🍀 22 🍀

926 85 23
                                    

"Sayang, ada apa ??? Akhir-akhir ini eomma lihat kamu sering melamun", tanya nyonya Lee khawatir setelah melihat kesekian kalinya anaknya melamun. Katanya belajar tapi tatapannya kosong.

"Tidak eomma, aku baik-baik saja", jawab Eunha singkat.

"Apa kamu dan Jungkook bertengkar ??? Atau ada masalah dengan kuliahmu ?"

"Tidak ada masalah eomma", Eunha mencoba memberikan ekspresi meyakinkan.

"Baiklah", pasrah nyonya Lee. Namun ketika ibu dua orang anak itu bermaksud keluar dari kamar, Eunha memanggilnya.

"Ada apa sayang ??"

Euha langsung menutup buku pelajarannya dan memutar kursinya menghadap ibunya yang berdiri diambang pintu.

"Eomma bukankah sudah waktunya Jiji eonni menikah ??".

Seketika Nyonya Lee menaikan sebelah alisnya sambil menatap si bungsu penuh selidik, karna tumben anaknya bertanya seperti itu dan ini pertama kalinya.

"Aku hanya khawatir, eonni terlalu sibuk dengan pekerjaan sampai tidak memperhatikan dirinya sendiri. Eomma lihat kan sampe sekarang eonni tidak sekalipun memperkenalkan kekasihnya kepada kita", jelas Eunha.

"Bagaimana jika eonni eomma jodohkan saja ??", mendengarnya nyonya Lee tersenyum.

"Anak eomma perhatian sekali. Tapi kamu tau bagaimana eonni mu itu, dia tidak suka jika dijodoh-jodohkan".

"Tapi jika tidak dijodohkan, kapan dia menemukan kekasih apalagi suami dengan sifatnya yang galak minta ampun eomma", jawab Eunha dengan wajah memelas.

Nyonya Lee mengakui anak tertuanya memang berbeda, jika Eunha selalu gembar gembor tentang percintaannya, Jieun tidak pernah membicarakan hal seperti itu. Usul Eunha tidak buruk, walau susah dilakukan bukan berarti tidak mungkin.

"Baiklah eomma akan mempertimbangkannya", jawab nyonya Lee singkat lalu beranjak dari situ sambil berpikir bagaimana mendapatkan seorang pria baik untuk Jieun.

"Terima kasih eomma", balas Eunha dengan suara yang hanya bisa didengarnya sendiri.

Sebagian kecil hati Eunha merasa dia agak keterlaluan dengan mencampuri privasi orang lain, walaupun itu eonninya sendiri.

Eunha tau Jieun tidak dapat dikatakan terlalu tua utuk menikah, usianya baru memasuki 25 tahun. Jika dikatakan dia sulit mendapat seorang pria jawabnya 'tidak', Jieun memiliki segudang kelebihan yang menjadi magnet bagi pria disekitarnya. Hanya saja prioritas kakaknya saat ini adalah karirnya, urusan asmara adalah urutan kesekian. Jieun terlalu masa bodoh, dan cendrung tidak peka urusan hati.

Eunha mengetahui itu semua, namun sebagian besar dirinya mengatakan langkah diambilnya sudah tepat untuk melindungi apa yang menjadi miliknya 'Jungkook'.

Memang Eunha sadar sejak awal hubungannya dan Jungkook tidak didasari cinta, atau tepatnya hanya cinta sepihak darinya saja. Namun bukankah mereka sudah sepakat untuk belajar dan berusaha menumbuhkan rasa itu ???

Seiring waktu kebersamaan mereka dan perhatian Jungkook padanya, Eunha pun kian menaruh harapan besar bahwa kelak cintanya kepada Jungkook akan terbalaskan.

Mungkin Eunha terlalu paranoid, tapi perasaannya mengatakan Jungkook banyak berubah, dan perubahan itu dimulai sejak kepulangan kakaknya.

Jungkook begitu perhatian pada Jieun dan kadang membuat Eunha merasa tersisih. Tapi dia selalu berpikir positif bahwa kekasihnya berusaha mendapat restu dan penilaian baik dari kakaknya mengingat awal perkenalan keduanya tidaklah baik.

You and Me (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang