Yang Aku inginkan adalah berada disampingmu

3.5K 389 62
                                    

Beam POV

Aku berjalan menyusuri lorong rumahku. Aku mulai terbiasa dengan lingkungan baruku. Dunia yang menurutku lebih "nyata". Tidak ada taman luas untuk bermain, tidak ada rusa untuk diberi makan, tidak ada perpustakaan yang penuh dengan buku untuk dibaca. Dan tidak ada forth untuk dirindukan setiap malam. Walau dia selalu menelponku dan aku akan bertemu dengannya di sekolah tapi, aku tidak bisa memandang balkon kamarnya setiap malam dan berharap dia akan keluar dan menatap ke kamarku.

Aku berdiri di pinggir jalan dan menatap handphoneku. Pukul 7 pagi. Seharusnya Forth sudah datang. Aku menatap jalanan gelisah tapi tidak beberapa lama kemudian sebuah sedan mercy muncul dijalanan. Kacanya terbuka ketika mobil tersebut sudah dekat. Forth mengeluarkan setengah badannya dan menyapaku.

"Beamy!" teriaknya senang dengan senyum bodohnya. Aku memperhatikan sekitarku. Berharap tidak ada satupun yang melihat tingkah bodohnya.

"Diamlah" ujarku sambil mendorongnya masuk.

"Pagi Paman" sapaku pada supir Forth. Paman Lee menyapaku balik ramah.

"I miss you" ujar Forth sambil memeluk tanganku erat.

Harus kuakui, aku juga merindukannya. Biasanya Forth akan mengusikku setiap pagi dan sarapan bersamaku. Pagi ini, sarapan terasa berbeda. Begitu sepi, aku dan orang tuaku tidak banyak bicara.Tapi tentu saja aku tidak mengakuinya. Aku menatapnya tajam dan berkata

"Mulailah terbiasa karena aku tidak akan selalu berada disampingmu"

"Kenapa?" tanyanya tidak terima.

Aku mendesah dan memutar bola mataku "Karena suatu saat kamu akan menikah dan berkeluarga, begitu juga denganku. Kita akan sibuk dengan hidup masing-masing"

Perkataanku membuat Forth cemberut "Aku tidak akan menikah jika tidak denganmu" ujarnya. Aku tercekat ludahku. Aku menatapnya tajam.

"Kamu tidak bisa melakukannya. Kamu pewaris satu-satunya Keluarga Jamornhum" ujarku. Forth mendengus

"mereka bisa membuat anak lainnya. Aku tidak meminta jadi anak tunggal" ujarnya kesal. Aku memutar bola mataku. Percuma bicara dengan Forth.

Sepanjang jalan menuju sekolah, Forth bercerita tentang Jepang. Liburan semester lalu dia ke Jepamg bersama orang tuanya. Dia berkata ingin mengajakku ke Hokkaido melihat salju dan pergi ke pemandian air panas. Dia terlihat bersemangat. Aku tidak mengatakan apapun. Hanya menatapnya yang berbicara dengan antusias. Dia terlihat berbeda. Lebih terlihat dewasa, lebih tampan, dan berotot. Aku mengutuk pikiranku. Dia akan membuat para siswi junior atau senior di SMA Kasetrat menggila.

Aku mengigit bibir bawahku sambil mendengar dia bercerita panjang lebar. Kami akan masuk SMA tahun ini. Kali ini juga aku berharap hal yang sama setiap tahun. Aku berharap setidaknya bisa sekelas dengannya. Tidak masalah jika dia berkencan dengan siapapun. Bisa melihatnya setiap hari sudah cukup bagiku.

****

"Shit. Aku lupa kalau mereka mengacak kursi kita setiap tahun" ujar Forth ketika kami sampai ke lobby. Setiap tahun sekolah akan meletakkan nama siswa dalam setiap kelas baru di Papan LED pengumuman di lobby dan mengirimkannya ke email masing-masing juga. Semua orang berhenti di lobby tapi para guru menyuruh agar merek memasuki auditorium untuk penyambutan siswa/i baru. Kami duduk dan mengecek email masing-masing.

"Sepuluh satu" ujar Forth

"Sepuluh lima" ujar Earth kecewa

Mereka berdua memandangku dan Lam bergantian

"Satu" jawabku

Forth tersenyum lebar dan berteriak "Yes!" sambil memelukku. Semua orang memandang kami tapi seperti biasa, Forth tidak peduli.

Mine, Now and ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang