Even if you make mistake, i love you

3.4K 395 45
                                    

They're both a little crazy , both a little messed up. But they're choosing to be messed up together.

Kandi Steiner, The Wrong Game

------

New menatap anak laki-laki satu-satunya. Bibirnya terluka, pipinya biru, dan buku tangannya lebam. New mendesah.

"Apa kamu akan terus begini?" ujarnya

Forth menatap Ayahnya diam.

"Menurutmu sudah yang keberapa kali dalam satu tahun ini sekolah memanggil Pho?!" bentaknya sedikit keras. Tapi Forth tidak bergerak dari hadapannya. New mendesah.

"Katakan apa alasanmu kali ini?"

New menetap Forth tajam tapi tidak peduli berapa ratus pertanyaan dia lontarkan Forth tidak mengatakan alasannya.

"Haruskah aku memindahkanmu?"

Kali ini perkataan Ayahnya membuat Forth bergeming.

"Apa Beam akan ikut pindah?" tanyanya.

"Tentu saja tidak" jawab ayahnya dingin. Forth cemberut "Kalau begitu Forth tidak akan pindah" jawabnya enteng.

"Kalau begitu Beam saja yang Pho pindahkan" Ancam Ayahnya. Forth menatap ayahnya kesal.

"Pho tidak bisa melakukannya!" protesnya.

"Benarkah? Katakan kenapa?"

"Jika tidak bisa melihat Beam maka buat apa sekolah"

Perkataan Forth membuat ayahnya geram. Dia tidak pernah memukul Forth tapi kali ini dia bangun dari duduknya dan memukul kepala Forth pelan.

"Gezz Forth, Beam selalu mendapat nilai sempurna, siswa teladan. Ayahnya selalu dipanggil ke sekolah karena dia menerima penghargaan sedangkan kamu.....Apa kamu tidak malu padanya?"

Forth terdiam "Forth juga berusaha Pho" ujarnya pelan

"Pho tidak berharap banyak. Kamu bisa menyelesaikan sekolah tanpa membuat masalah saja Pho sudah senang" ujar Ayahnya sambil memegang kedua bahu Forth. Forth cemberut tapi dia mengalah.

"Ugh...baiklah...baiklah..." ujar Forth. Dia ingin segera pergi dari hadapan Ayahnya. Ayahnya bernafas lega dan melepaskan Forth.

"Ah kalau sudah mengerti kembalilah ke kamarmu" ujarnya. Forth bernafas lega. Dia berpamitan dan kembali ke kamarnya.

"Hanya segitu?" Jane menatap suaminya tidak senang.

New bernafas panjang "Kamu ingin aku melakukan apa lagi?" tanyanya.

"Entahlah...menghukumnya?" Saran jane.

"Aw...kamu bisa mengatakannya karena bukan kamu yang berhadapan dengannya" Ujar New.

"Aku ibunya jelas saja aku tidak akan tega menghukumnya. Seorang ayah seharusnya bisa sedikit lebih keras" ejek Jane

New menatap istrinya tidak senang "Se-seorang ayah juga punya perasaan halus" dia mencoba membela diri.

"ck...beam lebih baik darimu dalam menangani Forth" ejek Jane lagi.

New menatap istrinya. Dia siap membalasnya tapi dia memilih diam. Dia setuju dengan Jane. Forth lebih mendengar perkataan Beam dari pada mereka berdua.

****

Forth baru saja berbaring di tempat tidurnya ketika dia mendengar suara ketokan di pintu kamarnya.

"Forth tidak lapar Bi!" teriaknya

Tapi orang yang mengetuk pintu kamarnya tidak mau berhenti. Forth dengan kesal berjalan ke pintu kamarnya. Dia hendak bersiap marah pada siapapun yang ada di depan pintu tapi ketika dia melihat beam, forth tersenyum.

Mine, Now and ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang