Hal yang tidak bisa Forth lihat

3.7K 377 25
                                    

Setelah ciuman mereka, Beam memutuskan untuk meletakkan pertahanannya. Dia merasa bersalah pada New tapi dia tidak bisa menyakiti Forth. Baginya cukup malam itu dia melihat air mata Forth. Dia mungkin tidak bisa melangkah lebih dari sekedar seorang sahabat tapi dia kini mulai membalas semua perhatian Forth. Mencoba menjadi "sahabat" terbaik Forth.

"Kenapa aku harus ikut?!" Protes Kit pada Phana.

Phana menatap kit dingin "Karena kamu sahabatku dan menurutmu kenapa aku bisa mengikuti kegiatan bodoh ini"

"Hah...jangan terlalu besar kepala. Aku tidak memilihmu. Aku mencalonkan Beam sebagai bulan kampus kita" protes Kit lagi.

"Tapi kamu tetap sahabatku" ujar Phana seenaknya sambil mendorong Kit dan Beam masuk ke mobilnya.

"Tunggu. Kenapa aku juga harus ikut?" tanya Beam bingung.

Phana menatap Beam yang duduk di bangku belakang "Forth tidak akan kembali sampai SOTUS berakhir bukan?" tanya Phana. Beam mengangguk.

"setidaknya kamu bisa melakukan hal yang mengasikan selain belajar. Kamu bisa melihat para bintang atau jika kamu lebih memilih para bulan, aku tidak keberatan" ujar Phana.

Beam menatap phana tidak senang "Aku tidak tertarik pada mereka" protesnya sambil hendak turun dari mobil Phana.

"Tidaak! Kamu tidak boleh pergi. Aku janji akan mengantarmu ke fakultas teknik setelah selesai" bujuk Phana. Beam menarik tangannya yang disentuh oleh Phana. Ia menatap Phana sesaat sebelum akhirnya mengalah.

"Fine" ujarnya sambil bersandar pada kursi belakang. Phana bernafas lega. Dia tidak membuang waktu dan pergi ke auditorium kampus sebelum Kit dan Beam berubah pikiran.

Phana melemparkan tasnya ke kit dan bergegas masuk ke barisan ketika dia tiba di auditorium. Setiap tahun kampus akan mengadakan pemilihan bulan dan bintang kampus. Phana dan Pring mewakili Fakultas kedokteran. Beam lega dia tidak terpilih. Jika iya, dia tidak tahu bagaimana dia harus menghadapi Forth. Forth, Earth, dan Lam pasti akan menggodanya habis-habisan.

"Well, ini tidak begitu buruk" ujar Kit sambil menatap para bintang fakultas lain. Satu persatu para bulan dan bintang berdatangan. Mereka berbaris rapi. Beam terlihat tidak tertarik. Dia mengambil buku dari dalam tasnya.

Seorang panitia senior menatap masam ketika dia mendata satu per satu peserta "Dimana Bulan dan Bintang Fakultas Teknik?" tanyanya pada semua orang. Semua orang menggeleng. Senior tersebut berdecak dan mengambil handphonenya. Dia menelpon seseorang.

"Ai Kong. Anak buahmu belum tiba disini" ujar senior tersebut kesal "Bagaimana aku tahu dia dimana" tambahnya kesal sebelum memutuskan sambungan telpon dan menatap para bulan dan bintang.

"Kalian bisa istirahat dulu na ja....sampai bulan dan bintang fakultas teknik datang" ujar senior tersebut. Phana bernafas lega dan kembali bergabung dengan Kit dan Beam.

setelah lima belas menit. Beberapa orang berseragam merah masuk ke ruangan auditorium sambil menarik masuk dua orang junior pria dan wanita. Keributan yang mereka ciptakan menarik perhatian semua orang.

"Aku berjanji tidak akan membuat masalah selama SOTUS phi. Tidak bisakah aku ikut SOTUS saja?" tanya seorang junior pria yang mencoba melarikan diri.

Seorang senior menahan dan menatap junior tersebut tajam "Seluruh temanmu sudah sepakat mengajukanmu sebagai wakilnya jadi ikut atau aku tidak akan mengakuimu sebagai juniorku" ujar sang senior dingin "Artinya kamu akan menghabiskan harimu di fakultas teknik sendirian. Kami tidak akan peduli bahkan jika fakultas lain menyerangmu"

Junior tersebut menatap senior didepannya dingin "Aku lebih baik sendiri dari pada mengikuti pemilihan bodoh ini" pancingnya. Perkataannya membuat senior lainnya marah dan hampir memukul Juniornya. Junior tersebut tidak melakukan apapun dan bersiap untuk menerima pukulan tapi tiba-tiba seseorang berdiri di tengah mereka berdua.

Mine, Now and ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang