Jieun merasa selama ini hidupnya baik-baik saja, walau ada riak tapi itu tidak masalah dan bisa ditanganinya dengan baik. Namun ketentraman hidupnya mulai terusik sejak masuknya seorang idol dalam rutinitasnya.
Bagi orang lain itu mungkin anugerah...
Jungkook sepertinya tidak bisa menghindar lagi. Ketika masker itu ditarik, Jungkook hanya bisa pasrah, 'identitasnya terungkap'.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jieun kini menatap wajah pria didepannya dengan intens. Keningnya mengkerut.
"Eunha-ya.. sepertinya kamu harus ke psikolog".
"Mwo ??"
"Tidak bisakah kamu mencari kekasih dengan wajah tidak mirip bias gilamu itu ???", kata Jieun sambil menatap adiknya.
Seketika Eunha menatap tidak enak kearah Jungkook yang berdiri disampingnya. Sedangkan kekasihnya itu sedang menatap Jieun lekat. Sepertinya Eunha bisa sedikit bernapas lega karna kakaknya tidak menyadari jika pria didepannya dan biasnya, adalah orang yang sama.
"Jadi itu panggilanmu untuk untukku Ji, bias gila"
"Apa kamu baik-baik saja menjadi kekasih adikku ?? Aku tidak enak jika kamu dijadikan pelampiasan, secara Eunha mengidap syndrom JK is mine", ucap Jieun yang menatap iba kearah Jungkook.
"Apa dia se to the point ini", Jungkook tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
"Eonni", Eunha melotot ke arah Jieun, namun diacuhkannya.
Eunha berharap kakaknya berhenti mengintrogasi Jungkook, karena dia takut kakaknya menyadari bahwa kekasihnya adalah Jungkook BTS. Dia belum siap, Eunha sampai keringat dingin dibuatnya.
Tapi sepertinya Eunha harus menelan keinginannya untuk melepaskan Jungkook dari kakaknya, karena terdengar bunyi sirene dibawah sana.
"Omo... eonni, kamu memanggil polisi ??".
"Iya... sebelum masuk rumah tadi aku menghubungi polisi", jawab Jieun enteng.
"Eunha-ya aku tidak apa-apa", ucap Jungkook walau sebenarnya dia agak bingung bagaimana cara menghadapi polisi dibawah sana. Karena ini bukan hanya tentang dirinya, tapi menyangkut BTS.
"Astaga kamu ini berlebihan sekali. Kekasihmu cukup menjawab ketika ditanya polisi. Lagian kamu dengarkan, dia bilang tidak mengapa"
"Dia tidak boleh terlibat dengan polisi eonni, itu bisa membuat kacau semuanya", ucap Eunha setengah berteriak kepada Jieun.
"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan bodoh ??", lama-lama Jieun jengkel juga dengan sikap adiknya ini.
"Omo... apa kekasihmu residivis ?? Jangan-jangan ahjussi itu komplotannya ??"
"Ani.. bukan begitu eonni", Eunha bingung bagaimana menjelaskan.
"Selamat malam", sapaan itu berasal dari teras rumahnya.