27. Goyah

644 105 13
                                    

"Sebenarnya gua udah mikirin ini sejak lama, sejak kita balikan. Gua pengen lebih serius sama lo karena gua tau pacaran selama apapun ga menjamin akan berakhir bersama. Jadi gue memantapkan pikiran gue buat minta izin ke Bang Daniel setelah lo di terima kuliah. Dan itu yang gue lakuin tadi" Kata Guanlin menjelaskan dengan kalimat semudah mungkin agar gue paham. Dia bahkan sampai balik ngomong gue-lo demi gue paham.

"Terus abang gue bilang apa ? Di iyain ?" Tanya gue.

"Menurut kamu?"

"Tapi tadi muka Bang Daniel serem gue kira ada apa :("

"So.. Your answer ?" Ucapnya. GUE NYA GA DI WARO.

"Maybe yes.... Maybe not" jawab gue yang membuat wajah Guanlin berubah panik dan terkejut.

"Hah? Maksudnya?" tanyanya.

Gue tersenyum jahil kemudian berkata. "Tergantung sikap lo ke gue gimana"

Guanlin berpikir keras. Sepertinya kalimat gue lebih susah dari soal UAS nya kemarin.

"Seketika gue merasa bodoh" Jawabnya. Dia diem sebentar kemudian berdiri dan melangkah menghampiri gue.

Guanlin menggeser kursi gue dan membungkukkan badannya lalu medekatkan bibirnya dan mencium tipis bibir gue.

"Ini kan?" katanya sambil tersenyum memastikan ke gue.

Niat menjahili Guanlin malah gagal karena gue di buat gagal jantung terlebih dahulu.

Gue pun menonjok perut Guanlin pelan dan memarahinya. Tapi, yang ada dia malah tertawa terbahak-bahak.

"I know you will answer yes Yujin" ujarnya sebelum kembali ke tempat duduknya.

Malam itu, adalah malam di mana gue membuat keputusan yang penting di hidup gua. Keputusan untuk setahap lebih dekat bersama Guanlin.

"Ini pilihan yang benar kan ?"

🌃

Sebulan setelah hari itu, kini gue sudah menjadi mahasiswa baru di univ yang sama dengan Guanlin.

Hubungan kami masih baik-baik saja bahkan menjadi lebih baik karena seminggu yang akan datang kami akan mengikat hubungan menjadi lebih serius.

"Kak Juyeon !" Panggil gue ketika melihat Kak Juyeon sedang nongkrong bersama temannya di kantin kampus.

"Eh yujin!" Jawabnya kemudian menyuruh gue bergabung bersama mereka.

"Pagi kak!" Sapa gue.

"Eh iya pagi"
"Kenalin ini Jungwoo" katanya memperkenalkan temannya itu.

"Oh halo Kak Jungwoo aku Yujin" Ucap gue memperkenalkan diri. Kemudian Kakak itu tersenyum.

"Aku ga bisa lama kak. Oh iya ini ada undangan buat kakak" Ucapku sambil menyodorkan undangan gue dan Guanlin.

Gue lihat wajah Kak Juyeon sedikit terkejut melihat itu.

"Oh kamu mau tunangan" ucapnya sambil tersenyum.

"iya kak, datang ya. Bareng Kak Jungwoo juga gapapa"

"Ah iya makasih ya entar gue datang"

"Ya udah oke kak. Kalau gitu aku pergi dulu"

Kemudian gue pamit pergi dari sana.

LOOK AT THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang