~Prolog~

11.1K 247 7
                                    

....

Meskipun kita tidak saling mengenal,
Meskipun kita tidak ada urusan apa pun,
Dan sebenci-bencinya kamu sama saya,
Jika Allah menghendaki kita untuk bersama, maka kita harus menerima takdirnya.

Karena Allah aku mencintaimu..
Karena Allah kita disatukan dengan cinta..
Karena Allah aku dan kamu bersama..

🐣🐣

    Shirley Almeera, ia adalah putri bungsu dari pemilik Pondok Pesantren terkenal di Jakarta. Sikap kekanak-kanankan, manja dan sombongnya membuat semua orang ingin menenggelamkan gadis berparas cantik itu.

"Mimom, hari ini Shirley berangkat kuliahnya mau naik mobil punya Pipom aja gak mau naik angkot. Di angkot gak ada AC-nya," rengek Shirley pada Bundanya.

Yah.. Shirley masih menempuh pendidikan S1nya, ia berkuliah disalah-satu kampus terkenal di pusat kota, ia pun tidak diperbolehkan naik mobil pribadi padahal mobil ada dua yang nganggur. Itu semua karena Shirley tidak punya supir untuk mengantar-jemput dirinya, jika Shirley mengendarai mobil sendiri sudah dipastikan mobil akan hilang kendali karena Shirley tak bisa mengendarainya.

Bunda menghembuskan nafas kesal, jengah dengan tingkah Shirley yang seperti anak kecil. "Ada! Angkot jaman sekarang ada AC-nya!" serunya.

"Masak sih ada AC-nya?" tanya Shirley tak percaya dengan wajah lugunya.

"Ada! AC alam!" serunya lagi. Shirley hanya memanyunkan bibirnya, lalu pergi meninggalkan Bundanya dengan langkah yang sengaja ia hentak-hentakan, pertanda ia kesal.

Shirley keluar rumah dengan bibir yang masih manyun, hingga beberapa santri putri menatapnya heran.

"Apa lo liat-liat, gue makan lo, graww!!" Pelotot Shirley pada santri putri itu dengan tingkah seperti macan yang akan memakan mangsanya. Mereka pun segera pergi dari hadapan Shirley dengan langkah yang cepat.

Shirley, gadis yang kini berusia 23 tahun itu selalu memanggil kedua orang tuanya dengan sebutan Mimom dan Pipom, padahal Ayahnya sudah melarangnya agar tidak memanggil sebutan seperti itu, namun sifat Shirley yang keras kepala membuat Ayahnya tak bisa melakukan apapun.

Ayah Shirley adalah seorang yang paling disegani oleh banyak orang, membuat gadis itu semakin besar kepala dan semakin angkuh.

"Jangan macem-macem lo sama gue, gue bilangin Pipom gue baru tau rasa lo semua!"

Shirley memang anak dari seorang Ustad yang sangat disegani oleh banyak orang, namun ia tidak ada sopan santunnya. Ia juga tidak tahu bagaimana menjadi seorang wanita muslimah yang baik, karena dirinya selalu berpenampilan seperti anak remaja pada umumnya. Memakai jeans sobek-sobek, hot pants, dan lain sebagainya.

Yah.. Shirley masih belum berhijab, katanya ia tidak mau membuang masa remajanya begitu saja. Hidup hanya sekali, dan ia tidak akan merasakan remaja seperti ini lagi. Ia hanya ingin melakukan apa yang ia suka, selalu ingin  bersenang-senang dimasa mudanya sekarang.

Awalnya Shirley tidak mudah untuk melakukan apa yang ia suka, karena Ayahnya selalu melarang ini dan itu. Karena sikap keras kepala yang dimiliki Shirley membuat Ayahnya tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berdoa pada Allah SWT, agar diberi hidayah pada putri bungsunya.

🐣🐣

~New story~

Disini aku pake nama Shirley and Harris kayak cerita aku sebelumnya yang berjudul 'Hijrah Cinta'

Meskipun namanya sama, tapi disini aku buat karakter tokoh yang berbeda, alur cerita yang berbeda, dan profesi mereka juga beda.

So, semoga kalian suka sama cerita Harris and Shirley yang baru, ya :)

See you next part..

Salam hangat,
~Nuy~

~Imam Sempurna~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang