4.

3.8K 273 2
                                    

"Selamat pagi," sapa Yoongi dengan lembut.

"Kau memasak apa?" tanya Yoongi sambil memeluk Hyoora dari belakang. Entah mengapa pelukan ini terasa tak asing di benaknya. Kehangatannya, kenyamanan dan kelembutannya.

"American breakfast."

"Wah itu breakfast favoritku."

"Jinjjayo? Semoga kau menyukainya ya daepyonim."

"Panggil aku Yoongi jika di luar kantor. Aku tidak begitu suka dipanggil daepyonim di luar."

"Ah ne Yoongi-ssi"

10 menit kemudian...

"Wah ini benar-benar enak!" Dengan lahap Yoongi menghabiskan sarapannya. Dari seberang mejanya Hyoora penasaran apa yang dia lakukan saat malam.

"Yoongi-ssi, soal semalam, apa aku membuat kesalahan?"

"Anni kau malah berbuat baik. Oh soal bajumu pegawaiku yang bekerja di rumah ini menggantikannya untukmu. Karna tidak ada kamar lain jadi aku berbagi kamarku denganmu. Selain itu tidak ada hal lain lagi kecuali cerita panjang lebar darimu yang sangat menghiburku. Gomawo," jawab Yoongi singkat sambil berbohong. Karena sebenarnya ada 2 kamar yang terdapat di rumah ini.

"Ah jeongmal gomawo. Jusuamnida Yoongi-ssi," ucap Hyoora sambil membungkukkan badannya.

"Gwaenchana santai saja. Kajja kita berangkat nanti kita terlambat," jawab Yoongi seraya mengambil kunci mobil.

"Ah saya bisa naik taxi, saya akan membereskan piring dulu. Yoongi-ssi berangkat duluan saja."

Yoongi menaruh kembali kunci mobilnya , membereskan piring dan mulai mencucinya. Dengan spontan Hyoora langsung membantu Yoongi mencuci piring.

"Biar aku yang mencucinya." 

"Aku saja Yoon," Hyoora memanggil Yoongi dengan Yoon serasa seakan sudah menjadi teman. Mereka berdua terdiam kaku karena panggilan yang mendadak keluar dari mulut Hyoora.

Hyoora kau bodoh mengapa memanggil daepyonim seperti itu ah tamatlah riwayatku sebentar lagi aku akan dipecat.

Tanpa sadar Yoongi memperhatikan Hyoora yang terus melamun dari sebelahnya sambil mengelap piring yang sudah selesai dicuci

"Kau..." tanya Yoongi sambil menaruh piring di tempat cuci dengan hati-hati.

"Maafkan aku daepyonim, aku tidak bermaksud memanggil..." belum sempat Hyoora melanjutkan omongannya Yoongi membalikkan badan hyoora dan langsung memeluknya

"Kau mengingatku? Apa kau bisa mengingatku?" tanya Yoongi dengan perasaan campur aduk.

Hyoora ingin melepaskan pelukan Yoongi namun Yoongi terus menahannya dengan kuat sambil meneteskan air mata.

"Daepyonim maafkan aku tapi aku belum bisa mengingatmu, daepyonim jangan menangis."

"Ra-ya~" Yoongi memanggilnya lembut.

Setelah mendengar perkataan itu Hyoora kembali mengingat laki-laki yang terus muncul di mimpinya. Namun untuk pertama kalinya ia melihat laki-laki itu di tempat yang berbeda. Taman, sekolah, rumah, perpustakaan, restoran, rumah makan, mall hyoora melihat laki-laki itu di mana-mana seakan selalu bersamanya.

Hyoora langsung melemas, dunia serasa berputar di atas kepalanya. Hyoora memegang kepalanya yang terasa sangat sakit itu dan dengan hitungan menit Hyoora sudah tidak sadarkan diri. Sadar akan keadaan tersebut Yoongi langsung panik melihat keadaan Hyoora.

"Hyoora!!! Hyoora!!! Bangunlah ! Bangunlah ! Jangan tinggalkan aku untuk yang kedua kalinya." teriak Yoongi sambil menangis dan memeluk Hyoora.

Yoongi menyeka wajahnya yang dipenuhi air mata dan menggendong Hyoora masuk ke dalam mobil. Seperti orang gila yang mengebut di jalanan sepagi ini, Yoongi melaju ke rumah sakit terdekat.

08:30 KST
Seoul Hospital

"Jin! Jin! Jin! Panggilkan dokter Seokjin secepatnya!" teriak Yoongi sambil menggendong Hyoora di punggungnya.

"Yoongi ada apa?" Seokjin muncul sambil berlari kecil ke arah Yoongi yang terlihat begitu kacau.

"Tolong aku. Selamatkan Hyoora. Cepat!!!"

"Suster!" teriak Seokjin seraya membawa kasur paisen dan berlari ke ruang UGD.

20 menit kemudian

"Yoongi..." panggil Seokjin sambil menepuk pundak Yoongi. Yoongi yang dari tadi menunggu di depan ruang operasi dengan sabar namun dengan perasaan cemas dan gelisah.

Yoongi langsung berdiri dan menanyakan keadaan Hyoora

"Apa Hyoora baik-baik saja ? Bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia harus di rumah sakit? " tanya Yoongi sangat cemas

"Tenang yoongi, Hyoora baik-baik saja hanya butuh sedikit istirahat namun tetap harus di rumah sakit. Dia tidak akan pergi meninggalkanmu untuk kedua kalinya, bodoh! Dia wanita yang kau cari dan ceritakan padaku selama 14 tahun terakhir ini kan? Wanita yang mengalami kecelakaan itu. Percayalah bahwa dia wanita yang kuat. Kau tidak boleh terlalu memaksakan dia untuk mengingat memorinya. Ada waktu dimana dia bisa menerima semua memorinya kembali tanpa rasa sakit atau kecewa," jelas Seokjin.

"Bolehkah aku melihatnya?"

"Tentu saja," jawab Seokjin sambil mengantar Yoongi ke kamar Hyoora.





TBC

Miracle ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang