Ekstra: Tidak ada yang berubah

5.9K 400 46
                                    

Forth menatap Beam cemberut. Buku kedokteran berserakan di meja dan Beam duduk di sofa sambil membaca catatannya. Beam menginap di rumah Forth tapi dia mengabaikan Forth semalaman.

"Forth!" protes Beam ketika Forth merebahkan kepalanya ke pangkuan Beam.

Forth menatap Beam kesal "ini malam sabtu. Apa kita akan menghabiskannya dengan belajar?" protesnya

Beam menatap Forth penuh penyesalan. Dia meletakkan catatannya dan menundukkan wajahnya. Beam mengecup bibir Forth sekilas.

"Sorry.... banyak pelajaran yang harus aku kejar" ujar Beam sambil menyusuri jemarinya di wajah Forth dan mengusap lembut pipinya "Aku berjanji kita akan pergi berlibur kemanapun kamu mau setelah ujian blokku berakhir"

Forth mendesah dan menatap Beam lembut "Janji" ujarnya sambil mengulurkan kelingkingnya. Beam tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya.

"janji" ujar Beam.

Forth tersenyum puas. Beam kembali mengambil catatannya dan belajar. Dia membiarkan Forth berbaring di pangkuannya sambil menatap handphonenya. Tiba-tiba Forth bangun dan cemberut.

"bukan urusanku" ujar Forth setelah mendengar seseorang berbicara panjang lebar di telponnya.

Beam mengalihkan pandangannya dari catatannya dan menatap Forth penasaran.

"Jika Lam memutuskan untuk pacaran itu adalah urusannya. Lagi pula bukannya bagus. Kalian bisa double date" ujar Forth sarkasme.

"Tidak. Aku tidak mau ikut campur dengan rencana bodohmu" ujar Forth sambil memutuskan sambungan telponnya.

Beam melirik Forth penasaran "Earth?" tanya Beam.

Forth kembali berbaring di pangkuan Beam "Ehm..." jawabnya sambil membuka game di handphonenya.

Beam mendesah "Mereka begitu bodoh" ujar Beam sambil kembali membaca catatan ditangannya.

"Ehm..." ujar Forth sambil mengangguk setuju.

*****

Earth mendesah ketika Forth menutup telponnya. Dia kemari untuk menemani Phi May berbelanja tapi dia malah melihat Lam bersama wanita lain. Earth panik dan meninggalkan Phi May sendirian. Kini dia duduk dipojokan restoran sambil menyaksikan bagaimana wanita berambut pendek didepan Lam menyuapi Lam ice cream. Earth mencoba menahan emosinya.

Earth menatap handphonenya yang bergetar.

"Shit!" rutuknya ketika dia melihat nama Phi May muncul . Earth mengangkat telponnya

"Nong Earth!!" bentak May di ujung telpon. Earth mendesah "Maaf phi..." ujarnya sambil menatap Lam tajam.

"Dimana kamu?" tanya May kesal.

"Ehm...." Earth menatap gelisah ketika Lam tertawa didepan Wanita tersebut. Lam, dia bahkan tidak pernah tertawa seperti itu padanya. Earth meremas tisu ditangannya.

"Apa kamu bersama Lam?" tuduh May tiba-tiba.

Earth terdiam. Tidak ada satupun diantara mereka yang bicara selama beberapa detik. May mendesah

"Mungkin sudah saatnya aku melepaskanmu" ujar May tiba-tiba.

Earth terkejut

"Aku lelah nong earth. Kamu tidak akan pernah melihatku seperti kamu melihat Lam" Earth bisa mendengar suara bergetar dari May. Tiba-tiba rasa bersalah menyerangnya.

"Phi...." ujar Earth tapi dia tidak bisa mengatakan pembelaan apapun. Karena semua yang May katakan adalah kebenaran. Selama ini dia terus berpacaran dengan May karena dia merasa bersalah karena memanfaatkannya untuk membuat Lam cemburu.

Mine, Now and ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang