Fiksi itu ilusi. Ilusi itu mendekati Fatamorgana. Fatamorgana itu, Dia.
Dia, seorang gadis yang menjadi peran utama sebuah buku karya penulis kondang, Kim Hanbin berjudul “Fiction” yang langsung memporak porandakan penjualan buku di berbagai penjuru dunia, beberapa hari setelah penerbitan. Buku tersebut bahkan telah diterjemahkam kedalam 17 bahasa.
Di umurnya yang telah menginjak 26 tahun, Ia tak pernah mendapatkan satu kesempatanpun untuk bertemu sang gadis. Ia hanya dapat merasakan kehadiran sang gadis bilamana sedang berada di khalayak ramai. Ia hanya bisa menemui sang gadis lewat foto lama yang terpajang di dinding rumah neneknya.
Pria itu mencintainya, walau tak pernah bertemu dengannya.Menghabiskan waktu hampir seumur hidup untuk mencintai seseorang dalam fatamorgana bukanlah hal yang mudah.
Kim Hanbin tak hidup dalam dunia fiksi, namun mencintai sang gadis merupakan fiksi terindah dalam hidupnya.
Dimanapun gadis itu berada, Ia harus segera menemui sang gadis. Ia tak bisa terus-terusan mencintai gadis itu dalam ilusi yang Ia tuangkan ke dalam tulisan.
• This story is inspired by A real Event, So feel free to go at your own risk! •
|||
Hallo!!!! Aku kembali lagi, hehe.
Kenapa, ya kalo penulis baru itu gencar banget pengen nerbitin karyanya cepet-cepet?, hmmm.
Semoga semangat aku menulis akan terus tumbuh, yaa(:
Cerita ini terinspirasi dari kejadian asli. Dan aku pastinya ambil my sweet future husband untuk jadi pemeran dalam cerita ini, Hahhahahhahaha#HALU
Semoga suka, ya:) Karena aku masih terbilang sangat baru, kritik dan saran diperlukan sekali untuk kelangsungan cerita aku(:
Jangan lupa vote dan komen, follow aku boleh juga, supaya gak ketinggalan aku aku publish cerita baru, hehe.
Thankyou, everyone!!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
F I C T I O N ✓ completed
General FictionMenjadi seorang penulis sukses diumur 26 tahun tak pernah menyurutkan tekad seorang Kim Hanbin untuk mencari gadis yang menjadi peran utama dalam buku terbitan paling terkenal miliknya yang berjudul "Fiction". Gadis yang bahkan tak pernah Ia jumpai...