2 minggu kemudian...
Hanya dengan menghitung hari, baby min sudah terlahir ke dunia ini. Karena mereka tidak mau ada masalah dengan bayinya, jadi yoongi memutuskan untuk membawa hyoora ke seoul hospital hari ini juga.
Rumah baru mereka juga sudah tertata rapi dan sangat bersih. Mereka menyewa 3 pembatu tapi hanya satu minggu 3 kali mereka datang dan membersihkan rumah. Kamar baby min sangat bagus dan indah, siapa lagi yang menata kalau bukan hyoora.
"Chagi ayo kita ke mobil... kau sudah selesai mempackingkan?" tanya yoongi lembut
"Sudah ayo" ucap hyoora sambil menggeret koper mininya
"Sini aku saja yang bawa" ucap yoongi sambil memindahkan koper tersebut dari tangan hyoora
"Gomawo" ucap hyoora
Seoul hospital
"Satu kamar vip atas nama min hyoora" ucap yoongi pada resepsionis
"Sebentar saya cek dulu" ucap resepsionis
"Anda lurus terus ke sebelah sana dan akan mendapatkan kamar nomor 207" ucap resepsionis memberikan arahan
"Kamsamida" ucap yoongi dan hyoora
"Kau mau makan?" tanya yoongi
"Oppa wae? Mengapa kau menjadi seperti ini? Kau khawatir?" tanya hyoora
"Aku sangat khawatir dengan kesehatanmu dan kesehatan bayi kita" ucap yoongi sambil duduk di samping hyoora
"Oppa aku tidak ingin melihatmu khawatir. Kau harus tau bahwa istrimu dan anakmu ini sangat tangguh" ucap hyoora meyakinkan yoongi
"Tentu saja aku harus selalu percaya" ucap yoongi sambil memeluk hyoora
"Kau tidak pergi ke kantor?" tanya hyoora
"Ck siapa yang pergi ke kantor saat istrinya mau melahirkan" jawab yoongi
"Oppa maukah kau menemaniku saat proses persalinan?" tanya hyoora
"Tentu saja. Tanpa kau minta pun aku pasti akan menemanimu" jawab yoongi
"Permisi" ucap dokter perempuan yang tak lain adalah ye na
"Tolong panggilkan dokter" ucap yoongi
"Baiklah aku akan memanggilnya ke sini" ucap ye na
15 menit kemudian...
"Anyeong yeorobun.. saya dokter untuk persalinan ibu hyoora nanti. Perkenalkan nama saya jihyo" ucap dokter itu
"Eoh anyeong" ucap yoongi sedikit dingin
"Anyeonghaseyo" ucap hyoora sopan
"Aku akan mengecek kandungannya dulu" ucap jihyo
"Wahh sudah bukaan ke 5 cepat sekali" ucap jihyo yang mengundang senyuman dari semua orang
"Sebentar lagi dan kau akan segera melahirkan... hmmm sepertinya malam ini" ucap jihyo
"Pak.. bisakah saya berbicara sebentar saja denganmu?" tanya jihyo
"Bisa" jawab yoongi sambil mengekori jihyo dan berbicara di depan pintu kamar
"Hmm... bolehkah saya bertanya sesuatu?" tanya jihyo
"Boleh" ucap yoongi singkat, padat dan jelas
"Apa kau pernah melakukannya lagi saat hyoora sedang hamil?" tanya jihyo
"Aku melakukannya 4 kali" ucap yoongi santai
"Wah hal itu bisa membantu persalinan pak yoongi" ucap jihyo
"Geurae, bagus kalau begitu. Saya harap kau akan melakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya" ucap yoongi
"Tentu saja. Kalau begitu saya permisi dulu" ucap jihyo
"Iya silahkan"
.
."Oppa! Kau melakukannya 4 kali!" tanya ye na yang dari tadi menguping pembicaraan
"Lagi pula itu membantu persalinan" ucap yoongi sambil memberikan smirknya
"Chagi~~ kau tidak ingin apa-apa?" tanya yoongi
"Hmm tidak" ucap hyoora setelah berpikir sejenak
"Pokoknya kau harus bilang ya kalau ingin sesuatu" pinta yoongi
19:00
"Oppa perutku sangat sakit" ucap hyoora sambil meremas tangan yoongi
"Aku akan memanggilkan dokter" ucap yoongi sambil memencet tombol
"Biar saya periksa dulu" ucap jihyo
"Bukaan ke 9!" ucap jihyo
"Suster! Cepat kemari dan siapkan ruang bersalin" panggil jihyo yang dengan sigap dan langsung ditanggapi oleh para suster di situ
"Bapak mau menemaninya?" tanya jihyo
"Iya saya mau" ucap yoongi
"Kau bisa melahirkan normal hyoora-ssi" ucap jihyo sambil mendorong kasur ke ruang bersalin
Hyoora sudah berkeringat dan merintih kesakitan terus.
"Tarik nafas... buang.. tarik lagi buang" ucap jihyo
"Kau harus menekannya ya" ucap jihyo
"Kau boleh menjambak atau memukulku jika mau" ucap yoongi sambil menggenggam tangan hyoora
"HYAAAAAAAAA!!!" teriak hyoora
"Terus" ucap jihyo
Semua orang sedang berkumpul di ruangan hyoora dan hanya menunggu waktu hyoora kembali
"HYAAAAAAAA!!!" teriak hyoora untuk ke lima kalinya dan teriakan terakhir di ruang persalinan
"Selamat bayinya sehat dan berjenis kelamin perempuan" ucap jihyo sambil memberikannya ke gendongan sang ibu
"Wah kau mirip sekali dengan appa mu" ucap hyoora sambil menggendong anaknya yang sedang menangis
"Jam 19:40 dan 7 November waktu dan tanggal melahirkan. Kalau begitu saya permisi dulu" ucap jihyo yang dibalas anggukkan
Yoongi sedari tadi sudah tidak bisa menahan tangisnya langsung melepaskannya di pelukan hyoora.
"Oppa hiks mengapa kau menangis? hiks" ucap hyoora sambil ikut menangis
"Memangnya tidak boleh hiks kau sendiri menangis hiks" ucap yoongi
"Bagaimana jika kita memberi namanya min..." ucapan hyoora terpotong karena yoongi
"Min Yoora" ucap yoongi sambil mengelus kepala anaknya
"Woah daebak awalnya aku akan memberikan nama yang sama juga" ucap hyoora kaget
"Kita itu memang pasangan sejati" sombong yoongi
"Permisi... saya akan membersihkan bayi kalian dulu" ucap salah satu suster di sana dan langsung mendapat anggukkan dari yoongi dan hyoora
"Selamat ya" ucap seluruh suster di sana
"Kamsamida" ucap mereka berdua
Baby min udah lahir dan mirip yoongi... wah gimana ya mukanya...
Tunggu di eps selanjut dan selanjutnya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle ✔
FanfictionMin Yoongi seorang pengusaha kaya yang berhati dingin seperti es. Han Hyoora sedang memulai lembaran baru kehidupannya lagi dan banyak keajaiban yg terjadi padanya akhir-akhir ini. Akankah seseorang membuat es meleleh ? Akankah seseorang tetap me...