🍀 10 🍀

634 107 6
                                    


Jam sudah menunjukan pukul  dua belas malam, namun aktivitas manusia disebagian tempat seolah tak henti berjalan. Seperti saat ini, dimana terlihat enam orang pria tergeletak dilantai bermandi peluh. Ruangan dimana mereka berada cukup luas tanpa perabot, dengan cermin-cermin besar mengelilingi mereka.

"Aku benar-benar capek", ucap Hoseok yang dengan dada naik turun.

"Semoga kita tidak mengecewakan army pada saat manggung tiga hari lagi", sela Jungkook.

"Karena itu kita harus tetap fokus dan jangan bermalas-malasan", Namjon menyemangati.

"Jim apa kakimu baik-baik saja", ucap Seokjin khawatir. Seminggu yang lalu Jimin terpeleset dikolam renang, untung saja hanya kakinya yang keseleo.

"Sudah mendingan hyung", jawab Jimin. Kemarin kakinya sempat dibebat, tapi siang tadi sudah dilepas. Walau pergerakan tidak selincah biasanya, tapi Jimin optimis saat hari H semua akan baik-baik saja.

"Makanya jadi orang jangan ceroboh", itu Yoongi yang selalu dengan kata-kata menusuknya. Tapi yakinlah bahwa itu hanya ucapannya saja. Yoongi sangatlah perhatian pada semua personil BTS, hanya saja dia bukanlah tipe orang yang suka berkata manis dan mengumbar perhatian.

"Aku akan berusaha mengurangi kecerobohanku hyung", ucap Jimin sambil tersenyum.

Disela-sela rehat mereka tiba-tiba terdengar bunyi dering telepon.

"Kook itu bunyi handphonemu", kata Hoseok yang menyenggol tangan Jungkook yang sedang terpejam.

Jungkook pun berdiri, mengambil benda persegi itu dan menggeser tombol hijau, setelah melihat siapa peneleponnya.

"Oppa", ucap orang diseberang sana denga suara bergetar.

"Eunha-ya", Jungkook menyeringit mendengar suara Eunha.

"Oppa..hiks.. tolong aku.", suara Eunha makin terbata disela tangisnya yang tertahan.

Jungkook pun mengambil duduk disudut ruang menjauh dari hyungdulnya yang agak berisik.

"Eun kamu kenapa ?? Tenangkan dirimu lalu coba jelaskan pelan-pelan pada oppa", Jungkook mulai khawatir, sebenarnya ada apa dengan gadis ini.

"Tolong aku oppa.. hiks.. aku rasa ada pencuri dirumahku sekarang..hikss..", ucap Eunha setelah mengatur nafasnya.

"NE ???", Jungkook kaget setengah mati.

"Ada suara laki-laki luar sana oppa.. aku takut.. dan sepertinya kamar appa sedang dibongkar", ucapnya lagi.

"Kamu sendirian dirumah ???"

"Iya aku sendirian oppa, bibi Jung tidak masuk hari ini karena menemani anaknya yang melahirkan.. hikss.. tolong oppa".

"Kamu tenang dikamarmu, cari tempat persembunyian yang aman, jangan membuat gerakan mencurigakan, oppa kesana sekarang", ucap Jungkook menenangkan kekasihnya, walau sebenarnya dia juga tidak tenang.

"Oppa kumohon jangan matikan teleponnya...hiks... ", pinta Eunha.

"Oppa tidak akan mematikan teleponnya", ucapnya lagi.

Setelah berkata demikian, Jungkook bergegas mengambil masker dan dompetnya.

"Mau kemana kook", tanya Jin.

"Hyung aku pergi dulu, lanjutkan latihannya tanpa aku", jawabnya dan langsung berlari keluar ruangan latihan.

"YAKKK MAU KEMANA KAU", teriak Jimin dan Hoseok melebihi suara toa.

"Ishhh anak itu", kesal keduanya.

Dari arah pintu kemudian muncul V yang tampak kewalahan membawa pesanan minuman hyungdulnya. Seokjin yang melihat itu langsung berdiri dan membantunya membawa sebagian minuman tersebut.

You and Me (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang