya hari libur. Choiwon mengajakku untuk pergi ke suatu mall. Lagi. Pertama aku diajak Felix untuk pergi ke mall beberapa hari yang lalu. Namun kemudian Choiwon mengajakku. Bagaimana tidak uang ku ini habis. Seharusnya uangku ini aku tabung untuk konsernya BTS tahun depan. Tapi mungkin janji itu tidak akan ditepati oleh diriku sendiri.
Aku turun kebawah untuk menemui bang Felix dan makan sarapan. Tapi ternyata bang Felix tidak ada di bawah. Di dapur, meja makan, ruang tamu sudah kucari tidak ada juga. Sebentar, aku mundur beberapa langkah dari ruang tamu ke depan kamar mandi. Oh ternyata bang Felix sedang mandi. Ya sudah tidak akan aku ganggu acara mandinya itu. Setiap kali bang Felix mandi itu pasti sangat lama. Ia harus memasang lagu di kamar mandi. Buktinya saja ia memasang speaker di sudut ruangan kamar mandi hanya untuk mendengar lagu. Dan kadang aku suka memakainya juga.
Aku lanjut mengambil sarapan yang ada di atas meja. Terlihat tiga donat yang ditaburi gula bubuk diatasnya. Wah ini kebetulan saja. Aku sangat beruntung karena memang dari kemarin sudah mengidamkan donat.
Kugigit donat yang telah ku ambil ini. Rasanya masih enak cuman kemudian aku melihat dalamnya, seperti ada kuning-kuning. Oh ini jelly. Wah unik sekali. Lalu kumakan donat bersama jelly-jelly nya dan memang enak.
Setelah itu aku menuju kulkas untuk mengambil segelas susu. Setelah tiga kali tenggakan aku mendengar suara pintu terbuka nyaring. Oh, itu lah suara pintu kamar mandi ku jika dibuka. Setelah terbuka nampaklah seseorang dengan baju kaos hitam dan celana pendek yang besar. Oh serta handuk di usap-usap di kepalanya supaya rambutnya itu cepat kering.
Felix menampakkan wajahnya seperti orang bingung. Mungkin ia melihat pakaian yang ku pakai ini sangat aneh. Karena aku belum meminta izin kepadanya jika aku ingin pergi bersama Choiwon.
"Loh. Lo ngapain pake baju pergi. Mau kemana?"
Tanyanya dengan tampang muka yang makin bingung."Oh ini bang. Gue mau pergi ke mall bareng Choiwon. Boleh kan bang?"
"Yaudah sana. Lagian abang juga mau freedom di rumah sendirian."
Oke oke. Aku paling males ngelanjutin obrolan sama Felix itu karena dia orangnya bawel jadi kalau ngajakin ngobrol itu jangan dilanjutin lagi kata-kata dia.
Lalu aku pergi ke kamar untuk memesan ojek karena Choiwon bilang jika ia sudah jalan. Aku nyantai saja lagipula mall itu tidak jauh dari rumah ku ini. Bisa dibilang jalan 50 m aja sudah sampai. Tapi apa daya diriku ini yang malas sehingga aku memakai ojek.
Sesampainya disana aku belum melihat Choiwon. Ya iyalah rumah dia lumayan jauh dari sini. Saat menunggunya aku melihat 2 orang yang lumayan familiar. Tapi aku belum tahu pasti itu benar orang yang aku kenal apa bukan. Dari postur tubuh dan rambutnya tang aku kenal sangat membuatku berteka-teki. Tapi aku ambil positive nya saja bahwa orang-orang itu bukan yang aku pikirkan. Lalu lamunanku dibuyarkan oleh seseorang yang kutunggu.
"Beep. Annyeong. Ayo masuk ra." Tenyata itu Choiwon dari belakang sudah merangkulku saja untuk mendorongku masuk.
Pertama saat kita masuk Choiwon mengajakku ke tempat makan yang ia sangat inginkan sejak pertama kali ia mengajakku kesini.
Dari luar, tempat itu sangat fancy. Apa tidak mahal untuk kita makan ya. Itu saja sih yang aku takutkan.
"Won ini gak mahal?"
"Oh ini mah murah. Dari luar aja keliatannya cakep banget kayak bangunan mewah tapi aslinya malahan murah deh."
Aku percaya saja dengan apa yang diucapkannya. Saat masuk aroma bumbu dan daging ayam menusuk ke hidung. Baunya ini enak sih.
Choiwon memilih meja yang ada di pojokan yang memakai sofa. Itulah spot duduk kesukaannya jika sedang makan di restoran.
Di setiap mejanya itu tersedia kompor untuk memasak dagingnya sendiri. Tetapi karena kita tidak terlalu pro jadi kita meminta bantuan dari pelayannya yang tadi melayani kami.
Dilihat dari gerak-gerik pelayannya ini ternyata ia memasak menggunakan keju mozzarella dan kejunya itu dililitkan di daging ayamnya. Ayamnya ini dibumbui dengan rasa barbecue. Dan campuran kedua rasa itu membuat ayamnya semakin lezat.
Sedari tadi aku dengan Choiwon berisik sendiri menikmati ayamnya dengan mengeluarkan suara. Mempertandakan jika kita sangat menyukai nya.
Usai makan ayam tadi perut kita masing-masing kenyang. Akan tetapi Choiwon meminta kita untuk pergi te tempat es krim. Ia memesan rasa cotton candy kesukaannya. Lalu ia menwarkanku.
"Ra mau gak es krim?"
"Enggak deh gue udah kenyang."
"Sini gue bayarin deh."
"Ih apaan sih won gak us.." belum selesai kata ku dilanjutkan ia sudah terlanjur memesan es krim yang sama rasanya dengan dia ke mbak penjualnya.
"Mbak pesen lagi ya yang rasa ini juga. Makasih."
"Nih ra.""Ish Choiwon mah. Hehe makasih deh."
Sembari menghabiskan es krim yang ada di tangan kita. Kita berjalan menuju tempat main game. Untunglah Choiwon membawa kartunya.
Choiwon ingin mengajakku kesini untuk bernyanyi di tempat karaoke. Aku sih ikut saja apa yang Choiwon bilang.
Sesampainya disana kita sejenak mengisi kartunya kembali lalu pergi ke lantai duanya yang ada tempat karaoke nya.
Di depan tangga sudah menampakan satu ruangan akan tetapi ruangannya sudah dipakai. Lalu jalan kesebelahnya. Sudah diisi juga. Di ruangan ketiga...
Aku secara tiba-tiba mematung didepan pintu ruangan tiga itu. Ternyata digaanku benar tentang dua orang yang aku lihat di pintu masuk mall ini.
Taehyung dan Joy sedang bernyanyi bersama dengan mesra. Aku tidak tahu mengapa Taehyung berubah drastis. Suara mereka sangat merdu dan imbang. Alunan itu membawaku untuk tetap diam ditempat aku sekarang berdiri. Aku tidak menjawab pertanyaan Choiwon yang sekarang sedang menggungjang diriku hingga tersadar dari lamunan itu.
"Ra lo napa sih negliatinnya gitu banget. Hm oh." Tak disadari akhirnya Choiwon tersadar juga jika depannya ini adalah Taehyung dan Joy sedang bernyanyi.
Setelah lagu yang mereka nyanyikan ini selesai Taehyung menengok ke arah ku dan wajah nya ini berubah dari yang senang bahagia menjadi kaget dan takut. Joy sedari tadi tidak menghiraukan Taehyung yang sedang menatap aku dari dalam. Ia hanya sibuk mencari lagu lagi untuk dinyanyikan kembali.
Tatapan kita buyar setelah Joy mengajaknya untuk bernyanyi kembali. Taehyung pun ikut saja apa yang dikatakan Joy. Mungkin tidak kusadari juga air mataku ini mulai menetes lalu Choiwon menarikku untuk tidak memandang mereka lagi.
"Udahlah ra. Move on aja dari dia. Lagian juga cowok berengsek tukang PHP ngapain di sukain. Udah ra mereka udah seneng bareng jadi biarkan saja."
Setelah kata-kata yang diucapkan Choiwon selesai aku menghirup lendir yang akan keluar dari hidungku. Lalu kita berjalan menuju ruang empat yang masih kosong dengan mic nya yang masih bagus.
Choiwon yang memutarkan lagu untuk kami dan Choiwon lah yang pertama bernyanyi.
"Sweet talk to me babe
It's magical
Sweet lullaby
Maeilmaeil deo wonhaeSweet talk to me babe
It's magical
Heeonal su eopseo neoegeseo."Lalu ia menyodorkan mic nya ke aku yang sedang mendengarkan Choiwon bernyanyi. Dan mau tak mau aku ikut bernyanyi juga. Supaya rasa sedih itu hilang dari pikiranku.
"Nege chwihan deusi kkeullyeo i gibuni
Gyesokdoel su issge I want it I want it
Mugeowojin nuni gamgyeo i sungani
Yeongwonhal su issge I want it I want it."Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Latte| KTH
RomanceSeorang gadis yang tidak terlalu ceria. Ia sangat benci lelaki. Namun saat ingin membeli sebuah latte di caffe favorite nya ia bertemu laki-laki yang tak disangka akan menjadi pendamping hidupnya dan membuat hari-harinya cemerlang dari yang dulu. Wa...