PROLOGUE

12K 640 143
                                    

Di ambang pintu apartemen, manager-nim memperhatikan gadis itu sibuk tak karuan mencari keberadaan sesuatu.

"Yaa! Ayo lah, ini bukan sembarang acara." tagihnya, membuat Jennie semakin kesulitan mencari barang tersebut.

Jennie terdiam untuk beberapa detik, "kau melihat handphoneku?" ditataplah lelaki berusia tiga puluhan itu beriring dengan satu alisnya yang terangkat ke atas.

Pundak manager-nim melemas sembari membuang satu napas lewat bibir.

Baginya ini terlalu biasa.

"Cek tasmu, kau barusan keluar?"

Tanpa berpikir, gadis itu segera meraih tas yang tergeletak di kasur. "Ah, ne." Barang itu sudah tertangkap oleh jemarinya.

Ketukan suara sepatu hitam mengkilat terdengar nyaring di lorong apartemen, lelaki itu berhenti melangkah sesampainya di samping kiri manager Jennie.

Jongin membungkuk, memberi tanda hormat.

Kini dalam pandangan Jennie sudah ada dua lelaki di ambang pintu apartemennya.

"Woah, jika penjaga cctv sedang melihat ini, ku yakin detik ini pun aku sudah terkena cap sebagai wanita penggoda." Ucap Jennie se-becandanya.

Jongin terkekeh kecil, dengan menggeleng-gelengkan kepala.

"Pakailah syal dan penutup kepala, Jongin akan segera mengantarkanmu." Ucap manager-nim.

Mata Jennie sedikit melebar, "Mwo? Tidak bersamamu?"

"Kau kira aku rela menjadi obat nyamuk? Menyelip disela orang sedang berkencan?"

"Manager-nim, kita akan menghadiri acara, bukan untuk berkencan." Timpal Jennie membenarkan.

"Setelah itu?" Manager-nim mengangkat satu alis dan sedikit memiringkan kepalanya ke kiri.

"Berkencan." Suara itu bukan berasal dari mulut Jennie, melainkan seorang lelaki yang berdiri di samping manager-nim.

"Sudah ku ketahui," jawabnya datar, "jangan lupa memakai pakaian rapat-rapat, ingat, kau sedang berada di Negara orang lain." Setelah mengucapkan itu, manager-nim berbalik badan dan menjauh dari ambang pintu.

Hanya tersisa Jongin di sana.

"Untuk apa dia ke sini jika tidak mengantarkanku." Jennie menggerutu, bibirnya sedikit mengerucut.

"Aku bisa mendengar ucapanmu, eoh?" suara manager-nim bergema setelah meninggalkan pintu dua atau tiga langkah, beriring dengan ketukan langkah kakinya yang semakin menjauh.

Jennie mendecak sebal, sementara Jongin tersenyum merekah.

Well, faktanya dua manusia yang sedang berkencan ini sedang mengunjungi invitation acara yang berbeda di satu Negara yang sama, yakni Paris Fashion Week. Yang di mana Jongin menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Gucci sementara Jennie menghadiri acara milik Chanel.

******

Main cast :

Main cast :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Beginning | • Jenkai •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang